Astra International Kantongi Pendapatan Rp 240,91 Triliun hingga Kuartal III 2023

PT Astra International Tbk (ASII) mencatat pendapatan naik 9 persen dan laba bersih di luar investasi Gojek dan Hermina tercatat naik 10 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Okt 2023, 22:47 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2023, 22:47 WIB
Gedung PT Astra International Tbk (Foto: Astra)
PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga September 2023.(Foto: Astra)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga September 2023.

PT Astra International Tbk (ASII) meraih pendapatan bersih Rp 240,91 triliun hingga September 2023. Pendapatan bersih tumbuh 9 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 221,35 triliun.

Pertumbuhan pendapatan itu mendorong laba bersih naik 10 persen menjadi Rp 25,69 triliun hingga akhir kuartal III 2023.  Pada periode sama tahun lalu, laba bersih tercatat Rp 23,33 triliun.

Sedangkan laba bersih sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina naik 17 persen menjadi Rp 26,06 triliun hingga akhir September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 22,24 triliun. Perseroan menyebutkan peningkatan ini mencerminkan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis terutama divisi otomotif dan jasa keuangan.

Seiring hasil kinerja keuangan itu, PT Astra International Tbk mencatat laba bersih per saham naik 10 persen menjadi Rp 635 triliun hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 576 triliun.

Sementara itu, nilai aset bersih per saham pada 30 September 2023 sebesar Rp 4.713, turun 1 persen dibandingkan 31 Desember 2022.

Kas bersih tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan grup sebesar Rp 14,6 triliun pada 30 September 2023 dibandingkan Rp 35,1 triliun pada akhir 2022. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan grup sebesar Rp 50,4 triliun pada 30 September 2023 dibandingkan dengan Rp 44,5 triliun pada akhir 2022.

Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Djony Bunarto Tjondro menuturkan, kinerja grup sepanjang sembilan bulan pertama 2023 cukup baik, mencerminkan pemulihan paskapandemi yang terus berlanjut.

"Kami melihat grup akan dapat tetap resilient di tengah ketidakpastian perekonomian global dan membukukan kinerja yang baik hingga akhir tahun dengan pertumbuhan yang moderat pada kuartal terakhir,” tutur dia dalam keterangan resmi perseroan.

 

 

Kinerja Divisi Usaha

Gedung PT Astra International Tbk (Foto: Astra)
Gedung PT Astra International Tbk (Foto: Astra)

Adapun perkembangan laba bersih berdasarkan divisi perseroan sebagai berikut:

1.Otomotif

Laba bersih dari divisi otomotif naik 35 persen menjadi Rp 9,16 triliun hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,79 triliun.

2.Jasa keuangan

Laba bersih jasa keuangan bertambah 33 persen menjadi Rp 5,85 triliun hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,41 triliun.

3.Alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi

Laba dari alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi susut 1 persen menjadi Rp 9,43 triliun hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,53 triliun.

4.Agribisnis

Laba bersih dari agribisnis merosot 34 persen menjadi Rp 638 miliar hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 969 miliar.

5.Infrastruktur dan logistik

Laba bersih infrastruktur dan logistik bertambah 98 persen menjadi Rp 766 miliar hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 386 miliar.

6.Teknologi informasi

Laba bersih teknologi informasi bertumbuh 98 persen menjadi Rp 96 miliar hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 49 miliar.

7.Properti

Laba bersih dari sektor properti naik 5 persen menjadi Rp 114 miliar hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 109 miliar.

Aset Perseroan

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Melibat laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), beban pokok pendapatan naik 10,14 persen dari Rp 170,07 triliun hingga September 2022 menjadi Rp 187,32 triliun hingga September 2023.

Perseroan mencatat kenaikan beban umum dan administrasi menjadi Rp 12,80 triliun hingga September 2023 dari September 2022 Rp 11,7 triliun. Penghasilan bunga naik menjadi Rp 2,25 triliun hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,8 triliun.

Perseroan mencatat ekuitas susut menjadi Rp 238,9 triliun hingga September 2023 dari Desember 2022 Rp 243,72 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 204 triliun hingga September 2023 dari Desember 2022 Rp 169,57 triliun.

Aset Astra Internasional naik menjadi Rp 442,9 triliun hingga September 2023 dari Desember 2022 Rp 413,29 triliun.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 31 Oktober 2023, saham ASII melemah 0,43 persen menjadi Rp 5.775 per saham. Saham ASII dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 5.850 per saham. Saham ASII berada di level tertinggi Rp 5.900 dan terendah Rp 5.775 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.616 kali dengan volume perdagangan 464.115 saham. Nilai transaksi Rp 270,4 miliar.

Astra International Tebar Dividen Interim 2023 Rp 98

Ilustrasi Dividen. Foto: Freepik
Ilustrasi Dividen. Foto: Freepik

PT Astra International Tbk (ASII) akan membagikan dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp 98 per saham. Total pembagian dividen interim 2023 sebesar Rp 3,9 triliun.

Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/10/2023), PT Astra International Tbk membagikan dividen interim untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 3,98 triliun. Pembagian dividen interim setara Rp 98 per saham. Keputusan pembagian dividen ditetapkan direksi yang telah disetujui dewan komisaris Astra International pada 29 September 2023.

Pembagian dividen itu berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2023 antara lain laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 17,44 triliun. Selain itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 176,20 triliun dan total ekuitas Rp 233,31 triliun.

Berikut jadwal pembagian dividen interim 2023:

  • Tanggal cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 11 Oktober 2023
  • Tanggal ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada pada 12 Oktober 2023
  • Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 13 Oktober 2023
  • Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 16 Oktober 2023
  • Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 13 Oktober 2023 waktu 16.00
  • Tanggal pembayaran dividen pada 31 Oktober 2023

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 3 Oktober 2023, saham ASII melemah 1,2 persen ke posisi Rp 6.200 per saham. Saham ASII dibuka stagnan Rp 6.275 per saham. Saham ASII berada di level tertinggi Rp 6.300 dan terendah Rp 6.200 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.325 kali dengan volume perdagangan 265.476 saham. Nilai transaksi Rp 165,4 miliar.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya