Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menjelaskan, integrasi yang dilakukan IM3 dengan Tri Indonesia berjalan dengan baik.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha menuturkan, integrasi yang dilakukan IM3 dan Tri Indonesia telah berjalan dengan baik.
Baca Juga
"Kami unggul di banyak bidang, kami telah mengaktifkan lebih dari 20.000 sites dengan lebih banyak serta kami telah menetapkan 8.000 sites duplikat yang menempatkan kami di jalur yang tepat untuk mencapai target kami pada kuartal I 2023,” kata Vikram dalam konferensi pers ISAT, Jumat (28/10/2022).
Advertisement
Dengan demikian, Indosat Ooredoo Hutchison optimistis mencapai nilai sinergi sebesar USD 400 juta.
"Karena itu, kami optimis untuk mencapai ujung yang lebih tinggi dari kisaran mendekati USD 400 juta pada tahun keempat, lebih awal dari yang direncanakan. Ketika kita memulai perjalanan ini, kita mengatakan bahwa dua aset IM3 dan 3 ini saling melengkapi, dan dapat menghasilkan nilai sinergi sekitar USD 300 juta dalam jangka waktu lima tahun,” imbuhnya.
Sebelumnya, PT Indosat Tbk telah mengumumkan penyelesaian merger antara Indosat Ooredoo dengan Tri Indonesia. Perusahaan baru bernama Indosat Ooredoo Hutchison resmi beroperasi.
Vikram Sinha yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Indosat Ooredoo akan memimpin Indosat Ooredoo Hutchison sebagai Chief Executive Officer. Sementara Nicky Lee ditunjuk sebagai Chief Financial Officer untuk Indosat Ooredoo Hutchinson.
Menurut CEO Terpilih Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, melalu merger ini perusahaan memiliki visi menjadi layanan telko digital yang disukai pelanggan Indonesia.
Selain itu, entitas hasil merger Indosat Tri ini diharapkan bisa menawarkan layanan digital berkelas dunia, sekaligus menghubungkan dan memberdayakan pelanggan di Indonesia.
"Indosat Ooredoo Hutchison berada di posisi yang lebih kuat untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang dipilih di Indonesia serta menjadi pemain penting dalam ekosistem 5G sekaligus transformasi digital bangsa," tutur Vikram dalam konferensi pers yang digelar, Selasa (4/1/2022).
Terlebih, menurut Vikram, dengan penggabungan dua perusahaan, Indosat Ooredoo Hutchison menjadi perusahaan dengan skala yang lebih ditingkatkan, kekuatan finansial lebih baik, serta kepemilikan jaringan, talenta, dan kemitraan strategis yang lebih unggul.
Pelanggan
Penggabungan ini juga disebut tidak berdampak pada pelanggan Indosat Ooredoo Hutchison. Jadi, masing-masing pelanggan tetap dapat menggunakan dan menerima layanan tanpa gangguan.
Bahkan untuk menandai hari pertama beroperasinya perusahaan, Indosat Ooredoo Hutchison menawarkan bebas menelpon selama sebulan bagi pengguna produknya, seperti Indosat Ooredo dan Tri hingga 200 menit sehari.
Bersama dengan beroperasinya Indosat Ooredoo Hutchison, perusahaan juga mengumumkan jajaran Dewan Direksi setelah pemungutan suara pemegang saham pada RUPSLB yang telah diselenggarakan pada 28 Desember 2021.
Susunan Dewan Direksi:
President Director & Chief Executive Officer : Vikram Sinha
Director & Chief Strategy & Execution Officer : Armand Hermawan
Director & Chief Financial Officer : Nicky Lee Chi Hung
Director & Chief Regulatory Officer : Muhammad Danny Buldansyah
Director & Chief Human Resources Officer : Irsyad Sahroni
Susunan CxO:
Chief Commercial Officer : Ritesh Singh
Chief Technology Officer : Desmond Cheung
Chief Business Officer : Bayu Hanantasena
Chief Digital Officer : Sanjeev Rawat
Chief Integration Officer : Sanjay Vaghasia
Chief Enterprise Data Analytics Officer : Chirag Sukhadia
Chief Procurement Officer : Vishal Gupta
Chief Internal Audit Officer : Mohammed Afzal Lodhi
Advertisement
Kinerja Kuartal III 2022
Sebelumnya, PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,7 triliun pada sembilan bulan pertama 2022. Laba bersih tersebut turun 36,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,80 triliun.
Laba tersebut turun seiring peningkatan beban operasional, peningkatan beban Depresiasi dan amortisasi, peningkatan biaya keuangan seiring dampak dari penggabungan dua perusahaan yang diimbangi oleh peningkatan pendapatan.
Di sisi lain, Indosat Ooredoo Hutchison membukukan pertumbuhan pendapatan. Hingga September 2022, PT Indosat Ooredoo Hutchison meraup pendapatan Rp 34,53 triliun. Pendapatan tumbuh 49,8 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,05 triliun.
Kontribusi pendapatan itu terbesar disumbangkan dari seluler sebesar 58,8 persen menjadi Rp 29,84 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,78 triliun. MIDI naik 6,6 persen dari Rp 3,84 triliun menjadi Rp 4,09 triliun hingga September 2022. Sementara itu, dari telekomunikasi tetap naik 40 persen menjadi Rp 595 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 422,9 miliar.
Beban-beban naik 77,8 persen menjadi Rp 26,63 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,97 triliun. Laba operasi turun 2,2 persen menjadi Rp 7,89 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,07 triliun.
Beban lain-lain bersih naik 44,9 persen menjadi Rp 3,12 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,15 triliun. EBITDA tumbuh 35,6 persen menjadi Rp 14,08 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,38 triliun.
Sementara itu, ekuitas perseroan tercatat Rp 28,75 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 10,30 triliun. Liabilitas bertambah menjadi Rp 74,20 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 53,09 triliun. Total aset naik menjadi Rp 102,95 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 63,9 triliun.
Adapun perseroan mencatat utang yang jatuh tempo sebesar Rp 7,48 triliun dalam waktu 12 bulan. Jatuh tempo rata-rata utang adalah 2,4 tahun pada 30 September 2022.
Hingga September 2022, pelanggan perseroan mencapai 98,6 juta dari periode sama tahun sebelumnya 62,3 juta. Ada tambahan sekitar 36,3 juta pelanggan dibandingkan September 2021.
Kinerja operasional mendukung capaian tersebut yang sekaligus menunjukkan komitmen berkelanjutan Perseroan untuk menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.
Selanjutnya
Perseroan membukukan pertumbuhan total pendapatan, EBITDA, dan jumlah pelanggan dibanding kuartal II 2022 dan dibandingkan periode yang sama 2021. Salah satu pendorong pertumbuhan kinerja pada kuartal III tahun ini akibat peningkatan pelanggan dan penggunaan data. Hal tersebut didorong oleh kedua merek konsumen, IM3 dan Tri, yang terus melengkapi dan mendapatkan daya tarik dalam segmen target mereka.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan, IOH memperlihatkan kinerja operasional dan keuangan yang solid pada kuartal ketiga 2022.
"Kami kembali mencatat pertumbuhan kuartal yang kuat berkat gabungan dua merek layanan telekomunikasi yang saling melengkapi satu sama lain. Peningkatan 2,4 juta pelanggan seluler IOH pada kuartal III 2022 mencerminkan kepercayaan publik terhadap merek kami dan memotivasi kami untuk terus menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” kata Vikram dalam keterangan resminya, Jumat (28/10/2022).
Usai melakukan penggabungan usaha pada awal 2022, IOH resmi menjadi operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. Pasca penggabungan, IOH terus melakukan integrasi jaringan dengan teknologi MOCN (Multi Operator Core Network) dengan dukungan para mitra strategisnya.
Advertisement