Bumi Serpong Damai Kantongi Pendapatan Rp 3,84 Triliun pada Semester I 2022

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan kenaikan pendapatan tetapi laba turun pada semester I 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Agu 2022, 17:36 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2022, 17:36 WIB
Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk. memulai misi pembangunan TOD di BSD City
Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk. memulai misi pembangunan TOD di BSD City (dok: Sinar Mas Land)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode enam bulan pertama 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengantongi pendapatan usaha senilai Rp 3,84 triliun. Pendapatan itu naik 17,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,25 triliun.

Segmen utama Bumi Serpong Damai yakni segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title membukukan pencapaian sebesar Rp 2,89 triliun. Dengan demikian segmen tersebut memberikan kontribusi sebesar 75,34 persen terhadap total pendapatan usaha.

Kontributor terbesar kedua adalah segmen sewa sebesar Rp 457,79 miliar. Tumbuh 25,31 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar Rp 365,32 miliar. Segmen ini berkontribusi sebesar 11,94 persen atas total pendapatan usaha.

Selanjutnya, segmen pengelolaan gedung tercatat sekitar Rp 169,93 miliar. Angka tersebut setara kontribusi sebesar 4,43 persen terhadap total pendapatan usaha. Kinerja segmen tersebut tumbuh 17,02 persen.

Adapun pendapatan lainnya sebesar Rp 318,23 miliar dikontribusikan oleh segmen lain-lain. Secara total angka ini tumbuh 100,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 158,83 miliar.

Sejalan dengan kenaikan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 1,46 triliun dari Rp 1,07 triliun pada Juni 2022. Meski begitu, perseroan mampu mencatatkan laba kotor senilai Rp 2,37 triliun, naik 8,4 persen dibanding semester I 2021 sebesar Rp 2,2 triliun.

Pada semester I 2022, perseroan mencatatkan penghasilan lain-lain berupa pendapatan bunga dan investasi sebesar Rp 177,68 miliar, keuntungan selisih kurs mata uang asing Rp 106,01 triliun, dan keuntungan dari perubahan nilai wajar melalui laba rugi sebesar Rp 22,07 miliar.

Pada periode yang sama, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,3 miliar, dampak penghapusan aset hak guna Rp 1,55 miliar, dampak pendiskontoan aset dan liabilitas keuangan Rp 329,08 juta, keuntungan penjualan aset tetap Rp 116,46 juta, dan beban lain-lain Rp 38,08 juta. Sementara beban lain-lain tercatat sebesar Rp 843,67 miliar.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Aset Perseroan

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Perseroan juga mencatatkan ekuitas pada rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 13,77 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak, perseroan berhasil mengantongi laba periode berjalan sebesar Rp 509,03 miliar. Raihan itu turun 31,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 746,96 miliar.

Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 463,64 miliar. Turun 31,82 persen pada semester I tahun lalu sebesar Rp 680 miliar. Sehingga laba per saham menjadi Rp 22,17 dari sebelumnya Rp 32,52.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 63,69 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 61,47 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 30,38 triliun dan aset tidak lancar Rp 33,31 triliun.

Liabilitas sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 27,59 triliun, naik dibandingkan Rp 25,58 triliun pada akhir Desember 2022. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 11,64 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 15,95 triliun.

Sementara ekuitas sampai dengan Juni 2022 tercatat naik menjadi Rp 36,1 triliun dari Rp 35,89 triliun per akhir Desember 2021.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Prapenjualan Semester I 2022

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) telah mengamankan 61 persen target tahunan prapenjualan pada enam bulan pertama 2022.

Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan prapenjualan sebesar Rp 4,7 triliun dari target pra penjualan Rp7,7 triliun pada 2022. Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya menuturkan, solidnya kinerja penjualan ditopang oleh penjualan produk residensial. Produk tersebut dalam enam bulan pertama 2022 membukukan angka pra penjualan sebesar Rp 3 triliun.

"Pencapaian tersebut setara kontribusi 64 persen terhadap total pra penjualan BSDE sepanjang enam bulan pertama 2022,” kata dia dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/8/2022). Hermawan menambahkan, produk-produk residensial yang diminati pembeli terutama di BSD City.

Di antaranya seperti di The Blizfield, Myza (Breezy House), Vanya Park (Askara Nue), Tanakayu Jiva dan Svani, Kiyomi dan Kanade The Zora (pasar segmen atas untuk rumah tapak), Laurel dan Marigold Nava Park (pasar segmen premium), serta ruko di kawasan bisnis BSD City seperti Northridge dan Latinos Business District.

Di luar BSD City, ada beberapa produk di kawasan Jabodetabek lainnya yang mampu menarik minat pembeli. Antara lain Grand Wisata (New Westfield, Z Living) dan Kota Wisata (Mississippi, Nashville).

Produk lainnya turut memberikan kontribusi positif yakni produk komersial termasuk kavling komersial, strata title (apartemen) dan ruko mencapai Rp 1,4 triliun atau mewakili kontribusi 31 persen terhadap total pra penjualan.

 

 

Kontribusi

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 Penjualan tersebut terdiri dari Rp 541 miliar dari kavling komersial yang dijual sebagian besar di BSD City, Rp 316 miliar dalam strata title (apartemen/kondominium) dan Rp 570 miliar dari pertokoan, ruko atau rukan.

Adapun unit pengembangan vertikal yang terjual sebagian besar dikontribusikan oleh The Elements Rasuna CBD Jakarta, Southgate TB Simatupang, Aerium Jakarta Barat dan unit apartemen di BSD City (Marigold, Akasa, Upper- West dan Casa De Parco).

Sedangkan untuk segmen ruko, sebagian besar disumbangkan oleh Northridge Business Center dan Latinos Business District di BSD City.

"Selain itu, pada semester I - 2022 ini tercatat penjualan tanah joint venture senilai Rp 275 miliar atau setara dengan 6 persen dari total pra penjualan,” ujar Hermawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya