Jelang Rights Issue, BEI Umumkan Harga Teoretis Pan Brothers pada Level Rp 62

Saham PT Pan Brothers Tbk (PBRX) melonjak signifikan pada perdagangan Senin, 16 Januari 2023 jelang rights issue.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Jan 2023, 18:45 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2023, 18:45 WIB
FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan harga teoretis saham PT Pan Brothers Tbk (PBRX) yang dicantumkan di JATS untuk perdagangan 16 Januari 2023 pada level Rp 62.

Penetapan harga teoretis ini setali dengan aksi korporasi perseroan yakni penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Rasio HMETD PBRX adalah 250:579 untuk saham.

Artinya, setiap pemegang 250 saham lama PBRX mempunyai 579 HMETD untuk membeli 579 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 50 per saham. Harga saham PBRX pada saat akhir cum di pasar reguler pada 13 Januari 2023 tercatat pada harga Rp 90.

Dengan demikian harga teoretis untuk pedoman tawar menawar dan penghitungan Indeks Harga Saham BEI serta Indeks Harga Saham Individual ditetapkan berdasarkan formula dengan hasil Rp 62.

"Harga teoretis saham PBRX yang dicantumkan di JATS untuk pasar reguler dan pasar negosiasi pada tanggal 21 Desember 2022 disesuaikan dengan fraksi harga menjadi Rp 62,” mengutip pengumuman Bursa dalam keterbukaan informasi, Senin (16/1/2023).

Sementara penyesuaian harga dasar untuk penghitungan indeks harga saham (IHS) individual PBRX ditetapkan berdasarkan sebuah formula dengan hasil Rp 38,922. Dalam rangka rights issue,  Pan Brothers akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 15.003.732.635 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 per saham atau sebesar 69,84 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah rights issue.

Harga penawaran dipatok sebesar Rp 50 per lembar. Dengan demikian dana segara yang akan diperoleh perseroan dari aksi ini mencapai Rp 750,2 miliar.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 16 Januari 2023, saham PBRX melambung 22,58 persen ke posisi Rp 76 per saham. Saham PBRX dibuka naik satu poin ke posisi Rp 63 per saham. Saham PBRX berada di level tertinggi Rp 83 dan terendah Rp 60 per saham. Total frekuensi perdagangan 20.531 kali dengan volume perdagangan 4.140.323 saham. Nilai transaksi Rp 31,7 miliar.

Jadwal Rights Issue

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jadwal Rights Issue PBRX

Tanggal efektif: 5 Januari 2023

Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (Cum-Right) di:

- Pasar reguler dan pasar negosiasi: 13 Januari 2023

- Pasar tunai: 17 Januari 2023

Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (Ex-Right) di:

- Pasar reguler dan pasar negosiasi: 16 Januari 2023

- Pasar tunai: 18 Januari 2023 Tanggal pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD: 17 Januari 2023

Tanggal distribusi HMETD: 18 Januari 2023

Tanggal pencatatan efek di PT Bursa Efek Indonesia: 19 Januari 2023

Periode perdagangan HMETD: 19–26 Januari 2023

Periode pelaksanaan (pendaftaran, pemesanan, dan pembayaran) HMETD: 19—26 Januari 2023

Periode penyerahan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD: 24—30 Januari 2023

Tanggal akhir pembayaran pemesanan pembelian saham tambahan: 30 Januari 2023

Tanggal penjatahan pemesanan pembelian saham tambahan: 31 Januari 2023

Tanggal pendistribusian saham hasil penjatahan pemesanan tambahan: 1 Februari 2023

Tanggal pengembalian kelebihan uang pemesanan pembelian saham tambahan yang tidak terpenuhi: 1 Februari 2023

 

Pan Brothers Rights Issue Rp 750,2 Miliar Usai Kantongi Restu OJK

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Kamis, 5 Januari 2023 untuk menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) IV atau rights issue.

Rencana tersebut sebelumnya juga telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada 15 September 2022.

Pada aksi tersebut, Pan Brothers akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 15.003.732.635 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 per saham atau sebesar 69,84 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PMHMETD IV. Harga penawaran dipatok sebesar Rp 50 per lembar.

Dengan demikian dana segara yang akan diperoleh perseroan dari aksi ini mencapai Rp 750,2 miliar. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/1/2023), PT Trisetijo Manunggal Utama menyediakan dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp 750 miliar selaku pemegang saham utama perseroan dengan kepemilikan 27,99 persen.

Perusahaan ini akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya sebanyak 4.199.611.654 saham atau seluruhnya sebesar Rp 209,98 miliar.

Lalu akan membeli sebagian dari sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang HMETD lainnya baik melalui pelaksanaan HMETD atau melalui pemesanan saham tambahan dengan jumlah sebanyak- banyaknya 10.800.388.346 saham atau ekuivalen sebesar Rp 540,02 miliar.

Sebagai catatan, para pemegang saham yang tidak mengambil bagian atas HMETD yang menjadi haknya akan terkena dilusi kepemilikan sebesar 69,84 persen dari persentase kepemilikannya sebelum PMHMETD.

Dana yang diperoleh perseroan dari hasil PMHMETD IV ini akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung pengembangan usaha perseroan. Yakni berupa peningkatan penjualan, yang meliputi biaya bahan baku, berupa pembelian kain dengan kualitas tinggi yang memenuhi spesifikasi pembeli. Kemudian untuk biaya produksi dan pemeliharaan, serta biaya operasional dan pemasaran.

 

Pan Brothers Rights Issue, Trisetijo Manunggal Utama Jadi Pembeli Siaga

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) memberikan penjelasan kepada manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), 14 Oktober 2022, ditulis Senin (17/10/2022), PT Pan Brothers Tbk menyampaikan PT Trisetijo Manunggal Utama (TMU) bertindak sebagai pembeli siaga dalam rights issue perseroan. PT Trisetijo Manunggal Utama memiliki aktivitas sebagai perusahaan holding.

“Pembeli siaga PT Trisetijo Manunggal Utama merupakan pemegang saham pengendali perseroan dengan kepemilikan 27,99 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan,” tulis perseroan.

Pemegang saham PT Trisetijo Manunggal Utama adalah Ludijanto Setijo yang merupakan direktur dan Anne Patricia Sutanto menjabat sebagai komisaris yang juga sebagai pengurus di PT Pan Brothers Tbk. Ludijanto Setijo sebagai direktur utama Pan Brothers dan Anne Patricia Sutanto sebagai wakil direktur utama Pan Brothers.

Dalam rights issue ini, PT Pan Brothers Tbk menerbitkan saham 15.003.941.075 dalam rangka rights issue dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah saham yang diterbitkan itu setara 231,60 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan dengan harga pelaksanaan Rp 50 per saham.

Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rights issue sebesar Rp 750,05 miliar. Perseroan akan memakai dana rights issue tersebut untuk memperkuat struktur permodalan yang digunakan sebagai modal kerja yang mendukung pengembangan usaha perseroan.

Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam rights issue ini akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi sebesar 69,84 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya