Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 23 Agustus 2023. Pelaku pasar menanti rilis laporan keuangan Nvidia, seiring euforia kecerdasan buatan di wall street.
Selain itu, penurunan imbal hasil obligasi juga menjadi katalis di wall street yang meningkatkan sentimen di investor. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melompat 184,15 poin atau 0,5 persen ke posisi 34.472. Demikian dikutip dari CNBC, Kamis (24/8/2023).
Baca Juga
Indeks S&P 500 menguat 1,1 persen ke posisi 4.436,01, dan mencatat kinerja harian terbaik sejak 30 Juni. Indeks Nasdaq naik 1,6 persen ke posisi 13.721,03, dan mencatat penguatan dalam tiga hari berturut-turut.
Advertisement
Sementara itu, Nvidia dijadwalkan melaporkan laba kuartal II setelah bel penutupan. Analis yang disurvei oleh Refinitiv prediksi Perusahaan akan melaporkan lonjakan laba dan pendapatan.
Saham Nvidia mencatat kinerja terbaik di indeks S&P 500 pada 2023. Saham Nvidia sudah melonjak lebih dari 200 persen seiring investor mendukung prospek Perusahaan terkait artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Investor akan melihat laporan keuangan itu untuk mencari tanda tren AI mempunyai momentum lebih besar. Jika tidak, kemungkinan penurunan pada Agustus akan berkepanjangan. Saham Nvidia menguat lebih 3 persen jelang rilis laporan keuangan.
“Saya pikir saat ini hampir tidak ada yang penting terhadap arah pasar dalam jangka pendek di luar laba Nvidia karena jelas keseluruhan narasi dengan melemahnya manufaktur dan masih kuatnya konsumen serta merta sesuai dengan arah pasar saat ini karena kelipatannya telah berkembang,” ujar Chief Investment Officer Gratus Capital, Todd Jones.
Menanti Pidato Ketua The Fed Jerome Powell
Meski Nvidia mencatat posisi terbesar dalam strategi saham Perusahaan, Jones menuturkan, pihaknya kurangi kepemilikan teknologi lainnya.
Di sisi lain, pelaku pasar menyambut baik penurunan imbal hasil. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun yang menjadi acuan mencapai level tertinggi sejak 2007 pada Senin, 21 Agustus 2023 mencapai 4,35 persen. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun lebih dari 11 basis poin menjadi 4,21 persen pada perdagangan Rabu, 23 Agustus 2023.
Di sisi lain, saham produsen pakaian atletik melawan tren positif pasar secara umum. Saham tersebut melemah di tengah kekhawatiran terhadap inflasi dan melambatnya permintaan.
Saham Nike turun selama 10 hari berturut-turut, rekor penurunan terpanjang. Saham Nike melemah 2,7 persen. Saham Foot Locker terpangkas 28,3 persen setelah melaporkan penurunan penjualan dan menurunkan panduan kinerja untuk kedua kali pada 2023. Menurut FactSet, saham FootLocker catat penurunan terbesar dalam satu hari.
Investor juga menantikan dimulainya simposium Federal Reserve (the Fed) selama dua hari di Jackson Hole, Wyoming yang dimulai pada Kamis waktu setempat. Ketua the Fed Jerome Powell akan sampaikan pidatonya pada Jumat pekan ini.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 23 Agustus 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Selasa, 22 Agustus 2023.
Indeks S&P 500 merosot di tengah kekhawatiran atas kenaikan imbal hasil obligasi AS jelang pidato penting ketua the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS akhir pekan ini.
Selain itu, koreksi saham bank dan ritel juga menekan wall street. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 melemah tipis 0,3 persen menjadi 4.387,55. Indeks Dow Jones terpangkas 174,86 poin atau 0,5 persen ke posisi 34.288,83. Indeks Nasdaq naik tipis ke posisi 13.505,87.
Sementara itu, saham Nvidia melemah 2,9 persen. Perseroan dijadwalkan melaporkan laba pada perdagangan Rabu pekan ini.
Beberapa bank regional dan besar anjlok setelah S&P Global memangkas peringkat kredit dan revisi prospek beberapa bank pada Senin, 21 Agustus 2023. S&P Global memangkas peringkat kredit itu dengan alasan kondisi operasional yang sulit.
Sektor keuangan turun 0,9 persen pada perdaganagn Selasa, 22 Agustus 2023. Koreksi itu membuat sektor tersebut mencatat kinerja terburuk di S&P 500. Sementara itu, saham KeyCorp dan Comerica masing-masing turun 4,1 persen. Sedangkan saham JPMorgan Chase turun 2,1 persen.
Saham Dick’s Sporting Goods dan Macy’s masing-masing turun sebesar 24 persen dan 14 persen. Hal ini seiring panduan kinerja yang hati-hati juga menyebabkan SPDR S&P Retail ETF melemah. Selain itu, saham Nike merosot lebih dari 1 persen untuk penurunan harian selama sembilan kali berturut-turut.
Pedang Bermata Dua
Victoria Fernandez dari Crossmark Global Investments prediksi penurunan pasar yang berkelanjutan. Ia menilai, hal itu terjadi lantaran kenaikan imbal hasil obligasi dan pelaku pasar yang lebih berhati-hati.
“Saya pikir kita akan melihat imbal hasil yang lebih tinggi. Sekarang kita membahas laporan laba. Kondisi makro yang akan mendorong banyak hal kita lihat dalam volatilitas pasar,” ujar dia.
Dia menambahkan, kondisi makro ekonomi menjadi pedang bermata dua karena dapat memberikan informasi kepada the Fed kalau kondisi keuangan tidak baik. “Kondisinya tidak cukup ketat,” kata dia.
Investor menantikan pidator Powell di simposium ekonomi tahunan di Jackson Hole, Wyoming pada Jumat, 25 Agustus 2023.
Advertisement