Raffi Ahmad: RANS Bukan Hanya Raffi dan Nagita, Sekarang Sudah Jadi Korporasi

Founder RANS Entertainment, Raffi Ahmad menuturkan, pihaknya ingin memperkuat infrastruktur RANS Entertaiment sehingga pelan-pelan menunjukkan RANS adalah perusahaan yang jelas.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Feb 2023, 15:41 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2023, 15:41 WIB
Konferensi pers RANS Family is Growing: Evolusi RANS, Rabu (1/2/2023) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)
Konferensi pers RANS Family is Growing: Evolusi RANS, Rabu (1/2/2023) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan selebritas kondang Raffi Ahmad dan Nagita Slavina berencana membawa RANS Entertainment melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebagai langkah awal, Founder RANS Entertainment, Raffi Ahmad bahkan memperkenalkan sejumlah partner bisnis perusahaan yang akan ikut membantu pertumbuhan RANS ke depannya.

"Kita sudah mulai memperkenalkan partner-partner kita. Ini baru sebagian. Ada lagi partner-partner lain yang mungkin dalam beberapa waktu ke depan akan kita umumkan," kata Raffi dalam Konferensi Pers di Alila SCBD, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Namun, sebelum benar-benar debut di Bursa, Raffi menekankan niatnya untuk memperkokoh fundamental perusahaan. Lantaran, RANS Entertainment saat ini acap diasosiasikan sebagai perusahaan keluarga dengan cakupan bisnis seputar hiburan. Raffi ingin RANS Entertainment kelak dikenal sebagai sebuah entitas dengan kinerja mumpuni sebagai sebuah korporasi.

"Satu per satu kita kuatkan infrastrukturnya, bahwa RANS bukan hanya Raffi dan Nagita, tapi sekarang sudah jadi korporasi yang di dalamnya ada orang-orang hebat. Jadi pelan-pelan menunjukkan bahwa RANS adalah company yang jelas,” imbuh Raffi.

Rencana membawa RANS Entertainment untuk IPO sebelumnya sudah beberapa kali mencuat. Menurut catatan Liputan6.com, Raffi pernah mengutarakan niat tersebut saat mengumumkan kerja sama dengan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), entitas yang bernaung di bawah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

Saat ditanya mengenai rencana IPO, Raffi Ahmad tak membantah. Namun alih-alih mengiyakan, Raffi mengatakan saat ini masih akan fokus untuk mengembangkan sejumlah lini bisnis yang ada di RANS Entertainment.

"Kalau RANS, kita ada media, entertainment, lifestyle, sport, fashion, FMCG, kita cukup ayak pelan-pelan ada FnB juga kita jajaki itu. Jadi kalau untuk ke depannya kita fokus dulu ke situ sambil berkembangnya. Pelan-pelan berkembang, yang penting kita bahagia. (Soal IPO) pokoknya yang terbaik, lah. Yang penting ujung-ujungnya bahagia,” kata dia.

Berencana IPO, Intip Valuasi RANS Entertainment

Raffi Ahmad (Liputan6.com - M. Altaf Jauhar)
Raffi Ahmad (Liputan6.com - M. Altaf Jauhar)... Selengkapnya

Sebelumnya,  pasangan selebritas kondang Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bakal membawa RANS Entertainment melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Founder RANS Entertainment, Raffi Ahmad menyebut saat ini RANS memiliki valuasi sekitar Rp 3 triliun, Valuasi ini merupakan perhitungan dari perhitungan pihak lain yang berpotensi bergabung dengan RANS Entertainment.

"RANS itu sekarang value nya sudah Rp 3 triliun, valuasi nya bukan duitnya," kata Raffi dalam kanal YouTube Noice,dikutip Jumat (27/1/2023).

Raffi menjelaskan, perhitungan valuasi tersebut tidak dilakukan oleh pihak RANS sendiri. Namun, ada beberapa pihak yang akan masuk ke RANS sekaligus menaksir valuasi perusahaan tersebut.

"Kemarin ada beberapa yang sudah masuk ke kita dengan value segitu," kata dia.

Raffi menceritakan, RANS Entertainment awalnya hanya dikendalikan oleh tiga orang dan beroperasi di garasi alias belum memiliki kantor sendiri.

"Jadi RANS ini dari cuma di garasi doang, cuma tiga orang sekarang hampir Rp 3 triliun valuasi nya bukan duitnya,"

"Alhamdulillah guys RANS mau menuju IPO, RANS itu bayangin dari garasi doang," kata sosok ayah Rafathar.

Sosok ayah Rafathar ini mengatakan, pada dasarnya setiap perusahaan memiliki cara masing-masing untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan. Salah satu cara perusahaan untuk berkembang adalah melalui IPO di pasar modal, sebab dengan IPO perusahaan akan mendapatkan dana segar dari masyarakat untuk berekspansi.

"Siapa yang gak pengen go to market, to publik, IPO gak IPO semua punya jalan masing-masing," ujar Raffi.

 

Berpotensi Gelar IPO pada 2023

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Pada 2022, Raffi Ahmad menyebutkan, RANS berpotensi akan menggelar IPO pada tahun ini.  Sebelumnya, RANS Entertainment berpotensi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2023.

"Doakan saja, tahun depanlah Insya Allah (IPO), sekarang kita berupaya dulu," Founder RANS Entertainment, Raffi Ahmad kepada awak media, Rabu (12/10/2022).

Selain itu, Raffi Ahmad juga mengatakan, RANS melakukan sejumlah strategi untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, salah satunya mencoba membuka unit baru non-media.

"Kita coba buka dengan unit-unit baru, non medianya, ada beberapa yang non media food and beverage (FnB), fast moving consumer goods (FMCG), lifestyle. Jadi kita berupaya untuk mengembangkan kesana," kata Raffi Ahmad.

Pencatatan 70 Efek di BEI pada 2023

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan pencatatan 70 efek baru pada tahun depan. Efek tersebut terdiri dari berbagai instrumen termasuk pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), dan Efek Beragun Aset (EBA).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, keyakinan itu merujuk pada kondisi fundamental Indonesia seiring dengan pemulihan ekonomi yang mulai berlangsung sepanjang 2022.

BEI juga akan tetap memperhatikan perkembangan penanganan COVID-19 di Indonesia serta kondisi perekonomian global. Nyoman menerangkan, target pencatatan efek bauru tahun depan lebih tinggi dari target tahun ini sebanyak 68 pencatatan efek. Hingga saat ini, Nyoman mengatakan pencatatan efek baru masih didominasi oleh saham.

"Per hari ini sudah 44 (saham baru) yang tercatat. Kemudian ada ETF 1, EBUS yang baru itu 8 dari target kita yang sebelumnya hanya 5. Jadi capaian kita dari 68 saat ini sudah sekitar 51 dari total instrumen. Jadi capaian kita saat ini relatif sudah hampir 75 persen,” kata Nyoman dalam konferensi pers usai RUPS BEI, Rabu, 26 Oktober 2022.

Sementara itu, Nyoman mengatakan masih ara 45 perusahaan yang antri pada pipeline pencatatan saham BEI. 11 perusahaan di antaranya telah mendapat pernyataan pra efektif dan empat perusahaan telah mendapatkan izin prinsip.

"15 perusahaan ini mudah-mudahan siap akan tercatat. Jadi tadi kalau 44 perusahaan (sudah IPO), ditambah 15 perusahaan (yang ada di pipeline), mudah-mudahan akan jauh kita capai dari target,” imbuh Nyoman.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya