Liputan6.com, Jakarta Saham-saham taipan Prajogo Pangestu kompak berada di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu 25 Maret 2025. Beberapa saham yang dimiliki Prajogo antara lain, Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Petrosea Tbk (PTRO).
Saham BRPT turun stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen hingga penutupan sesi I di posisi 665. Dalam sepekan, BRPT turun 2,24 persen dan turun 30,32 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).
Baca Juga
Saham TPIA turun 2,12 persen ke posisi 6.925 pada saat yang sama. Dalam sepekan, TPIA naik 24,77 persen namun masih turun 7,67 persen YTD. Saham CUAN turun 0,40 persen ke posisi 6.275. Dalam sepekan, CUAN naik 2,45 persen, namun masih mengalami koreksi 46,82 persen YTD.
Advertisement
Sementara saham PTRO turun 1,63 persen ke posisi 2.410. Dalam sepekan, PTRO turun 1,63 persen dan turun 12,20 persen YTD.
Grup Prajogo Pangestu Buyback Rp 5 Triliun
Sebelumnya, perusahaan–perusahaan milik Prajogo Pangestu menyiapkan total dana hingga Rp 5 triliun untuk buyback pada 24 Maret–23 Juni 2025. Rencana tersebut tidak akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), seiring relaksasi yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendukung stabilitas pasar modal.
Barito Renewables Energy (BREN) telah mengalokasikan dana sebesar Rp2 triliun untuk buyback sekitar 267,6 juta lembar saham, yang setara dengan 0,2 persen dari total saham beredar. Harga pembelian maksimum ditetapkan pada Rp 7.475 per lembar, dengan pelaksanaan buyback melalui BNI Sekuritas.
Alokasi Dana
Chandra Asri Pacific (TPIA) juga mengalokasikan dana sebesar Rp2 triliun untuk membeli kembali sekitar 250 juta lembar saham atau setara dengan 0,29 persen dari total saham. Perusahaan ini menetapkan harga pembelian maksimum Rp 8.000 per lembar, dengan Henan Putihrai Sekuritas sebagai pelaksana.
Sementara itu, Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) mengumumkan buyback senilai Rp 0,5 triliun untuk sekitar 62,5 juta saham atau 0,556 persen dari total saham yang beredar. Harga maksimum yang ditetapkan untuk pembelian kembali sahamnya adalah Rp 8.000 per lembar, dengan BNI Sekuritas sebagai sekuritas pelaksana.
Barito Pacific ( BRPT) juga akan melakukan buyback saham dengan alokasi dana Rp 0,5 triliun. Perusahaan ini berencana membeli kembali sekitar 656,2 juta lembar saham, yang mewakili 0,7 persen dari total saham yang beredar. Harga pembelian maksimum ditetapkan pada Rp 760 per lembar saham, dengan Sucor Sekuritas sebagai eksekutor transaksi.
Advertisement
IHSG Dibuka Menguat ke 6.197, Gerak Hari Ini Diprediksi Terbatas
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada perdagangan Selasa pagi ini setelah Senin kemarin mengalami tekanan yang cukup besar. Analis melihat potensi tekanan yang terjadi di pasar saham Indonesia masih cukup besar.
Pada Selasa (25/3/2025), IHSG dibuka menguat 36,77 poin atau 0,60 persen ke posisi 6.197,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,36 poin atau 0,79 persen ke posisi 686,38.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, area koreksi minimal yang diberikan sudah tercapai. Ia mengatakan, IHSG yang alami koreksi ke bawah 6.011, diperkirakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksi ke area selanjutnya ke 5.879.
“(IHSG-red) meskipun menguat, diperkirakan akan cenderung terbatas ke rentang 6.220-6.244,” ujar Herditya dalam catatannya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 5.938,5.825 dan level resistance 6.445,6.557 pada Selasa pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas. IHSG akan berada di level support dan resistance di 5.950-6.380. “Potensi koreksi tetap terbuka,” demikian seperti dikutip.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk (ULTJ).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) - Spec Buy
Saham BUKA terkoreksi 1,41% ke 140 dan masih disertai oleh tekanan jual. Herditya menuturkan,selama masih mampu berada di atas 133 sebagai stoplossnya, posisi BUKA diperkirakan sedang berada di awal wave C dari wave (B).
Spec Buy: 135-138
Target Price: 142, 152
Stoploss: below 133
2.PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) - Buy on Weakness
Saham MEDC terkoreksi 2,05% ke 955 dan masih disertai oleh tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi MEDC sedang berada di awal wave [y], sehingga MEDC berpeluang berbalik menguat," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 920-950
Target Price: 1.075, 1.180
Stoploss: below 900
3.PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) - Buy on Weakness
Saham SSMS menguat 2,65% ke 1.550 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi SSMS sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 1 dari wave (C), sehingga SSMS akan terkoreksi terlebih dahulu," kata dia.
Buy on Weakness: 1.380-1.490
Target Price: 1.615, 1.845
Stoploss: below 1.300
4.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) - Buy on Weakness
Saham TLKM menguat 0,87% ke 2.330 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Saat ini, kami perkirakan posisi TLKM berada pada bagian dari wave (c) dari wave [iii], sehingga TLKM rawan berbalik terkoreksi dahulu," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 2.130-2.210
Target Price: 2.420, 2.490
Stoploss: below 2.090
Advertisement
