Elon Musk Peringatkan Twitter Berpotensi Ajukan Bangkrut pada 2023

Peringatan itu datang di tengah gejolak awal kepemimpinan Elon Musk di Twitter.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Nov 2022, 20:23 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2022, 20:23 WIB
Elon Musk
Elon Musk, founder Tesla dan SpaceX. Sumber: Business Insider

Liputan6.com, Jakarta - CEO Tesla Elon Musk memperingatkan kepada karyawan Twitter Inc kalau ada kemungkinan bangkrut jika tidak mulai hasilkan lebih banyak uang.

Mengutip Yahoo Finance, Jumat, (11/11/2022), hal itu disampaikan Elon Musk saat pidato pertama kepada karyawan sejak membeli perusahaan senilai USD 44 miliar. Peringatan Elon Musk itu menurut sejumlah sumber yang ketahui hal itu.

Peringatan itu datang di tengah gejolak awal kepemimpinan Musk di perusahaan media sosial tersebut. Periode dua minggu ketika ia telah memecat setengah dari staf Twitter, mengantar sebagian besar eksekutif puncak dan memerintahkan karyawan yang tersia untuk berhenti bekerja dari rumah.

Menurut sumber, seorang eksekutif sebagai bagian dari tim kepemimpinan Musk, Yoel Roth juga keluar. Yang lain Robin Wheeler juga mengundurkan diri. Namun, Musk membujuknya untuk tetap tinggal, kata sejumlah sumber.

Sementara itu, pembelian Twitter telah hapus perseroan dari pengawasan publik. Musk membebani perusahaan dengan utang hampir USD 13 miliar yang sekarang ada di tangan tujuh bank wall street. Keyakinan pada perusahaan telah terkikis begitu cepat sehingga bahkan sebelum komentar kebangkrutan Musk.

Sejumlah pendanaan menawarkan beli pinjaman 60 sen, harga yang biasanya disediakan untuk perusahaan yang dianggap dalam kesulitan keuangan, demikian laporan Bloomberg News pada Kamis, 10 November 2022, dikutip dari Yahoo Finance.

Adapun utang yang diambil Twitter untuk biayai pembelian Musk meninggalkannya dengan biaya bunya yang menurut perkiraan akan melonjak jadi USD 1,2 miliar per tahun.

Elon Musk Beri Peringatan Keras

FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). CEO Tesla tersebut menjadi saksi pertama dalam persidangan terkait masalah akuisisi SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Dalam pidatonya kepada staf, Musk mengeluarkan beberapa peringatan keras. Karyawan harus bersiap 80 jam kerja seminggu. Akan ada lebih sedikit fasilitas kantor seperti makanan gratis. Ia juga akhiri fleksibilitas era pandemi COVID-19 yang memungkinkan karyawan bekerja dari rumah.

“Kalau tidak mau datang, pengunduran diri diterima,” ujar dia, menurut sumber.

Ketika ditanya tentang prospek pengurangan, Musk berkata, “kita semua harus lebih keras”.

Untuk membahas keuangan dan masa depan Twitter, Musk mengatakan, perusahaan perlu bergerak dengan urgensi membuat produk berlangganan USD 8, Twitter Blue, sesuatu yang ingin dibayar oleh pengguna. Ini mengingat mundurnya pengiklan yang khawatir tentang konten berbahaya.

Pada masa lalu, Musk memakai ancaman kehancuran keuangan untuk upaya memotivasi pekerja, menurut seseorang yang akrab dengan gaya manajemennya. Ia mencoba sampaikan gagasan jika orang tidak bekerja keras, Twitter akan tertinggal di tempat yang sangat sulit.

Sejumlah Pejabat Twitter Mengundurkan Diri

Twitter Berhentikan 50 Persen Karyawan
Kantor Pusat Twitter di San Francisco, California pada 4 November 2022. Setengah dari 7.500 karyawan Twitter diberhentikan pada 4 November, sebuah dokumen internal menunjukkan, ketika pemilik baru Elon Musk memulai perombakan besar-besaran dari perusahaan yang bermasalah. (AFP/Samantha Laurey)

Ia juga isyaratkan produk yang ingin dia perkenalkan, termasuk pembayaran, iklan yang lebih bersifat percakapan, dan rekening giro yang menarik. “Orientasi ke aplikasi Twitter harus lebih lancar, seperti halnya dengan TikTok,” tutur dia.

Sebelumnya pada Kamis, 10 November 2022, Chief Information Security Officer Twitter, Chief Privacy Officer, dan Chief Compliance Officer telah mengundurkan diri. Hal itu meningkatkan kekhawatiran tentang kemampuan perusahaan untuk menjaga platformnya tetap aman dan mematuhi peraturan.

Saat ini Twitter terikat oleh keputusan persetujuan dengan Komisi Perdagangan yang mengatur bagaimana perusahaan menangani data pengguna dan dapat dikenakan denda karena pelanggaran.

Lembaga pemeringkat Moody baru-baru ini memangkas peringkat utang Twitter menjadi wilayah sampah. “Risiko tata kelola Twitter sangat negatif yang mencerminkan ekspektasi Moody untuk kebijakan keuangan yang agresif dan kepemilikan terkonsentrasi oleh Elon Musk,” tulis Moody.

Pada email Rabu, 9 November 2022, Musk memperingatkan karyawan tentang masa sulit di depan dengan tidak ada cara tutupi pesan tentang prospek ekonomi perusahaan.

Elon Musk Larang Karyawan Twitter WFH, Ini Alasannya

Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)
Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)

Sebelumnya, Elon Musk melarang karyawan Twitter melakukan work from home (WFH) atau bekerja dari jarak jauh. Ia menegaskan karyawan harus menghabiskan 40 jam seminggu di kantor, kecuali jika ada izin dari manajemen.

Menurut laporan Bloomberg, dikutip dari Engadget, Kamis (11/11/2022), Elon Musk mengatakan kepada para karyawan bahwa mereka perlu mempersiapkan "masa-masa sulit di masa depan" untuk bisnis yang bergantung pada iklan seperti Twitter.

Elon Musk ingin strategi biaya berlangganan menyumbang setengah dari pendapatan perusahaan. Demikian komunikasi resmi Musk, sejak dirinya membeli Twitter.

Sebelumnya, Twitter mengharuskan karyawan kerja jarak jauh selama pandemi, memungkinkan banyak karyawan bekerja dari rumah.

Saat ini perusahaan memberlakukan hari istirahat tambahan reguler untuk karyawan dan inisiatif lain yang telah dipotong Musk, di mana perubahan haluan Twitter akan membutuhkan 'kerja yang intens'.

Perusahaan di bawah Elon Musk lainnya, SpaceX dan Tesla, juga mewajibkan karyawan bekerja di kantor, kecuali manajemen secara khusus menyetujuinya.

Ketika Musk menulis surat kepada kedua kelompok pekerja, dia mengatakan bahwa visibilitas adalah kunci untuk kepemimpinan senior, yang harus terlihat bekerja bersama bawahan mereka.

"Perjalanan ke depan akan sulit dan membutuhkan kerja keras untuk bisa sukses. Beberapa hari ke depan, prioritas utamanya adalah menemukan dan memblokir bot/troll/spam yang terverifikasi," tulisnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya