Bos OJK Beri Pesan di HUT BEI ke-46: Fokus Jaga Integritas

Peningkatan integritas pelaku pasar modal ini harus menjadi fokus utama ke depan dan esensi dari sinergi yang harus terus diperkuat oleh anggota Bursa

oleh Elga Nurmutia diperbarui 10 Agu 2023, 13:25 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2023, 13:25 WIB
HUT BEI
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam acara puncak peringatan 46 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia yang mengusung tema “Bersinergi Untuk Indonesia Maju dan Pembangunan Berkelanjutan” di Bursa Efek Indonesia, Kamis (10/8/2023).

Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertekad untuk terus mendorong penguatan integritas pelaku pasar modal yang merupakan kunci untuk semakin mengembangkan Pasar Modal Indonesia yang lebih berkontribusi bagi perekonomian nasional.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menuturkan, kata kuncinya adalah dengan terus meningkatkan integritas. Integritas pelaku pasar, integritas anggota bursa, integritas produk-produknya, integritas perusahaan-perusahaan emiten, lintas profesi pengendalian pasar modal, SRO, dan pengawas serta regulatornya.

Dalam acara puncak peringatan 46 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia yang mengusung tema “Bersinergi Untuk Indonesia Maju dan Pembangunan Berkelanjutan” di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 10 Agustus 2023.

Menurut ia, peningkatan integritas pelaku pasar modal ini harus menjadi fokus utama ke depan dan esensi dari sinergi yang harus terus diperkuat oleh anggota Bursa yakni PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia bersama pelaku industri Pasar Modal.

Selain itu, untuk penguatan integritas Pasar Modal ini, menurut Mahendra, OJK akan terus meningkatkan upaya-upaya perlindungan investor dan masyarakat. Hal itu dilakukan melalui kerja sama maupun kolaborasi bersama lembaga dan pihak lain, seperti sosialisasi terpadu, optimalisasi pengawasan market conduct atau perilaku pelaku usaha jasa keuangan, dan penguatan regulasi terkait kewenangan dalam melakukan pengawasan.

"Sekali lagi sampaikan rasa syukur stabilitas sektor jasa keuanhan kita dan pertumbuhan ekonomi kita terjaga baik di tengah stabilitas keseluruhan terpelihara baik sekalipun kondisi perekonomian dan pasar keuangan global diperkirakan akan terus makin penuh tantangan," kata Mahendra dalam konferensi pers, Kamis (10/8/2023).

Dia bilang, angka terakhir dari BPS pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2023 mencapai 5,17 persen, lebih tinggi dari konsensus prakiraan pasar 4,93 persen.

"Yang penting dari pertumbuhan ekonomi itu adalah perubahan mesin utama perekonomian Indonesia, jika di tahun lalu mesin utama adalah ekspor, maka pada kuartal II ini dan sudah mulai tercermin di kuartal I walaupun belum besar adalah konsumsi rumah tangga dan investasi," kata dia.

Selain itu, kinerja pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai 5,23 persen dan investasi 4,63 persen. Sehingga, kombinasi antara konsumsi dan investasi yang ada keseluruhannya 80 persen dari perekonomian atau PDB Indonesia jelas dapat mengkompensasi.

Bahkan melebihi dari pertumbuhan ekspor Indonesia di kuartal II yang terkontraksi minus 2,75 persen, ini menunjukan bukan saja pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, tapi juga berbasis pada motor pertumbuhan yang memang merupakan kekuatan Indonesia yang sejatinya yaitu konsumsi rumah tangga 53 persen dari PDB.

"Sementara inflasi baik indeks harga konsumen atau indeks harga perdagangan besar untuk Juli 3,08 persen dibandingkan sebelumnya 3,52 persen inflasi inti turun ke 2,4 persen," ujar dia.

Lalu update terakhir dari pemerintah, defisit APBN tahun ini diperkirakan dapat ditekan ke tingkat 2,28 persen dari PDB, jauh lebih rendah dari 2,84 persen yang dicadangkan sebelumnya dalam APBN 2023.

"Sungguh suatu kombinasi, bisa disebut dream combination, bahkan terlalu indah untuk dijadikan mimpi dari negara-negara maju dan sebagian besar negara berkmbang di dunia, untuk maju dan berkemvang itu untuk jadi mimpi aja terlalu indah, untuk kita its a fact of life," imbuhnya.

Pada saat negara-negara lain terutama negara maju membahas analisis mendalami perekonomian masing-masing, kata kunci yang sering terdengar adalah bagaimana menghindari crash landing, menghindari stagflasi.

"Namun kata kunci perekonomian Indonesia sejalan dengan tema HUT 46, bersinergi untuk Indonesia maju dan pembangunan berkelanjutan, di tempat lain how to avoid stagflation," imbuhnya.

 

 


Jaga Kepercayaan

OJK
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam acara puncak peringatan 46 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia yang mengusung tema “Bersinergi Untuk Indonesia Maju dan Pembangunan Berkelanjutan” di Bursa Efek Indonesia, Kamis (10/8/2023).

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Inarno Djajadi menyampaikan pentingnya menjaga kepercayaan investor dan masyarakat terhadap Pasar Modal Indonesia. Untuk itu, OJK terus meningkatkan fungsi pengawasan dan penegakan hukum dalam rangka memberikan perlindungan terhadap investor.

Hingga 9 Agustus 2023 kemarin, OJK telah melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap 17 Manajer Investasi, tindakan pengawasan terhadap 94 Transaksi Efek, 32 Perusahaan Efek, 14 Lembaga Efek dan Lembaga Penunjang, 23 Profesi Penunjang Pasar Modal, dan memberikan 16 perintah tindakan tertentu.

Dalam pelaksanaan penegakan hukum di bidang Pasar Modal, sampai dengan 8 Agustus 2023, OJK juga telah menetapkan 193 surat sanksi yang terdiri dari 19 sanksi peringatan tertulis, 1 sanksi pencabutan izin, dan 173 sanksi administratif berupa denda dengan jumlah denda seluruhnya sebesar Rp26,13 miliar.

Selain itu, OJK juga menerbitkan 5 perintah tertulis sebagai upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.Kinerja Pasar Modal Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan yang positif, tercermin dari beberapa indikator seperti IHSG yang berada di posisi 6.875,11 poin per 9 Agustus 2023 atau tumbuh sebesar 0,36 persen secara year to date (ytd), dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp10.040 triliun atau secara ytd juga meningkat 5,70 persen.

"Nilai kapitalisasi pasar di Indonesia juga menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN. Di awal kuartal III tahun 2023, pertumbuhan kapitalisasi pasar telah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni sebesar Rp10.078 triliun di 26 Juli 2023," kata Inarno dalam keterangan resminya.

Adapun aktivitas penghimpunan dana di sepanjang 2023 juga terus meningkat. Hingga 9 Agustus 2023, OJK telah mengeluarkan pernyataan efektif atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka penawaran umum sebanyak 141 dengan total emisi sebesar Rp165,22 triliun, 57 diantaranya adalah emiten baru.

"Saat ini jumlah Emiten kita merupakan yang terbanyak di kawasan ASEAN dan menjadi 4 terbesar di kawasan Global," kata dia.

 


Pertumbuhan Investor

Di sisi lain, pertumbuhan jumlah investor juga meningkat lebih dari 4 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Saat ini, jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 11,46 juta atau meningkat 11,15 persen ytd. Pertumbuhan investor tertinggi dicatatkan oleh investor Reksa Dana dan mayoritas masih didominasi oleh kaum milenial dan generasi Z yang berumur di bawah 30 tahun mencapai sekitar 57,26 persen.

Kinerja reksa dana juga bertumbuh cukup positif, sampai dengan 8 Agustus 2023, total NAB Reksa Dana meningkat sebesar 3,36 persen dari Rp 504,86 triliun per 30 Desember 2022 menjadi Rp 521,83 triliun. Sementara jumlah dana kelolaan Industri Pengelolaan Investasi (termasuk KIK EBA-SP dan dana Tapera) juga meningkat sebesar 2,58 persen dari sebelumnya sebesar Rp 827,94 triliun per 30 Desember 2022 menjadi Rp848,87 triliun.

Pertumbuhan industri SCF saat ini juga cukup menggembirakan. Saat ini total penghimpunan dana melalui SCF telah berhasil dimanfaatkan oleh 433 pelaku UMKM dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp 931,88 miliar dari 157.970 investor melalui 16 platform penyelenggara SCF.

Di bidang pengaturan, sampai 9 Agustus 2023, OJK telah menerbitkan sembilan regulasi terkait Pasar Modal, yakni enam POJK dan tiga SEOJK yang menjadi legal basis dalam upaya peningkatan integritas dan menjaga stabilitas pasar, peningkatan tata kelola perusahaan, pengembangan pasar, serta meningkatkan pengawasan dan perlindungan investor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya