Wall Street Melambung Sambut Akhir Pekan

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 424,38 poin atau 1,27 persen ke posisi 33.761,05.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Agu 2022, 09:03 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2022, 06:55 WIB
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Jumat, 12 Agustus 2022. Indeks S&P 500 catat penguatan dalam empat minggu berturut-turut seiring investor sambut positif inflasi yang mungkin memuncak.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 424,38 poin atau 1,27 persen ke posisi 33.761,05. Indeks S&P 500 menguat 1,73 persen ke posisi 4.280,15. Indeks Nasdaq melonjak 2,09 persen ke posisi 13.047,19.

Pada pekan ini, indeks S&P 500 menguat 3,26 persen, dan mencatat kenaikan mingguan terpanjang sejak November 2021. Indeks Dow Jones naik 2,92 persen pekan ini. Sementara itu, indeks Nasdaq menguat 3,08 persen. Nasdaq juga mencatat kenaikan dalam empat minggu berturut-turut.

Rata-rata indeks acuan menguat didorong berita positif dari inflasi AS. Indeks harga konsumen datar dari Juni hingga Juli, sebagian besar berkat penurunan harga gas yang menurunkan inflasi. Indeks harga produsen menunjukkan penurunan yang mengejutkan. Pada Jumat pekan ini, harga impor juga turun lebih dari yang diharapkan.

Pergerakan wall street pekan ini telah memperpanjang reli pasar dari posisi terendah pertengahan Juni 2022. Indeks S&P 500 naik 16,7 persen sejak posisi terendah, dan telah memangkas kerugiannya dari puncak. Indeks Dow Jones telah naik hampir 13 persen dan Nasdaq menguat 22,6 persen.

Berita positif telah meningkatkan kepercayaan investor, membuat beberapa orang percaya kenaikan baru-baru ini lebih dari sekadar reli pasar bearish atau menurun.

"Kami tidak berargumen bahwa pasar akan mencapai level tertinggi baru tahun ini, tetapi kami tidak akan terkejut melihat pergerakan menuju level tertinggi karena inflasi mereda dan the Fed memperlambat laju kenaikan suku bunga,” ujar Ekonom MKM Partners, Michael Darda dilansir dari CNBC, Sabtu (13/8/2022).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Peringatan dari Investor Michael Burry

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sementara itu, investor “the big short” Michael Burry yang dikenal menyebutkan krisis subprime mortgage memperingatkan belanja konsumen yang “adiktif” menandakan lebih banyak masalah di masa depan.

"Saldo kredit konsumen meningkat pada tingkat rekoer karena konsumen memilih belanja dari pada kurangi pengeluaran dalam hadapi inflasi,” kata Burry dalam unggahan di Twitter.

Ia mengingatkan mengenai masalah kelebihan tabungan menjadi tidak lagi. “Helikopter uang tunai COVID-19 mengajari orang untuk membelanjakan lagi, dan itu membuat ketagihan. Musim dingin akan datang,” ujar dia.

Burry menyarankan konsumen masih berbelanja barang dan jasa pada saat inflasi tetap tinggi selama beberapa dekade. Investor sekarang bersikap negatif tentang pasar dan ekonomi.

Awal minggu yang sulit untuk semikonduktor telah berubah menjadi kesalahan kecil untuk pasar saham, tulis Bespoke Investment Group.

Setelah peringatan pendapatan dari Nvidia dan Micron,  ETF VanEck Semiconductor turun tajam pada Senin dan Selasa pekan ini. Namun, ETF menguat sedikit naik pada pekan ini. Sementara itu, saham Nvidia turun hanya 2,6 persen pada pekan ini setelah anjlok 10 persen pada awal pekan ini. Saham Micron menguat 4 persen pada pekan ini.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Penutupan Wall Street pada 11 Agustus 2022

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Kamis, 11 Agustus 2022 seiring investor mempertimbangkan laporan inflasi yang lebih baik dari perkiraan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 27,16 poin atau 0,08 persen ke posisi 33.336,67. Indeks S&P 500 melemah 0,07 persen ke posisi 4.207,27.

Indeks Nasdaq susut 0,58 persen ke posisi 12.779,91. Rata-rata tiga indeks acuan membuka perdagangan dengan perkasa, tetapi kehilangan tenaga seiring berjalannya perdagangan.

Investor menerima lebih banyak berita ekonomi yang baik ketika inflasi Juli 2022 menunjukkan koreksi yang mengejutkan dari Juni 2022. Indeks harga produsen turun 0,5 persen dibandingkan perkiraan dengan kenaikan 0,2 persen, menurut survei Dow Jones. Pembacaan inflasi tidak termasuk makanan dan energi naik dari kurang yang diharapkan.

Pembacaan indeks harga produsen itu mengikuti indeks harga konsumen yang menggembirakan untuk Juli pada Rabu, 10 Agustus 2022. Indeks harga konsumen berada di posisi 8,5 persen, turun tipis dari yang diharapkan analis sekitar 8,7 persen. Bahkan inflasi tersebut melambat dari bula sebelumnya.

Saham menguat setelah laporan data ekonomi pada Rabu dan Kamis pagi, tetapi penguatan berkurang jelang penutupan.

"Investor, sementara mereka lega inflasi menurun, itu tidak mengubah fakta Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga. Saya tidak yakin pada saat ini orang ingin memberikan tanda yang jelas, tetapi saya pikir sentimen jauh lebih baik dari pada katakanlah 60 hari lalu,” ujar Chief Investment Officer MissionSquare Retirement, Wayne Wicker, dikutip dari CNBC, Jumat, 12 Agustus 2022.


Gerak Saham di Wall Street

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Pada satu titik terang untuk pasar adalah Disney. Saham melonjak lebih dari 4 persen setelah raksasa media itu membukukan jumlah pelanggan yang lebih kuat dari yang diantisipasi untuk kuartal terakhir, bersama dengan laba dan pendapatan yang melampaui harapan. Disney juga akan menaikkan harga untuk Disney+.

Sementara itu, bursa saham mendekati posisi terendah pada jam terakhir perdagangan karena harga minyak mentah dan gas alam berjangka. Harga komoditas tersebut menguat dan mengecewakan narasi Rabu dan Kamis pekan ini yang sebelumnya inflasi sedang bergulir.

Keyakinan “puncak inflasi” itu sebagian didorong oleh apa yang telah, sampai sekarang, harga energi yang lebih lemah sepanjang musim panas. Ditambah berita utama terbaru harga bensin telah jatuh ke level terendah sejak Maret 2022.

Akibatnya harga saham energi menguat pada Kamis, 11 Agustus 2022. Saham Devon Energy naik 7,2 persen, Marathon Oil bertambah 6,2 persen, Schulumberger menguat 5,8 persen dan Diamondback Energy bertambah 5 persen.

Selain itu, saham Marathon Oil menanjak 6,6 persen, Occidental Petroleum naik 5,1 persen, Pioneer Natural bertambah 4,9 persen dan Conoco Philips menguat 4,5 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya