Liputan6.com, Jakarta - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, perusahan operator jaringan bioskop Cinema XXI melepas 8,33 miliar saham ke publik dengan nilai nominal Rp 8 dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Jumlah saham yang dilepas itu mewakili sebesar-besarnya 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
PT Nusantara Sjeahtera Raya Tbk menawarkan harga IPO Rp 270-Rp 288 per saham . Dana yang diraup dari IPO maksimal Rp 2,4 triliun.
Baca Juga
Selain itu, perseroan juga menggelar program alokasi saham karyawan atau employee stock allocation (ESA) dengan alokasikan 0,13 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO atau maksimal 11,11 juta saham.
Advertisement
Sementara itu, pemegang saham Nusantara Sejahtera Raya juga berencana melepaskan sebagian saham selain IPO yakni PT Harkatjaya Bumipersada (HJB) dengan maksimal saham yang dilepas 6,66 miliar saham atau sebesar 8 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Selain itu, PT Adi Pratama Nusantara (APN) melepas 1,66 miliar saham atau maksimal 2 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan harga penjualan saham dengan harga penawaran.
“Rencana pelepasan saham ini akan dilakukan oleh pemegang saham penjual melalui penawaran terbatas atau private placement kepada beberapa investor sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui pasar sekunder pada tanggal pencatatan,” demikian mengutip dari prospektus perseroan.
Adapun perseroan menyebutkan kalau penjualan saham oleh pemegang saham perseroan tidak akan mengubah pengendalian di perusahaan.
Untuk melaksanakan IPO, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT Indo Premier Sekuritas, PT JP Morgan Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT UBS Sekuritas Indonesia.
Perseroan akan memakai dana IPO sekitar 65 persen oleh perseroan untuk pendanaan pengembangan dan ekspansi jejaring bioskop Cinema XXI di Indonesia, pembangunan bioskop dan teater baru untuk menambah jumlah layar Conema XXI, serta membeli peralatan proyeksi gambar dan suara dengan teknologi terbaru dan peralatan lainnya.
Dana IPO
Sekitar 20 persen untuk pembayaran lebih awal untuk sebagian pokok utang kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Per 12 Mei 2023, total pokok pinjaman sebesar Rp 1,39 triliun. Perseroan akan membayar atas sebagian pinjaman BRI sehingga saldo kewajiban Perseroan setelah pembayaran akan menjadi Rp 917,10 miliar.
Sisanya sekitar 15 persen akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja, termasuk tetapi tidak terbatas untuk pembelian barang dan jasa dalam rangka mendukung kegiatan usaha Cinema XXI.
Untuk kebijakan dividen, perseroan menyebutkan pembayaran dividen hanya boleh dilakukan apabila perseroan mempunya saldo laba yang positif. Sejumlah faktor menjadi pertimbangan direksi antara lain pendapatan, arus kas, liabilitas, kondisi keuangan, rencana investasi dan peluang pertumbuhan Cinema XXI.
“Perseroan menargetkan pembagian dividen minimal 35 persen dari laba bersih perseroan,” tulis perseroan.
Kebijakan dividen ini mulai berlaku untuk laba bersih perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2023.
Berikut perkiraan jadwal IPO:
- Masa penawaran awal pada 10-14 Juli 2023
- Perkiraan tanggal efektif pada 25 Juli 2023
- Perkiraan masa penawaran umum perdana saham pada 27-31 Juli 2023
- Perkiraan tanggal penjatahan pada 31 Juli 2023
- Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 1 Agustus 2023
- Perkiraan tanggal pencatatan saham di BEI pada 2 Agustus 2023
Advertisement
Operator Jaringan Bioskop Cinema XXI Dikabarkan IPO pada 2023
Sebelumnya, PT Nusantara Sejahtera Raya, operator jaringan bioskop terbesar di Indonesia Cinema XXI sedang mempertimbangkan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Indonesia.
Mengutip Yahoo Finance, ditulis Sabtu (3/12/2022), operator jaringan bioskop cinema XXI ini mengincar dana USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 16,89 triliun (asumsi kurs Rp 15.356 per dolar AS). Demikian disampaikan menurut sumber yang mengetahui hal itu.
Adapun saat ini perseroan dikabarkan sedang diskusi dengan konsultan untuk penawaran potensi, dan rencana IPO paling cepat dilakukan pada 2023. “Penjualan saham dapat hasilkan antara USD 500 juta- USD 1,1 miliar,” ujar sumber tersebut.
Saat ini diskusi masih tahap awal, dan rincian IPO termasuk ukuran dan jadwal dapat berubah. Saat diminta konfirmasi mengenai hal itu, perwakilan perusahaan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Nusantara Sejahtera Raya memiliki 1.216 layar di 226 bioskop di Indonesia dengan merek Cinema XXI per 2021, dikutip dari situsnya. Perseroan targetkan tumbuh menjadi 2.000 layar dalam lima tahun.
Update
Head of Corporate Communications and Brand Management Cinema XXI Dewinta Hutagaol belum dapat menanggapi hal itu. “Kami telah membaca artikel yang dimaksud. Namun, kebijakan perusahaan adalah untuk tidak menanggapi rumor pasar,” ujar dia lewat surat elektronik kepada Liputan6.com, Senin, 5 Desember 2022.