Bursa Saham Asia Melesat Jelang Pidato Ketua The Fed di Jackson Hole

Bursa saham Asia Pasifik menghijau pada perdagangan Jumat, 26 Agustus 2022 ikuti wall street.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 26 Agu 2022, 09:31 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2022, 09:31 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat, 26 Agustus 2022 jelang pidato Ketua The Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat Jerome Powell di Jackson Hole.

Pada pembukaan perdagangan, indeks Nikkei 225 menguat 0,81 persen, dan indeks Topix bertambah 0,45 persen. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,19 persen. Indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,53 persen dan indeks Kosdaq bertambah 0,49 persen. Sementara itu, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,13 persen.

"Komentar hawkish dari pembicara Fed semalam tidak banyak berpengaruh karena pasar menunggu keynote Powell di Jackson Hole malam ini,” ujar Ekonom National Australia Bank, Taylor Nugent, demikian mengutip CNBC, Jumat (26/8/2022).

Ia mencatat, pembicara Fed mengatakan tugas bank sentral meredam inflasi belum berakhir. Suku bunga pun perlu memasuki wilayah yang membatasi.

Di Amerika Serikat, wall street menguat. Indeks Dow Jones bertambah 322,55 poin atau 0,98 persen menjadi 33.291,78. Indeks S&P naik 1,41 persen menjadi 4.199,12 dan indeks Nasdaq bertambah 1,67 persen ke posisi 12.639,27. 

Sejumlah perusahaan yang terdaftar di Hong Kong akan melaporkan laba termasuk Meituan. Indeks harga konsumen naik lebih dari yang diharapkan pada Agustus 2022, demikian data resmi.

Inflasi inti di Tokyo naik 2,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Kenaikan tersebut laju tercepat sejak Oktober 2014, menurut data Eikon.

 

Penutupan Bursa Asia Kamis 25 Agustus 2022

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 25 Agustus 2022, jelang simposium Jackson Hole di Amerika Serikat.

Indeks Hang Seng menguat 3,6 persen ke posisi 19.968,38 yang didorong saham teknologi. Saham Alibaba melombat 8,75 persen, Tencent menanjak 4,84 persen, dan JD.com melompat 11 persen. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 6,01 persen.

Di bursa saham China, indeks Shanghai menguat 0,97 persen ke posisi 3.246,01. Indeks Topix bertambah 0,48 persen ke posisi 1.976,6. Indeks Australia menanjak 0,71 persen ke posisi 7.047,1.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,22 persen ke posisi 2.477,26. Indeks Kosdaq bertambah 1,79 persen ke posisi 807,37. Bank of Korea menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin.

Sementara itu, bursa saham berjangka Amerika Serikat menguat tipis dengan rata-rata indeks acuan menguat selama sesi perdagangan. Hal ini seiring investor menunggu kejelasan lebih lanjut tentang perjuangan bank sentral AS melawan inflasi.

Indeks Dow Jones berjangka naik 75 poin atau 0,22 persen. Indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 berjangka masing-masing naik 0,36 persen dan 0,35 persen. Dolar AS mengaut ke posisi 109,11.

“Ekspektasi pesan hawkish dari ketua FOMC Powell di Jackson Hole akan terus menekan USD menjelang pidatonya pada Jumat pekan ini,” ujar Commonwealth Bank of Australia Senior Economist dan Currency Strategist Kristina Clifton.

 

 

Penutupan Wall Street Kamis 25 Agustus 2022

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Sebelumnya, saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 25 Agustus 2022. Indeks Dow Jones melonjak dan memperpanjang reli dua hari jelang pidato ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell di Jackson Hole.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 322,55 poin atau 0,98 persen menjadi 33.291,78. Indeks S&P 500 mendaki 1,41 persen ke posisi 4.199,12. Indeks Nasdaq bertambah 1,67 persen ke posisi 12.639,27.

Namun, rata-rata indeks acuan selama sepekan melemah. Indeks Dow Jones turun 1,23 persen, indeks S&P 500 susut 0,69 persen dan indeks Nasdaq berkurang 0,52 persen.

Sementara itu, layanan komunikasi dan teknologi informasi mengungguli kinerja indeks S&P 500. Bahan pokok dan utilitas konsumen mencatat kinerja buruk. Saham Snowflake melompat 23,1 persen setelah membukukan pendapatan. Saham Peloton turun 18,3 persen setelah melaporkan laba belum sesuai harapan.

Di sisi lain, pelaku pasar akan mendengarkan informasi lebih lanjut dari simposiun ekonomi Jackson Hole dengan ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan berbicara pada Jumat, 26 Agustus 2022 waktu setempat. Investor juga mencari petunjuk apakah pembuat kebijakan akan memangkas suku bunga ketika siklusi kenaikan saat ini berakhir.

“Pasar sedang mencoba memutuskan apakah kita berada di tengah siklus atau siklus akhir dan mengirimkan beberapa sinyal yang berbeda,” ujar Head of Investment Strategy SoFi Liz Young seperti dikutip dari CNBC, Jumat (26/8/2022).

Ia menambahkan, pasar menunggu mendapatkan berita tentang apa yang terjadi pada Jumat waktu setempat dalam pidato Jerome Powell.

Sementara itu, klaim pengangguran berada lebih rendah yang berakhir 20 Agustus 2022, menurut Departemen Tenaga Kerja. Revisi produk domestik bruto (PDB) kuartal II 2022 menunjukkan penurunan lebih kecil dibandingkan dengan pembacaan sebelumnya.

Investor juga menunggu laporan pengeluaran konsumsi pribadi pada Jumat pekan ini. Personal consumption expenditures (PCE) adalah salah satu ukuran inflasi favorit the Fed dan dapat mempengaruhi tindakannya ke depan.

 

Gerak Saham di Wall Street

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Pimco Portfolio Manager and Market Strategist Tony Crescenzi menuturkan, the Federal Reserve (the Fed) perlu tetap agresif pada kenaikan suku bunga bahkan jika inflasi mulai menurun. The Fed telah menaikkan suku bunga acuan menjadi 2,5 persen tetapi itu masih di bawah tingkat inflasi tahunan. Crescenzi menuturkan, hubungan perlu dibalik, menciptakan tingkat bunga riil yang positif, untuk memastikan ekspektasi inflasi dapat ditekan.

“Satu kuartal tidak akan melakukannya. Ini akan memakan waktu beberapa kuartal atau lebih,” ujar dia.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham travel menguat. Saham Royal Caribbean, Carnival dan Norwegian Cruise Line melompat lebih dari 4 persen.

Saham penerbangan antara lain United, Delta dan American masing-masing naik 1,7 persen, 1,4 persen dan 2,7 persen. Saham Wynn Resorts dan Las Vegas Sand naik lebih dari dua persen. Saham Hilton dan Marriott bertambah masing-masing 1 persen.

Sedangkan saham-saham yang menyita perhatian antara lain saham Snowflake yang melompat 20 persen setelah penyedia platform data cloud melampaui harapan pendapatan pada kuartal terakhir. Snowflake mengatakan pendapatan produk tumbuh 83 persen dari tahun ke tahun.

Di sisi lain, saham Salesforce turun sekitar 5,6 persen setelah Salesforce mengeluarkan panduan mengecewakan untuk fiskal 2023. Namun, perusahaan perangkat lunak mengalahkan harapan pendapatan dan laba. Selain itu, menyetujui program pembelian kembali saham senilai USD 10 miliar yang pertama bagi perusahaan.

Di sisi lain, saham Dollar Tree anjlok 10 persen setelah peritel memangkas perkiraan setahun penuh. Dollar Tree melaporkan penurunan laba dan kehilangan pendapatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya