Bursa Saham Asia Bervariasi Jelang Data Ekonomi China, Australia hingga Jepang

Bursa saham Asia Pasifik beragam dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Kamis, 20 Juli 2023. Investor akan cerna data ekonomi.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Jul 2023, 09:07 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2023, 09:07 WIB
Bursa Saham Asia Bervariasi Jelang Data Ekonomi China, Australia hingga Jepang
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada perdagangan Kamis, (20/7/2023)(Foto: Jason Briscoe/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada perdagangan Kamis, (20/7/2023) menjelang serangkaian data ekonomi di Asia Pasifik.

Dikutip dari CNBC, investor akan mencermati suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun China untuk melihat apakah China akan berusaha memacu pertumbuhan dengan memangkas suku bunga, beberapa hari setelah produk domestik bruto (PDB) kuartal II China berada di bawah harapan.

Indeks Nikkei 225 dibuka melemah 0,48 persen, sedangkan indeks Topix tergelincir 0,22 persen karena Jepang membukukan surplus perdagangan mengejutkan sebesar 43 miliar yen atau USD 308 juta, surplus pertama dalam 23 bulan.

Indeks Kospi Korea Selatan merosot 0,54 persen dan indeks Kosdaq susut 0,8 persen, turun dari level tertinggi dalam 16 bulan.

Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,53 persen jelang angka pengangguran pada Juni. Tingkat pengangguran diprediksi tetap 3,6 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong bersiap menguat setelah dua hari berturut-turut melemah. Indeks Hang Seng berjangka di 18.970, dibandingkan penutupan sebelumnya 18.952,31.

Di wall street, tiga indeks acuan menguat dengan indeks Dow Jones mencatat kemenangan beruntun terpanjang dalam hampir empat tahun. Indeks Dow Jones menguat 0,31 persen, indeks S&P 500 bertambah 0,24 persen dan indeks Nasdaq naik 0,03 persen.

Di sisi lain, Jepang mencatat surplus perdagangan yang mengejutkan 43,05 miliar yen atau USD 308,5 juta pada Juni, menandai pertama kalinya dalam 23 bulan dari ekonomi terbesar ketiga di dunia itu catat surplus. Ini adalah pembalian tajam dari deficit 1,38 triliun yen yang tercatat pada Mei dan 1,37 triliun yen dari Juni 2022.

Data pemerintah menunjukkan, surplus itu terutama disebabkan penurunan impor. Impor merosot 12,9 persen YoY pada Juni, sedangkan ekspor naik 1,5 persen dari periode sama tahun lalu.

Penutupan Wall Street pada 19 Juli 2023

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu (20/7/2023) seiring musim laporan keuangan perusahaan. Di antara indeks saham acuan, indeks Dow Jones mencatat kenaikan beruntun terpanjang dalam hampir empat tahun.

Dikutip dari CNBC, pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melompat 109,28 poin atau 0,31 persen ke posisi 35.061,21. Indeks S&P 500 bertambah 0,24 persen menjadi 4.565,72. Indeks Nasdaq menanjak 0,03 persen ke posisi 14.358,02.

Indeks Dow Jones membukukan kenaikan dalam delapan hari berturut-turut, kemenangan beruntun terpanjang sejak September 2019.

Di sisi lain, Goldman Sachs mencatat laba belum sesuai harapan seiring kerugian di real estate. Goldman Sachs sebelumnya telah memperingatkan investor kalau kuartal tersebut kemungkinan akan hasilkan kinerja kurang baik. Saham Goldman Sachs naik hampir 1 persen.

Sementara itu, saham US Bancorp, JB Hunt masing-masing naik 6,5 persen dan 3,7 persen. Perusahaan besar lainnya yakni Netflix, Tesla, IBM, dan United Airlines akan merilis kinerja keuangan setelah penutupan perdagangan.

Sejauh ini, musim laporan keuangan kuartal II dimulai dengan awal yang kuat. Dari perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan kinerja keuangan, 78 persen telah melampaui harapan, menurut data FactSet. Bagi banyak investor, rentetan kenaikan baru-baru ini mendukung skenario soft-landing. Ini adalah prospek yang mendapatkan daya tarik setelah data inflasi yang menggembirkana pekan lalu.

“Laba bank lebih baik dari yang ditakuti dan mendorong krisis episodic. Sejauh ini soft landing akan terjadi,” ujar Head of Fixed Income and Trading DWS Group, George Catrambone.

“Komentar dari CEO mencerminkan apa yang dikatakan oleh grup penjualan ritel kepada kami, yang sebagoan besar pengeluarannya utuh, meski ada beberapa normalisasi kredit,” ia menambahkan.

Saham Apple Menguat

Plang Wall Street di dekat Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)
Dalam file foto 11 Mei 2007 ini, tanda Wall Street dipasang di dekat fasad terbungkus bendera dari Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)

Selain itu, saham Carvana naik 40 persen setelah pengecer mobil bekas mendapatkan kesepakatan untuk kurangi utang sekitar USD 1,2 miliar. Pengecer mobil online itu membukukan hasil laba kuartalan pada Rabu pekan ini.

Di sisi lain, kinerja indeks kapitalisasi kecil Russell 2000 mampu ungguli indeks S&P 500. Pada Juli 2023, indeks S&P 500 bertambah 2,6 persen. Indeks Russell 200 naik hampir 5 persen pada Juli 2023.

Sepanjang 2023, indeks S&P 500 naik hampir 19 persen, dan indeks kapitalisasi kecil telah menguat 12 persen.

 Saham yang terbang angkat indeks Russell 2000 pada Juli 2023 termasuk saham penambang bitcoin TeraWulf dan Carvana masing-masing naik lebih dari 100 persen pada Juli 2023.

Saham BridgeBio bertambah 97 persen pada Juli 2023. Sedangkan saham Cipher Mining menguat hampir 70 persen.

Sementara itu, saham Apple naik hampir 1 persen pada perdagangan Rabu pekan ini setelah Bloomberg News menurut sumber melaporkan raksasa teknologi itu sedang mengembangkan alat kecerdasan buatannya sendiri.

Apple telah membangun kerangka kerjanya sendiri untuk membuat model bahasa besar yang dapat menantang pesaing dari OpenAI, Google dan lainnya.Saham Apple telah naik 50 persen pada 2023.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya