Menakar Prospek IHSG Hingga Akhir 2022

Hasil pertumbuhan Indonesia kuartal III memang menunjukkan perbaikan tapi kenaiknnya tidak sebesar konsensus.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Nov 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2022, 10:00 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,72 persen pada kuartal III 2022 memberikan dampak positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Rilisnya GDP kuartal III berdampak postif terhadap IHSG, di mana saat pembukaan IHSG sempat melemah dan saat rilis GDP mulai tercatat menguat," kata Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis saat dihubungi Liputan6.com, Senin (7/11/2022).

Abdul memprediksi IHSG berada di kisaran level 7.000-7.300 hingga akhir tahun ini. "Kami memperkirakan IHSG berada di rentang 7.000-7.300 hingga akhir 2022," kata dia.

Selain itu, sektor yang menarik untuk dicermati adalah sektor ritel dan konsumer.

"Sektor ritel dan konsumer menarik untuk dicermati mengingat harga komoditas yang kembali normal bisa menjadi katalis positif bagi emiten tersebut, dan mobilitas masyarakat yang sudah normal menjadi sentimen positif bagi kinerja emiten ritel," kata dia.

Abdul merekomendasikan saham yang bisa dicermati pelaku pasar antara lain, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). "Kami merekomendaisikan buy untuk LPPF dan INDF dengan potensial upside 10-20 persen," ujar dia.

Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya mengatakan, hasil pertumbuhan Indonesia kuartal III memang menunjukkan perbaikan tapi kenaiknnya tidak sebesar konsensus.

"Target IHSG 7.400 karena mencermati pelemahan rupiah di tengah penguatan dolar, penguatan harga komoditas yang terbatas dan pemulihan ekonomi Indonesia yang berlanjut, trend kenaikan suku bunga acuan," kata Cheryl.

Sedangkan, untuk saham pilihannya adalah perbankan, konsumen primer dan bahan baku. "BBCA, BBRI, BMRI, SMGR, INTP, INCO, MDKA," imbuhnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya