Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Sekuritas (Mansek) memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat sentuh level 7.300 pada akhir 2022.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana menyatakan keyakinan itu berkaca pada perkembangan pasar modal tanah air yang dinilai cukup bertahan di tengah sentimen ekonomi global yang menantang.
Baca Juga
"Proyeksi analis kami, IHSG hingga akhir tahun bisa mencapai 7.300,” kata dia dalam konferensi pers MOST Carnaval di Jakarta, Selasa (2/8/2022).
Advertisement
Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak ke zona hijau. IHSG ditutup naik 0,28 persen ke posisi 6.988,15. Sementara Bursa saham Asia sebagian besar melemah yang dipimpin bursa saham China dan Hong Kong pada Selasa, 2 Agustus 2022.
Koreksi terjadi di bursa saham Asia lantaran kenaikan ketegangan geopolitik setelah ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi kunjungi Taiwan. Sejalan dengan kinerja pasar modal yang dinilai cerah, Mandiri sekuritas juga menargetkan pertumbuhan investor atau nasabah perusahaan sebesar 45 persen hingga akhir tahun.
Mandiri Sekuritas juga mencatat sejumlah perusahaan yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Sayangnya, Oki enggan membeberkan lebih lanjut daftar perusahaan yang siap debut.
"Tahun lalu kita mulai kerjakan dari (nilai emisi) USD 200 juta sampai USD 1,5 miliar, the largest IPO ever. Tahun ini kita juga ada, dari yang paling kecil sampai besar, ada. Ada kemungkinan lebih besar dari GoTo,” kata dia.
Kendati optimis terhadap prospek IPO pada paruh kedua tahun ini, Oki mengatakan pihaknya juga memperhatikan perkembangan dinamika pasar. Di mana ia menilai pasar saat ini tengah volatile tersengat isu inflasi, kenaikan suku bunga, hingga kondisi politik Rusia—Ukraina.
"Kita selalu monitor market sampai mendapatkan market window yang paling tepat untuk bisa korporasi-korporasi masuk ke masyarakat,” pangkas dia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
36 Perusahaan Jalani Proses IPO, Dominan Sektor Konsumer Nonsiklikal
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat masih ada 36 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI hingga kini. Dari 36 perusahaan itu, sektor saham nonsiklikal yang mendominasi.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, hingga 27 Juli 2022, terdapat 29 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI. Di samping itu, terdapat 55 perusahaan yang telah mencatatkan 73 emisi efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) dan masih ada 19 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan EBUS.
“Hingga saat ini, terdapat 36 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” kata dia, ditulis Jumat, 29 Juli 2022.
Adapun rincian sektornya sebagai berikut:
-2 perusahaan dari sektor basic materials
-8 perusahaan dari sektor consumer siklikal
-9 perusahaan dari sektor consumer non siklikal
-2 perusahaan dari sektor energi
-2 perusahaan dari sektor healthcare
-3 perusahaan dari sektor industri
-2 perusahaan dari sektor infrastruktur
-2 perusahaan dari sektor properti dan real estate
-2 perusahaan dari sektor teknologi
-4 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
KreatIPO, Jurus Kemanparekraf dan BEI Bimbing UMKM IPO
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif turut mendorong pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meraih alternatif pembiayaan melalui pasar modal. Salah satunya dengan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
Untuk mendorong langkah IPO di kalangan pelaku UMKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggandeng Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar "KreatIPO” atau coaching clinic yang mengedukasi kepada para pelaku usaha terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) mengenai cara IPO dan tercatat di BEI.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, Hanifah Makarim menuturkan, KreatIPO coaching clinic diharapkan dapat membantu pengusaha UMKM untuk IPO. Dengan demikian juga mencari cerita sukses bagi pelaku usaha lainnya.
Sebelumnya, KreatIPO diselenggarakan di berbagai kota dengan hadirkan peserta dari pelaku ekonomi kreatif antara lain dari sub sektor kuliner, kerajinan, fesyen, film, animasi dan gim.
Hanifah ingin kegiatan tersebut juga menjadi titik pertemuan strategis untuk saling berbagi pengalaman dalam menemukan model bisnis lain sehingga pelaku usaha dapat memperoleh akses pembiayaan dari berbagai investor di BEI.
Salah satu kota di Indonesia, Bandung, Jawa Barat juga diharapkan dapat optimalkan IPO menjadi alternatif pembiayaan. Hal ini agar menjadi percontohan untuk pengembangan pariwisata, ekonomi dan kreatif di tujuan wisata. Apalagi Bandung menjadi salah satu daerah yang menjadi pusat UMKM.
Bangun Jejaring
Hanifah menuturkan, melalui program ini, pelaku UMKM Parekraf dapat menyampaikan aspirasi dan kendala yang dihadapi dalam upaya mengembangkan usaha.
"Selain itu, melalui kegiatan KreatIPO, pelaku parekraf juga dapat membangun jejaring yang lebih kuat antara sesama pelaku ekonomi kreatif, pemerintah kota dan pemerintah pusat,” ujar Hanifah, dikutip dari Antara, Minggu (24/7/2022).
Dengan pelaku UMKM semakin banyak memanfaatkan peluang di pasar modal dapat meningkatkan potensi kapasitas usaha. Hal itu mendorong Kemanparekraf mencapai target 1,1 juta lapangan kerja berkualitas pada 2022, dan 4,4 juta pada 2024.
Adapun kegiatan itu dihadiri dua narasumber yakni Claudia Ingkiriwang sebagai pendiri dari Pigijo dan Eko Pujianto sebagai Direktur PT Sari Kreasi Boga Tbk. Hal itu berbagi pemahaman dan pengalaman dalam mencatatkan usaha di pasar saham.
Advertisement