Bursa Asia Ceria Sambut Akhir Pekan Terdorong Saham Teknologi

Saham teknologi di wall street berdampak positif di bursa saham Asia Pasifik pada perdagangan saham Jumat, 31 Maret 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Mar 2023, 10:22 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2023, 10:22 WIB
Bursa Saham Asia Pasifik Menguat Hari Ini Jumat 31 Maret 2023
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Jumat, 31 Maret 2023. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Jumat, (31/3/2023) yang didorong penguatan saham teknologi. Saham teknologi memimpin kenaikan di wall street dengan beberapa kekhawatiran akan krisis perbankan lebih lanjut.

Dikutip dari CNBC, investor juga melihat ke depan untuk indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi Amerika Serikat (AS), ukuran inflasi pilihan the Federal Reserve (the Fed) yang dijadwalkan untuk dirilis Jumat pekan ini.

Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 1,5 persen, dan memimpin kenaikan di bursa saham Asia Pasifik. Indeks Hang Seng teknologi melonjak 2 persen. Di China, indeks Shenzhen bertambah 0,2 persen dan indeks Shanghai menanjak 0,14 persen.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,97 persen dan indeks Topix bertambah 1 persen seiring inflasi Tokyo terus menunjukkan level lebih rendah dari posisi puncaknya sebesar 4,3 persen yang terlihat pada Desember. Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,7 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan menanjak 1,01 persen, dan indeks Kosdaq melemah tipis. Indeks Hang Seng berjangka dibuka menguat ke posisi 20.563.

Di Amerika Serikat, klaim pengangguran mingguan naik 7.000 menjadi 198.000, menambah harapan the Federal Reserve (the Fed) dapat memperlambat kebijakan pengetatan di pasar tenaga kerja yang mendingin.

Indeks S&P 500 bertambah 0,57 persen dan sentuh level tertinggi sejak 7 Maret 2023. Indeks Nasdaq menguat. Indeks Dow Jones mendaki 0,43 persen.

Saham SoftBank Group naik 3,36 persen pada awal perdagangan setelah perusahaan mengatakan akan akui keuntungan 359,6 miliar yen atau USD 2,7 miliar atas penjualan saham Alibaba ke anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh SoftBank Group, Shiodome Project.

Pengumuman SoftBank muncul setelah Alibaba mengatakan akan dipecah menjadi enam entitas. Langkah ini bertujuan meningkatken efisiensi manajemen melalui manajemen terpusat dari saham-saham ini mengingat potensi penggunaannya untuk pembiayaan pada masa depan, demikian disampaikan SoftBank.

 

Bursa Saham Asia Pasifik Bervariasi pada Perdagangan 30 Maret 2023

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis, 30 Maret 2023 dengan indeks Australia sentuh level tertinggi dalam dua minggu usai gejolak bank di Eropa dan Amerika Serikat.

Dikutip dari CNBC, indeks ASX 200 menguat 1,02 persen ke posisi 7.122,3 yang dipimpin saham bank dan tambang. Saham BHP dan Rio Tinto masing-masing naik 2,4 persen dan 1,8 persen. Empat saham bank naik dari 0,93 persen menjadi 2,3 persen. Empat bank itu antara lain saham Commonwealth Bank of Australia, National Australia Bank, ANZ Group, dan Westpac Banking Corp.

Indeks Nikkei 225 melemah 0,36 persen menjadi 27.782,93. Indeks Topix susut 0,61 persen ke posisi 1.983,32. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,38 persen menjadi 2.453,15. Sedangkan indeks Kosdaq bertambah 0,77 persen ke posisi 850,48.

Indeks Hang Seng menguat 0,37 persen. Indeks Hang Seng teknologi melesat 0,16 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai naik 0,65 persen ke posisi 3.261,25. Indeks Shenzhen bertambah 0,62 persen ke posisi 11.651,83.

Penutupan Wall Street pada 30 Maret 2023

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 30 Maret 2023. Indeks S&P 500 menghijau seiring investor bertaruh krisis bank regional terburuk telah berlalu.

Dikutip dari CNBC, Jumat (31/3/2023), indeks S&P 500 bertambah 0,57 persen ke posisi 5.050,83. Indeks S&P 500 menyentuh level tinggi sejak 7 Maret 2023. Indeks Nasdaq bertambah 0,73 persen ke posisi 12.013,47. Hal ini seiring saham teknologi terus mendapatkan minat investor.

Indeks Dow Jones melesat 141,43 poin atau 0,43 persen ke posisi 32.859,03.

Indeks volatilitas Cboe, indeks yang mengukur kecemasan investor mencatat indeks sentuh level 19 setelah mencapai level 30 pada pertengahan Maret 2023. Pengukur rasa takut wall street kembali posisi awal bulan.

Klaim pengangguran meningkat 7.000 menjadi 198.000, menambah harapan the Federal Reserve (the Fed) dapat memperlambat kebijakan pengetatan moneternya seiring pasar tenaga kerja sedang mendingin.

Di sisi lain, saham chip yakni AMD berada di antara pemain terbaik di pasar. The VanEck Vector Semiconductor ETF naik 1,4 persen pada perdagangan Kamis pekan ini menjadikan kenaikan 2023 menjadi lebih dari 28 persen. Saham Amazon dan Apple menguat.

Pada Maret 2023, indeks Nasdaq sudah naik lebih dari 4 persen. Indeks S&P 500 mendaki 2 persen seiring investor mengabaikan keruntungan Silicon Valley Bank dan kenaikan suku bunga lainnya dari the Federal Reserve (the Fed).

Valuasi Saham Teknologi Disukai

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Manajer Portofolio Douglas C.Lane & Associates, Sarat Sethi menuturkan, valuasi teknologi sulit disukai saat ini. “Valuasi dari beberapa perusahaan ini adalah sisa, semacam di mana kami kembali selama fase pandemi. Investor mengatakan, kita akan melihat pelambatan, mari kita kembali ke pedoman itu,” ujar dia.

Sethi menuturkan, investor bertanya-tanya sektor apa yang aman setelah krisis bank. Namun, ia menuturkan, perusahaan teknologi mungkin kesulitan karena kelihatan harga dan kepemilikan tersebut dapat menekan investasi lain.

Ia menuturkan, tidak memiliki banyak eksposur ke saham teknologi berkapitalisasi besar. Sethi menuturkan telah memangkas Nvidia pekan lalu. Saham Nvidia telah melonjak sekitar 87 persen pada 2023 seiring investor makin optimistis pada saham yang terkait dengan kecerdasan buatan. Hal itu membantu saham mendapatkan kembali kekuatannya setelah jatuh 50 persen pada 2022.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya