Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Senin (21/8/2023). IHSG melesat di tengah mayoritas sektor saham menghijau dan bursa saham Asia melejit.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka naik tipis ke posisi 6.860,05 dari penutupan perdagangan pekan lalu di posisi 6.859,91. Pada pukul 09.17 WIB, IHSG mendaki 0,27 persen ke posisi 6.878. Indeks LQ45 melonjak 0,28 persen ke posisi 959,50. Sebagian besar indeks acuan menghijau.
Baca Juga
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.884,56 dan terendah 6.861,26. Sebanyak 207 saham menguat dan 218 saham melemah. 219 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 174.488 kali dengan volume perdagangan 4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 1,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.320.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham kesehatan turun 0,48 persen dan sektor saham properti merosot 0,19 persen.
Sedangkan sektor saham yang melesat antara lain sektor saham energi melejit 0,93 persen, sektor saham basic mendaki 0,77 persen, sektor saham industri melesat 0,16 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,20 persen dan sektor saham siklikal bertambah 0,91 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan naik tipis 0,01 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,46 persen, sektor saham infrastruktur melejit melonjak 0,22 persen dan sektor saham transportasi menguat 0,15 persen.
Review IHSG
Pada perdagangan Jumat, 18 Agustus 2023, IHSG merosot ke posisi 6.859 dengan kapitalisasi terbesar di zona merah. Di sektor perbankan, saham BBRI naik 0,9 persen, sedangkan saham bank besar lainnya melemah. Saham BBNI merosot 0,6 persen, saham BBCA turun 0,5 persen dan saham BMRI terpangkas 0,4 persen.
Sedangkan saham ritel turun. Saham MAPA tergelincir 2,4 persen, saham ERAA merosot 1,9 persen, saham ACES terpangkas 0,7 persen.
Di sektor telekomunikasi, saham EXCL bertambah 3 persen, dan memimpin di saham telekomunikasi lainnya yang didukung aksi beli investor lokal. Saham ISAT turun 0,3 persen dan saham TLKM susut 1,8 persen. “Reaksi terhadap anggaran negara Indonesia agak positif, tetapi tidak cukup untuk mendorong pasar lebih tinggi,” tulis Ashmore.
Top Gainers-Losers pada 21 Agustus 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham DIVA melonjak 17,24 persen
- Saham MSKY melonjak 14,05 persen
- Saham NICL melonjak 11 persen
- Saham DMMX melonjak 10 persen
- Saham MENN melonjak 10,69 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham BLUE merosot 14,67 persen
- Saham ARII merosot 14,52 persen
- Saham WGSH merosot 9,59 persen
- Saham VTNY merosot 8,93 persen
- Saham UNIQ merosot 7,69 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham HUMI tercatat 14.198 kali
- Saham BRMS tercatat 7.558 kali
- Saham FILM tercatat 5.495 kali
- Saham BUMI tercatat 5.354 kali
- Saham TGUK tercatat 5.304 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham NATO senilai Rp 140 miliar
- Saham BRMS senilai Rp 133,2 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 127,8 miliar
- Saham BUMI senilai Rp 108,6 miliar
- Saham CARE senilai Rp 79,8 miliar
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada awal pekan ini. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.840-6.895.
Dalam riset Ajaib Sekuritas, sentimen yang berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Kementerian Keuangan (KemenKeu) melaporkan sampai dengan akhir Juli 2023, posisi utang pemerintah Indonesia mencapai Rp7.855,53 triliun dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 37,78%.
Realisasi utang tersebut terbagi dalam Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 6.985,2 triliun (89%) dan pinjaman sebesar Rp870 triliun. Rasio utang ini turun sebesar 39,70% dari posisi Desember 2022.
Dengan rasio utang terhadap PDB sebesar 37,78%, tergolong lebih rendah di antara negara-negara peers seperti Malaysia (60,4%), Filipina (60,9%) dan Thailand (60,96%).
Dari mancanegara, inflasi tahunan di tingkat konsumen untuk Kawasan Eropa tercatat 5,3% pada Juli 2023, terendah sejak Januari 2022 terutama karena penurunan harga energi. Namun, inflasi inti tetap di level 5,50% yoy pada Juli 2023.
Dari Asia, tingkat inflasi tahunan di Jepang tidak berubah pada level 3,3% periode Juli 2023, melebihi perkiraan pasar sebesar 2,5%. Sedangkan inflasi inti turun ke level terendahnya dalam 4 bulan terakhir sebesar 3,1% pada bulan Juli 2023, dari 3,3% pada bulan sebelumnya.
Berikut saham - saham pilihan Ajaib Sekuritas:
1.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Buy : 1.710
TP : 1.760
Stop loss: <1.675
Saham BRIS bullish di atas MA (5,20,100) berpotensi lanjutkan penguatan membentuk rounding bottom. Indikator MACD bar histogram dalam momentum positif.
Penetrasi bank syariah sebesar 6,92% pada akhir 2022, memiliki potensi tumbuh ke depannya, seperti malaysia sebesar 30%.
Di sisi lain pada Juni 2023 pembiayaan syariah tumbuh 17,09% yoy. rasio profitabilitas BRIS per Maret 2023 ter akselerasi, ROE 18,16% dari periode yang sama tahun 2022 sebesar 16,56%. ROA menjadi di level 2,48% dari 1,93% pada periode yang sama tahun 2022.
2.PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
Buy : 970
TP : 1.000
Stop loss: <940
Saham PGEO strong bullish di atas MA-5, MA-20, dan MA-100, indikator stochastic golden cross di area netral dan MACD bar histogram dalam momentum positif.
PGEO berencana menambah kapasitas produksi panas bumi menjadi 1 gigawatt (GW) pada 2 tahun mendatang, saat ini kapasitas terpasang sebesar 672 megawatt (MW). Adapun menjelang rilis bursa karbon pada September 2023 juga menjadi katalis positif bagi PEGO yang bergerak di sektor energi terbarukan.
3.PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)
Buy : 3.220
TP : 3.320
Stop loss: <3.130
Saham AUTO berpotensi reversal dari bearish jangka pendek membentuk pola morning star. Pergerakan harga tertahan di atas MA-20 dengan volume menguat signifikan. Indikator stochastic goldencross di area oversold.
Per Juni 2023 AUTO mencatat kenaikan pendapatan 9,3% yoy menjadi Rp9,38 triliun. Dari sisi bottom line laba bersih AUTO tercatat tumbuh signifikan 85,33% yoy di level Rp801,55 miliar. Secara sektoral kinerja AUTO didukung oleh ritel sales domestik periode Juni 2023 tumbuh 7,9% yoy, lebih baik dibandingkan realisasi pada bulan sebelumnya yang terkoreksi -4,5% yoy.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.