Melantai di Bursa, Wulandari Bangun Laksana Kelebihan Permintaan 25,37 Kali

Target dana yang diperoleh dari hasil IPO Wulandari Bangun Laksana sebesar Rp 275 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Nov 2022, 08:28 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2022, 08:28 WIB
PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) melaksanakan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) 8 November 2022.
PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) melaksanakan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) 8 November 2022.

Liputan6.com, Jakarta PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) melaksanakan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa 8 November 2022.

BSBK merupakan perusahaan yang bergerak di sektor properti & real estate pemilik Balikpapan Super Block, yang dikembangkan dengan konsep kawasan terpadu “One Stop Living” dengan luas sekitar 14 hektar.

Perseroan telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Oktober 2022. Selama masa penawaran umum perdana saham pada tanggal 2–4 November 2022, saham  Wulandari Bangun Laksana mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik.

“Bahkan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 25,37 kali dari nilai penjatahan terpusat,” ungkap Direktur Utama PT Wulandari Bangun Laksana Tbk, Christopher Sumasto Tjia, dalam keterangan yang diterima, Selasa (8/11/2022).

Perseroan melepas sebanyak 2.750.000.000 saham melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Harga penawaran sebesar Rp 100 per saham. PT Artha Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ini.

Target dana yang diperoleh dari hasil IPO ini sebesar Rp 275 miliar. Setelah dikurangi dengan biaya IPO, rencananya akan digunakan sekitar sebesar Rp 100 miliar untuk pembelian tanah seluas sekitar 1,2 hektar di wilayah kota Balikpapan dan sekitarnya.

Pembelian tanah akan meningkatkan jumlah land bank yang telah dimiliki perseroan saat ini sehingga dapat mendukung rencana ekspansi Perseroan di masa yang akan datang untuk menangkap peluang bisnis dari pengembangan Ibukota Negara (IKN). Sedangkan sisanya akan digunakan untuk operasional dan modal kerja perseroan.

“Dengan diperolehnya dana dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, persediaan tanah yang dimiliki oleh perseroan akan meningkat, dan sebagai salah satu sumber pendanaan dalam pengembangan Balikpapan Super Block Perseroan,” kata Christopher.

Pengembangan tersebut, sambung dia, akan menopang penjualan Perseroan kedepannya yang pada akhirnya akan meningkatkan laba Perseroan di masa yang akan datang. Selain itu dengan diperolehnya dana hasil IPO, Perseroan akan memiliki struktur permodalan yang semakin sehat.

 

Konversi Utang

Ilustrasi IPO 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi IPO 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Bersamaan dengan IPO, perseroan juga akan melaksanakan konversi utang kepada kreditur sebesar Rp 234,17 miliar dengan harga konversi yang sama dengan harga penawaran yaitu Rp 100 per saham. Sehingga kreditur akan mendapatkan saham baru sebanyak 2.341.713.397 saham.

Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi kreditur dan calon investor yang membeli saham dalam Penawaran Umum Perseroan ini.

Setiap pemegang 100 saham baru perseroan berhak memperoleh 137 waran, di mana setiap satu waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama satu tahun sejak pencatatan.

Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 125 per lembar. Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, apabila dilaksanakan oleh pemegang saham, sebesar Rp 200 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang pokok ke PT BPD Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Sisa dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk modal kerja perseroan. Masa berlaku pelaksanaan waran mulai 08 Mei—7 November 2023.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya