Liputan6.com, Jakarta - Emiten pengelola kebab Baba Rafi, PT Sari Kreasi Boga (SKB Food) Tbk (RAFI) menuntaskan akuisisi 54 persen kepemilikan saham perusahaan makanan cepat saji asal Sidoarjo, Jawa Timur, PT Lazizaa Rahmat Semesta (LRS).
Penggunaan dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) untuk menjadi pengendali perusahaan food and beverages (FnB) dengan produk unggulan chicken and pizza ini mencapai Rp 16 miliar.
Baca Juga
Direktur Utama SKB Food, Eko Pujianto menuturkan aksi korporasi berupa akuisisi terhadap LRS ini sesuai dengan rencana awal sebagaimana tercantum dalam prospektus IPO perseroan saat proses penawaran saham RAFI kepada publik baru-baru ini.
Advertisement
"Alhamdulillah, kami bersyukur proses akuisisi Lazizaa Rahmat Semesta berjalan lancar sesuai harapan. Ini merupakan langkah strategis bagi SKB Food untuk semakin berkembang secara berkelanjutan dan jangka panjang dalam rangka terus memberikan nilai tambah kepada industri dan tentunya para pemegang saham,” kata Eko dalam keterangan resminya, ditulis Kamis (20/10/2022).
Dia menambahkan, penggunaan dana hasil IPO untuk akuisisi 54 persen saham LRS sampai saat ini sebesar Rp 16 miliar. Akuisisi tersebut membuat SKB Food menjadi pemegang saham mayoritas di LRS. Dengan demikian, LRS juga otomatis menjadi anak perusahaan SKB Food.
“Melalui akuisisi ini SKB Food ingin mewujudkan diversifikasi produk, yakni tidak hanya kebab, tapi juga ayam. Lazizaa juga akan menguatkan lini operasional outlet, baik yang dimiliki oleh SKB Food maupun yang dimiliki Lazizaa sendiri,” kata dia.
Selain itu, melalui aksi korporasi ini juga SKB Food memperkuat jalur distribusi produk ke wilayah Indonesia Timur dengan mengoptimalkan jalur logistik yang sudah terbangun oleh Lazizaa Rahmat Semesta. Dengan begitu sebaran seluruh produk SKB Food akan semakin luas.
”Melalui akuisisi ini, SKB Food juga ingin melakukan pengembangan jalur distribusi khususnya ke wilayah timur Indonesia,” ujar dia.
Genjot Ekspansi
Setelah akuisisi ini, LRS langsung didorong ekspansif dengan membuka sebanyak 25 outlet baru Lazizaa di Jawa Timur.
"Ke depan kami akan secara konsisten mendorong pengembangan bisnis Lazizaa dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian secara terukur,” Direktur Marketing dan PR SKB Food, Arief Budiyanto.
Bersama dengan proses akuisisi, dilakukan juga perombakan manajemen LRS. Mulai jajaran komisaris hingga jajaran direksi.
"Besar harapan kami dengan perubahan manajemen lama ke manajemen baru dapat menciptakan suasana dan budaya kerja baru yang lebih segar, profesional dan progresif," kata Founder dan Komisaris LRS Yudha Setiawan.
Gerai Lazizaa sudah mencapai 50 cabang di beberapa lokasi di Indonesia, antara lain di Surabaya, Sidoarjo, Malang, Ngawi, Jepara, Bekasi, Tangerang hingga Jakarta Selatan. Dengan penambahan 25 outlet baru maka Lazizaa mengejar sebanyak 100 outlet dalam waktu dekat.
Lazizaa sendiri adalah perusahaan F&B yang sudah beroperasi sekitar 10 tahun di Surabaya. Produk unggulan Lazizaa sendiri terutama adalah ayam goreng dengan olahan khas Indonesia.
Advertisement
Jadi Pendatang Baru di BEI
Sebelumnya, PT Sari Kreasi Boga Tbk, emiten pengelola waralaba Kebab Rafi mencatatkan saham perdana pada perdagangan Jumat (5/8/2022) di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
PT Sari Kreasi Boga Tbk sebagai perusahaan tercatat ke-34 pada 2022 yang mencatatkan saham perdana dengan kode saham RAFI. Jumlah saham yang dicatatkan sebesar 3,12 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri 2,18 miliar saham dan penawaran umum kepada masyarakat atau initial public offering (IPO) sebesar 948,09 juta saham dengan nilai nominal Rp 15 per saham. Harga penawaran saham Rp 126 per saham. Perseroan meraup dana sekitar Rp 119,45 miliar dari IPO.
Selain itu, perseroan juga catatkan waran seri I sebesar 474,045 juta dengan harga pelaksanaan waran Rp 158 per waran.
Setiap pemegang dua saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu waran seri I. Setiap waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp 158 setiap waran seri I.
PT Sari Kreasi Boga Tbk akan memakai dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan pelunasan pembayaran rencana transaksi akuisisi PT Lazizaa Rahmat Semesta sebesar Rp 13 miliar dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Modal kerja itu digunakan untuk pembelian bahan baku waralaba, bahan baku segar, sewa gudang, biaya gaji karyawan dan pemelihraan.
"Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, akan digunakan untuk penambahan modal kerja perseroan,” tulis perseroan.
Jadwal Waran
Untuk jadwal waran yaitu tanggal mulai perdagangan saham dan waran seri I pada 5 Agustus 2022, tanggal akhir perdagangan waran seri I di pasar regular dan negosiasi pada 2 Agustus 2023, tanggal berakhir perdagangan waran seri I di pasar tunai pada 4 Agustus 2023.
Kemudian periode awal pelaksanaan waran seri I pada 6 Februari 2023, dan periode akhir pelaksanaan waran seri I pada 7 Agustus 2023.
Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Investindo Nusantara Sekuritas dan PT KB Valbury Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Adapun jumlah saham free float perseroan per 5 Agustus 2022 yang tidak di lock-up sebesar 948,09 juta saham atau 30,31 persen.
Sementara itu, sesuai POJK Nomor 25/POJK.04/2017 dan surat pernyataan yang diteken oleh masing-masing pemegang saham perseroan per 13 April 2022 menyatakan dengan sesungguhnya PT Globalasia Capital Investama, Jadug Trimulyo Ainul Amri, Yuni Ayuningsih, Nilamsari.
Selain itu, Fuad Iskandar, Velliq Arsapranata, Joe Steven, Nur Arief Budiyanto, dan Yuli Prasetya Adi sebagai pemegang saham Perseroan, yang mendapatkan saham dengan harga perolehan di bawah harga IPO, tidak akan mengalihkan sebagian atau seluruh saham tersebut hingga delapan bulan setelah Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham menjadi efektif.
Advertisement