Liputan6.com, Jakarta - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) atau Garudafood telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Jumat 14 April 2023.
Dalam rapat tersebut, pemegang saham Garudafood menyetujui pembagian dividen Rp 219,16 miliar. Dividen itu setara 51,54 persen laba perseroan untuk tahun buku 2022 yang tercatat sebesar Rp 435,2 miliar.
Baca Juga
"Sebesar Rp 6 per saham atau Rp 219,16 miliar atau sekitar 51,54 persen dari laba tahun buku 2022 yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk ditetapkan sebagai dividen tunai yang akan dibagikan secara tunai pada 16 Mei 2023 kepada seluruh pemegang saham yang terdaftar sebagai pemegang saham pada 4 Mei 2023 pukul 16.00 WIB," kata Head of Corporate Communication and Relations Garudafood Dian Astriana dalam paparan publik usai RUPST perseroan, Jumat (14/4/2023).
Advertisement
Adapun sebesar Rp 2 miliar dari laba 2022 ditetapkan sebagai cadangan wajib. Sisanya sekitar Rp 204,38 miliar digunakan sebagai cadangan umum yang belum ditentukan penggunaannya.
Raihan laba tahun buku 2022 sejalan dengan kinerja dari sisi pandapatan. Pada peeiode tersebut, perseroan mencatatkan penjualan bersih Rp 10,51 triliun atau meningkat 19,56 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,79 triliun.
Perseroan mencatakan kenaikan jumlah aset menjadi Rp 7,32 triliun pada 2022 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,76 triliun. Liabilitas hingga Desember 2022 tercatat naik menjadi Rp 3,97 triliun dari Rp 3,72 triliun pada akhir tahun lalu. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2022 naik menjadi RP 3,35 triliun dari Rp 3,04 triliun pada Desember 2021.
Gerak Saham GOOD
Pada penutupan perdagangan Jumat, 14 April 2023, saham GOOD stagnan Rp 464 per saham. Saham GOOD dibuka stagnan Rp 464. Saham GOOD berada di level tertinggi Rp 466 dan terendah Rp 460 per saham. Total frekuensi perdagangan 504 kali dengan volume perdagangan 32.637 lot saham. Nilai transaksi Rp 1,5 miliar.
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mengumumkan kinerja perusahaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022. Garudafood Putra Putri Jaya membukukan pertumbuhan penjualan dan laba pada 2022.
Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Kamis (2/3/2023), perseroan mencatatkan penjualan bersih Rp 10,51 triliun hingga akhir Desember 2022 atau meningkat 19,56 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,79 triliun.
Beban pokok penjualan per Desember 2022 naik menjadi Rp 7,85 triliun dari Rp 6,37 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Sehingga perseroan mengantongi laba kotor sebesar Rp 2,65 triliun, naik 9,95 persen dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar Rp 2,41 triliun.
Pada periode ini, perseroan mencatatkan beban penjualan sebesar Rp 1,36 triliun dan beban umum dan administrasi Rp 575,59 miliar. Laba bersih tercatat sebesar Rp 425,20 miliar, naik 0,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 424,82 miliar. Sehingga laba per saham dasar dan dilusian menjadi Rp 11,64 dari sebelumnya Rp 11,60 per saham.
Perseroan mencatakan kenaikan jumlah aset menjadi Rp 7,32 triliun pada 2022 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,76 triliun.
Liabilitas hingga Desember 2022 tercatat naik menjadi Rp 3,97 triliun dari Rp 3,72 triliun pada akhir tahun lalu. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 1,83 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 2,14 triliun. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2022 naik menjadi RP 3,35 triliun dari Rp 3,04 triliun pada Desember 2021.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 1 Maret 2023, saham GOOD naik 1,26 persen ke posisi Rp 484 per saham. Saham GOOD dibuka stagnan Rp 478. Saham GOOD berada di level tertinggi Rp 486 dan terendah Rp 476 per saham. Total frekuensi perdagangan 806 kali dengan volume perdagangan 63.932 saham. Nilai transaksi Rp 3,1 miliar.
Advertisement
Hormel Foods International Corporation Jadi Pemegang Saham Garudafood
Sebelumnya, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mengumumkan adanya perubahan kepemilikan pemegang saham Garudafood.
Pada 15 Desember 2022, pemegang saham perseroan telah menjual sahamnya kepada Hormel Foods International Corporation (HFIC), yang seluruhnya merupakan anak perusahaan yang dimiliki oleh Hormel Foods Corporation, perusahaan makanan bermerek global yang masuk dalam kelompok Fortune 500 dan terdaftar di Bursa Efek New York (HRL).
Jumlah saham yang dijual adalah total sebesar 10.768.830.564 lembar saham atau setara 29,18 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan. Jika merujuk harga penutupan saham GOOD pada 15 Desember 2022 sebesar 530 per saham, maka total saham dijual senilai Rp 5,7 triliun.
"Di antara pemegang saham penjual merupakan partner finansial atau investor kami yaitu Pelican Company Limited (Pelican) yang berinvestasi di perseroan pada 2018,” ungkap Presiden Direktur PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, Hardianto Atmadja dalam keterangan resmi, Jumat (16/12/2022).
Hardianto menambahkan, Pelican telah mendukung perseroan dan manajemen untuk meningkatkan kinerja bisnisnya melalui perbaikan operasional dan mencari peluang untuk pengembangan bisnis perseroan. Hormel Foods memiliki sejarah perusahaan lebih dari 130 tahun sehingga banyak hal yang dapat dipelajari oleh perseroan.
Di sisi lain, perseroan menemukan kesamaan dalam hal budaya dan nilai-nilai perusahaan yang sangat penting untuk kemitraan jangka panjang.
“Ada beberapa potensi sinergi dan peluang pertumbuhan yang telah kami identifikasi yaitu menggabungkan kekuatan dan keahlian Hormel Foods dengan keberadaan dan pengetahuan pasar lokal kami. Kami sangat bersemangat untuk terus memperluas dan memperkuat kemitraan kami dengan Hormel Foods dalam mengembangkan bisnis Perseroan bersama di Indonesia,” kata dia.
Transaksi Saham GOOD
Sebelumnya, transaksi saham Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) melonjak signifikan di pasar negosiasi pada sesi pertama perdagangan saham, Kamis (15/12/2022).
Mengutip data RTI, transaksi saham GOOD mencapai Rp 6,2 triliun di pasar negosiasi. Saham GOOD berada di posisi Rp 580 per saham pada penutupan sesi pertama dengan volume perdagangan 107.688.304 saham. Total frekuensi perdagangan 45 kali. Saham GOOD naik 222,22 persen dari penutupan sebelumnya Rp 180 di pasar negosiasi.
Di pasar regular, saham GOOD stagnan di posisi Rp 525 per saham. Saham GOOD berada di level tertinggi Rp 525 dan terendah Rp 520 per saham. Total frekuensi perdagangan 402 kali dengan volume perdagangan 107.717.000 saham. Nilai transaksi Rp 6,2 triliun.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,46 persen ke posisi 6.770. Pada sesi pertama, indeks LQ45 susut 0,53 persen ke posisi 946,16. Sebagian besar indeks acuan tertekan.
IHSG berada di level tertinggi 6.801,83 dan terendah 6.740,95 pada sesi pertama. Sebanyak 235 saham menguat dan 274 saham melemah. 179 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 652.742 kali dengan volume perdagangan 22,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 11,4 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupiah di kisaran 15.557.
Sektor saham tertekan mendominasi. Sektor saham properti melemah 1,11 persen, dan pimpin koreksi. Diikuti sektor saham kesehatan susu 0,69 persen, dan sektor saham siklikal tergelincir 0,58 persen. Sedangkan sektor saham transportasi menguat tipis 0,1 persen.
Advertisement