Liputan6.com, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) atau CIMB Niaga memproyeksikan pertumbuhan positif pada 2022. Optimisme tersebut ditopang oleh segmen ritel, salah satunya Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
"Target pada tahun depan kami bisa menargetkan semuanya meningkat positif, target kredit juga masih naik positif, terutama fokus utamanya di sisi retail, yaitu KPR dengan OCTO terutama, kemudian dari sisi UMKM atau SMI,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan dalam konferensi pers, Kamis, 27 Oktober 2022.
Baca Juga
Dia menuturkan, saat ini likuiditas pasar semakin ketat, tetapi CIMB Niaga sudah antisipasi terlebih dahulu melalui permintaan loan to deposite ratio (LDR) sebesar 71-72.
Advertisement
“Jadi pada waktu likuiditasnya mulai reroting tahun ini kita masih tebal sampai sekarang pun masih tebal, kecuali kalau kita mau beralih ke TD, bayar tapi nanti berantakan semua, cost of fund naik kita ngga bisa lempar kredit dengan harga yang baik,” kata dia.
Selain itu, CIMB Niaga juga menjaga dana murah atau CASA melalui operating account, payroll, retail dan digital, dan juga cash management.
"Jadi di luar itu saya rasa dari sisi LDR kami melihatnya bagus, walaupun tentu saja tetap kami juga tetap harus bisa push CASA lebih jauh lagi, lewat operating account, payroll, retail dan digital, dan juga cash management,” ujar dia.
Tak hanya itu, emiten berkode BNGA ini memproyeksikan cost of credit (COC) dan cost of fund (COF) tahun depan masih bisa lebih baik lagi. ,
“Kemudian arah ke depan untuk coc dengan cost of fund, kami menargetkan coc tahun depan masih bisa lebih baik. Dari sisi cost of fund CIMB Niaga 1,77 persen kita itu kecil kita itu oke, LDR kita juga bagus kemudian CASA ratio kita juga bagus,” imbuhnya.
Kinerja Kuartal III 2022
Sebelumnya, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) atau CIMB Niaga membukukan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 5 triliun pada sembilan bulan pertama 2022, naik sebesar 22,5 persen year-on-year, dan menghasilkan earnings per share Rp154,13.
"Kami telah mencapai hasil positif sampai dengan September 2022, terutama dikarenakan adanya peningkatan pendapatan seiring dengan pertumbuhan bisnis yang baik, biaya yang terkendali, dan tren kualitas underlying asset yang lebih baik. Hasil ini mendorong kami untuk terus memberikan nilai tambah kepada para shareholders," kata Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan dalam keterangan resminya, ditulis Kamis (27/10/2022).
CIMB Niaga akan menjaga hasil kinerja yang positif hingga akhir tahun 2022 terutama pada pertumbuhan di segmen-segmen utama Bank yaitu pada Kredit Pemilikan Mobil (KPM), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Emerging Business Banking (EBB)/Usaha Kecil Menengah (UKM), dan korporasi.
Hasil positif yang diraih tersebut juga terlihat pada modal dan likuiditas Bank yang kuat. Implementasi strategi bisnis yang kami jalankan telah memberikan hasil yang baik dan sesuai dengan target finansial yang akan dicapai pada 2022.
Capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga masing-masing sebesar 21 persen dan 86,9 persen per 30 September 2022.
Advertisement
Aset Perseroan
Total konsolidasi aset per 30 September 2022 adalah sebesar Rp 307,0 triliun, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp221,9 triliun dengan rasio CASA meningkat menjadi 67,7 persen, yang dikontribusikan dari pertumbuhan CASA sebesar 6,7 persen.
Hal ini sejalan dengan komitmen Bank untuk terus membangun hubungan yang lebih erat dengan para nasabah sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.
"Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam memberikan yang terbaik kepada para nasabah, belum lama ini kami meluncurkan kampanye Customer Experience bertajuk 'Anda #YangUtama'," ujar Lani.
Ia menambahkan, inisiatif ini menegaskan komitmen kami untuk para nasabah yang telah menaruh kepercayaan kepada CIMB Niaga.
"Selain itu, kami juga terus berupaya untuk memberikan solusi finansial yang up-to-date dan relevan, termasuk melalui Digital Super App OCTO Mobile," tutur dia.
Penyaluran Kredit
Jumlah kredit atau pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp194,7 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan pada bisnis Corporate Banking tumbuh 12,8 persen yoy dan Consumer Banking tumbuh 14,7 persen yoy.
KPR bertumbuh sebesar 8,6 persen yoy, sementara KPM meningkat sebesar 52,4 persen yoy, termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance.
Sementara itu, untuk perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp 45,2 triliun dan DPK sebesar Rp34,6 triliun per 30 September 2022.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh nasabah, karyawan, dan stakeholders atas kepercayaan dan dukungannya terhadap CIMB Niaga selama 67 tahun ini. Kami akan terus secara konsisten menyediakan pengalaman terbaik melalui kualitas layanan, produk, teknologi, dan inovasi, sehingga kami dapat mewujudkan aspirasi menjadi bank pilihan bagi bisnis dan masyarakat Indonesia,” kata Lani.
Advertisement