Intip Harga Saham MBMA, AWAN hingga MENN pada Perdagangan Perdana Hari Ini 18 April 2023

Tiga emiten baru mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 18 April 2023. Ada saham AWAN, MENN dan MBMA, bagaimana pergerakan harga sahamnya?

oleh Elga Nurmutia diperbarui 18 Apr 2023, 23:32 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2023, 10:42 WIB
BEI Kedatangan 3 Emiten Baru Hari Ini 18 April 2023
Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan tiga emiten baru antara lain PT Era Digital Media Tbk (AWAN), PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) pada Selasa, 18 April 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 18 April 2023. Lantas, bagaimana pegerakan harga sahamnya hari ini?

Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan tiga emiten baru pada perdagangan Selsa, 18 April 2023. Emiten BARU itu antara lain PT Era Digital Media Tbk (AWAN), PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Lalu bagaimana pergerakan harga saham tiga emiten baru tersebut?

Sesaat setelah perdagangan dibuka, harga saham AWAN melambung pada harga 135 atau naik 35 persen dari harga perdana 100 per saham. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 781 kali. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 20.681 lembar saham senilai Rp 279 juta.

Transaksi saham MENN terjadi pada posisi 71 atau mengalami perubahan 8,97 persen dari harga perdana 78 per saham. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 460 kali. Volume saham MENN yang ditransaksikan sebanyak 210.626 senilai Rp 1,51 miliar.

Sedangkan saham MBMA berada pada posisi 835 atau naik 5,66 persen dari harga perdana 795. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 3.472 kali. Volume saham MBMA yang ditransaksikan yani 1,24 juta kali senilai Rp 104,68 miliar. 

 

OJK Sebut Ada 107 Rencana IPO di BEI Senilai Rp 123,83 Triliun

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan perkembangan di pasar modal sepanjang Maret 2023. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 31 Maret 2023 tercatat melemah sebesar 0,55 persen month to date (mtd) di tengah investor non-resident yang membukukan inflow sebesar Rp 4,12 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi menuturkan, secara year to date, IHSG turun 0,66 persen tetapi masih mencatatkan inflow investor non-resident sebesar Rp6,62 triliun.

Sementara, di pasar obligasi, indeks ICBI menguat 0,96 persen mtd (2,44 persen ytd) ke level 353,19. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident tercatat sebesar Rp384,04 miliar secara mtd dan Rp292,02 miliar secara ytd.  

Di pasar SBN, per 30 Maret 2023 non-resident baik secara mtd maupun ytd mencatatkan inflow sebesar Rp11,98 triliun dan sebesar Rp54,11 triliun. Adapun rata-rata yield SBN pada seluruh tenor secara mtd turun sebesar 4,34 bps dan secara ytd menurun sebesar 13,92 bps.

Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana per 30 Maret 2023 tercatat sebesar Rp502,8 triliun atau menurun 0,64 persen (mtd) dengan investor Reksa Dana membukukan net redemption sebesar Rp4,44 triliun (mtd). Secara ytd, NAB reksa dana terkontraksi 0,41 persen dan mencatatkan net redemption sebesar Rp2,86 triliun.

Penghimpunan dana melalui pasar modal melanjutkan pertumbuhan yang baik, hingga 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp54,24 triliun, dengan jumlah emiten baru tercatat sebanyak 24 emiten. 

"Di pipeline, masih terdapat 107 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp123,83 triliun," kata Inarno dalam RDK OJK, Senin (3/4/2023).

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 376 penerbit, 145.908 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp817,68 miliar.

"Tren pertumbuhan jumlah investor juga terus berlanjut dengan jumlah investor pasar modal mencapai 10,76 juta investor per 30 Maret 2023," tandasnya.

 

Begini Perkembangan Teranyar Pasar Modal, Kinerja IHSG hingga Jumlah Investor

Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan sektor jasa keuangan tetap terjaga sehingga berkontribusi untuk kinerja perekonomian nasional di tengah ketidakpastian global.

Dari pasar saham, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menerangkan indeks harga saham gabungan (IHSG) sampai dengan 24 Februari 2023 tercatat menguat sebesar 0,25 persen secara month to date (mtd). Hal itu terjadi seiring investor non-residen yang membukukan inflow sebesar Rp 3,38 triliun.

“Secara year to date, indeks harga saham gabungan menguat tipis yaitu 0,09 persen dengan inflow investor non-resident sebesar Rp 162,8 miliar,” kata dia dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisaris Bulanan Februari 2023, Senin (27/2/2023).

Sementara di pasar obligasi, indeks ICBI menguat 0,04 persen mtd atau 1,53 persen year to date ke level 350,07. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-residen tercatat sebesar Rp 84,2 miliar secara mtd dan Rp 177,2 miliar secara ytd.

 

Pasar SBN

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di pasar SBN non-residen mencatatkan outflow sebesar Rp 5,82 triliun mtd. Namun secara year to date membukukan inflow sebesar Rp 43,88 triliun. Adapun rata-rata yield SBN pada seluruh tenor secara mtd naik sebesar 6,20 bps, pun demikian secara year to date masih menguat 12,66 bps.

Nilai aktiva aktiva bersih atau NAB reksa dana tercatat sebesar Rp 59,18 triliun atau menurun 0,05 persen mtd dengan investor reksa dana membukukan net subscription sebesar Rp 3,96 triliun mtd. Secara yts, NAB reksa dana tumbuh 0,85 persen dan tercatat net subscription sebesar Rp 7,88 triliun.

Penghimpunan dana perusahaan melalui pasar modal hingga 24 Februari 2023 tercatat Rp 35,8 triliun dengan jumlah emiten baru tercatat 17 emiten.

“Di pipeline masih terdapat 73 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp 108,4 triliun, yang di antaranya merupakan rencana yang akan dilakukan oleh 45 calon emiten baru,” sebut Inarno.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada securities crowdfunding yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 360 penerbit 142.474 pemodal dan total dana yang dihimpun sebesar Rp 778,5 miliar.

Tren pertumbuhan jumlah investor terus berlanjut dengan jumlah investor pasar modal mencapai 10,6 juta investor per 23 Februari 2023. 

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya