Rights Issue, Bank Victoria Bidik Dana Maksimal Rp 768 Miliar

PT Victoria Investama Tbk (VICO) selaku pemegang saham utama dan pengendali juga ikut dalam pelaksanaan rights issue PT Bank Victoria International Tbk (BVIC).

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Okt 2022, 19:51 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2022, 09:57 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Victoria International Tbk akan menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Mengutip prospektus perseroan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), 21 Oktober 2022, Bank Victoria International akan menerbitkan saham dalam rangka rights issue sebesar 4.955.425.905 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham itu setara 27,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah rights issue. Harga pelaksanaan rights issue di kisaran Rp 130-Rp 155 per saham.

Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima perseroan setelah rights issue antara Rp 644,20 miliar-Rp 768,09 miliar.

Adapun setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD yang menjadi haknya akan terkena dilusi kepemilikan sebesar 27,54 persen.

PT Victoria Investama Tbk (VICO) selaku pemegang saham utama dan pengendali perseroan yang memiliki sebanyak 5,41 miliar saham atau 41,51 persen saham perseroan dengan porsi HMETD 2,05 milair saham akan melaksanakan seluruh atau sebagian HMETD yang akan dimiliki VICO.

PT Victoria Investama Tbk pun telah menyetor pada rekening khusus perseroan sebesar Rp 220,29 miliar.  Adapun tidak terdapat pembeli siaga dalam pelaksanaan rights issue ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Terbitkan Waran

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan juga akan menerbitkan waran maksimal 4.542.473.746 waran seri VII. Jumlah itu setara 34,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri VII adalah efek yang memberikan kepada pemegangnya hak untuk membeli saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp 100 per saham.

Kisaran harga pelaksanaan Rp 100-Rp 150 per saham yang dapat dilaksanakan selama masa berlakunya pelaksanaan mulai 19 Juni 2023-18 Desember 2025. Adapun setiap satu waran seri VII berhak membeli satu saham baru perseroan.

Dengan demikian, hasil dana yang diperoleh dari penerbitan waran Rp 454,24 miliar-Rp 681,37 miliar. Untuk pelaksanaan waran mulai 19 Juni 2023-18 Desember 2025.

Perseroan menyatakan pemakaian dana rights issue antara lain memperkuat struktur permodalan dalam rangka pemenuhan modal inti minimum perseroan dan entitas anak. Hal ini berdasarkan Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang konsolidasi bank umum. Selain itu, untuk modal kerja melalui pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit dan pengembangan digital perseroan.

“Dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri VII seluruhnya akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja melalui pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit dan pengembangan digital perseroan,” tulis perseroan.


Jadwal Sementara

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jadwal Rights Issue:

-Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) : 19 Oktober 2022

-Tanggal Efektif : 5 Desember 2022

-Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 13 Desember 2022

- Tanggal Cum HMETD di Pasar Tunai : 15 Desember 2022

- Tanggal Ex HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 14 Desember 2022

- Tanggal Ex HMETD di Pasar Tunai : 16 Desember 2022

-Tanggal Pencatatan (Recording Date) Untuk Memperoleh HMETD : 15 Desember 2022

-Tanggal Distribusi HMETD : 16 Desember 2022

-Tanggal Pencatatan Saham Hasil HMETD di Bursa Efek Indonesia : 19 Desember 2022

 Periode Perdagangan dan Pelaksanaan HMETD : 19 – 23 Desember 2022

 Periode Penyerahan Saham Yang Berasal Dari HMETD : 21 – 27 Desember 2022

Tanggal Terakhir Pembayaran Pelaksanaan HMETD : 27 Desember 2022

Tanggal Terakhir Pembayaran Untuk Pemesanan Efek Tambahan : 27 Desember 2022

 Tanggal Penjatahan : 28 Desember 2022

 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Pembelian Saham (Refund) : 29 Desember 2022

Periode Perdagangan Waran Seri VII :

- Pasar Reguler dan Negosiasi : 19 Desember 2022 – 15 Desember 2025

- Pasar Tunai : 19 Desember 2022 – 17 Desember 2025

Periode Pelaksanaan Waran Seri VII : 19 Juni 2023 – 18 Desember 2025

 Akhir Masa Berlaku Waran Seri VII : 18 Desember 2025


Gelar RUPSLB 19 Oktober 2022

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Diberitakan sebelumnya, PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) berencana akan menambah modal melalui penawaran umum dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. 

Bank Victoria International akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham saham dengan nilai nominal Rp100. Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Selasa (18/10/2022), Bank Victoria International juga akan menerbitkan waran yang melekat pada saham hasil pelaksanaan HMETD, dengan ketentuan bahwa waran yang diterbitkan adalah sebanyak-banyaknya 4,56 miliar waran seri VII dengan nilai nominal Rp100.

“Setiap satu waran seri VII memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan pada harga tertentu setelah 6 bulan sejak waran seri VII tersebut diterbitkan, dengan saham baru yang akan dikeluarkan oleh perseroan untuk pelaksanaan waran seri VII adalah saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham yang akan dikeluarkan dari portepel perseroan,” tulis Manajemen Perseroan, Senin (18/10/2022). 

Manajemen perseroan menjelaskan, pemegang saham yang  tidak melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya, maka persentase kepemilikan sahamnya terhadap saham-saham perseroan akan terkena dilusi hingga sebanyak-banyaknya sebesar 27,72 persen.

Selain itu, pemegang saham tidak melaksanakan HMETD dan waran seri VII yang akan diperoleh, persentase kepemilikan sahamnya terhadap saham-saham perseroan akan terkena dilusi hingga sebanyak-banyaknya sebesar 42,31 persen.

Manajemen juga menjelaskan jika pemegang saham tidak melaksanakan rights issue dan waran, persentase kepemilikan sahamnya terhadap saham BVIC akan terdilusi sebesar 27,72 persen.

Sementara itu, Bank Victoria akan meminta persetujuan untuk melakukan rights issue melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu, 19 Oktober 2022.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya