Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) melanjutkan penguatan di zona hijau usia rilis laporan keuangan untuk tahun buku 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mencatatkan kinerja solid, baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih.
Menyusul rilis tersebut, harga saham AUTO ditutup naik 8,8 persen ke posisi 1.545 pada perdagangan Selasa, 21 Februari 2023. Menurut data RTI, harga saham AUTO telah naik 12,77 persen dalam sepekan. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham AUTO telah melonjak 47,85 persen.
Baca Juga
Penguatan berlanjut pada perdagangan hari ini, Rabu 22 Februari 2023. Saham AUTO dibuka pada posisi 1.600, naik 3,56 persen dari penutupan sebelumnya di posisi 1.545. Harga saham AUTOÂ terpantau masih bergerak naik saat berita ini ditulis. Kapitalisasi pasar PT Astra Otoparts Tbk saat ini tercatat sebesar Rp 7,98 triliun.
Advertisement
Penguatan saham AUTO di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) alami koreksi. Mengutip data RTI, IHSG dibuka melemah tipis ke posisi 6.873,26. Indeks LQ45 terpangkas 0,34 persen ke posisi 947,2.
Mayoritas indeks acuan tertekan. Pada pukul 09.56 WIB, IHSG turun 0,34 persen ke posisi 6.850. Pendapatan perseroan hingga akhir 2022 tercatat sebesar Rp Rp 18,58 triliun atau naik 22,63 persen yoy. Pendapatan ni utamanya berasal dari segmen manufaktur komponen otomotif yang andil Rp 11,58 triliun.
Sisanya sebesar Rp 8,76 triliun berasal dari perdagangan lainnya dengan total eliminasi sebesar RPp 1,76 triliun. Dari raihan itu, perseroan berhasil mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp Rp 1,33 triliun atau naik 116,99 persen yoy.
Â
Â
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2022. Pada periode tersebut, Astra Otoparts berhasil mencatatkan kinerja positif, baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan, Rabu (22/2/2023), pendapatan bersih hingga akhir 2022 tercatat sebesar Rp 18,58 triliun. Pendapatan tersebut naik 22,63 persen dibandingkan akhir 2021 sebesar Rp 15,15 triliun. Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan pada 2022 naik menjadi Rp 15,89 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 13,29 triliun.
Meski begitu, laba bruto perseroan masih tumbuh 44,53 persen menjadi Rp 2,69 triliun dari Rp 1,86 triliun pada 2021. Pada tahun buku 2022, beban penjualan tercatat sebesar Rp 893,74 miliar, beban umum dan administrasi Rp 852,28 miliar.
Kemudian bagian atas laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama setelah pajak tercatat sebesar Rp 696,89 miliar, penghasilan keuangan Rp 81,05 miliar, biaya keuangan Rp 34,08 miliar. Serta penghasilan lain-lain sebesar Rp 83,44 miliar dan beban lain-lain Rp 39,71 miliar.
Â
Â
Advertisement
Aset Perseroan
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 1,47 triliun, naik 132,2 persen dibandingkan akhir 2021 sebesar Rp 634,93 miliar.
Adapun laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 1,33 triliun atau naik 116,99 persen dari Rp 611,35 miliar pada 2021. Sisanya sebesar Rp 147,71 miliar merupakan laba yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali, naik 526,32 persen dibanding 2021 sebesar Rp 23,58 miliar.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar Rp 18,52 triliun, naik dibanding posisi akhir 2021 sebesar Rp 16,95 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 7,83 triliun dan aset tidak lancar Rp 10,7 triliun.
Liabilitas sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar Rp 5,47 triliun, naik dari Rp 5,1 triliun pada Desember 2021. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 4,65 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 817,5 miliar. Sedangkan ekuitas sampai dengan akhir 2022 naik menjadi Rp 13,05 triliun dari Rp 11,85 triliun pada Desember 2021.