Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 24,8 Triliun hingga Kuartal III 2023

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto menuturkan, raihan kontrak baru tersebut tumbuh sebesar 37 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 03 Nov 2023, 15:28 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2023, 15:25 WIB
Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 24,8 Triliun hingga Kuartal III 2023
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil meraih kontrak baru senilai Rp24,8 triliun hingga kuartal III 2023. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil meraih kontrak baru senilai Rp24,8 triliun hingga kuartal III 2023. Kontrak baru itu mengalami peningkatan sebesar 37 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto menuturkan, raihan kontrak baru tersebut tumbuh sebesar 37 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

"Tambahan proyek baru pada September diperoleh dari proyek gedung RSUD Kota Surabaya, Stadion Utama Medan, dan Pabrik di Palembang," kata Farid kepada Liputan6.com, Jumat (3/11/2023). 

Sedangkan, sepanjang 2023 hingga September, proyek besar ADHI berasal dari proyek kereta di Filipina yang diperoleh di Juni 2023 dan Proyek Jalan Tol di Cikampek Selatan, Sumatera, Probowangi.

"Adapun untuk 2024, beberapa proyek penting kami targetkan antara lain proyek jalan tol, proyek perkeretaapian dan pekerjaan gedung baik BUMN atau BUMD dan Pemerintah," kata dia.

Sementara itu, ADHI telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 900 miliar atau Rp 0,9 triliun. Dana tersebut telah digunakan untuk pembelian aset sebesar 36 persen dan penyertaan sebesar 64 persen, nilai ini tumbuh 79 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. 

Di samping itu, Adhi Karya juga telah mengumumkan kinerja keuangan sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan usaha pada periode tersebut. 

ADHI membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 11,44 triliun per kuartal III 2023. Hasil ini naik 25,30 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan usaha ADHI pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 9,13 triliun.

Hingga akhir kuartal III 2023, ADHI mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 23,53 miliar. Angka itu naik 11,94 persen dari laba bersih perusahaan pada kuartal III 2022 senilai Rp 21,02 miliar.

Total aset Adhi Karyaper akhir kuartal III 2023 berjumlah Rp 39,41 triliun turun dibandingkan total aset per akhir 2022 senilai Rp 39,98 triliun.

ADHI mengalami penurunan liabilitas dari Rp 31,16 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp 30,43 triliun per akhir kuartal III 2023. Di sisi lain, ekuitas Adhi Karya naik dari Rp 8,82 triliun per akhir 2022 menjadi Rp 8,98 triliun per akhir kuartal III 2023.

 

 

Kinerja Keuangan hingga September 2023

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) (Foto: Adhi Karya)
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) (Foto: Adhi Karya)

Sebelumnya diberitakan,PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah mengumumkan kinerja keuangan sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan usaha pada periode tersebut. 

Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/11/2023), Adhi Karya membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 11,44 triliun hingga kuartal III 2023. Hasil ini naik 25,30 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan usaha ADHI pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 9,13 triliun.

Adapun beban pokok pendapatan ADHI membengkak 28,19 persen menjadi Rp 10,32 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan beban pokok pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 8,05 triliun.

Dengan begitu, laba usaha naik 5,70 persen menjadi Rp 537,36 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 508,37 miliar.

Hingga akhir kuartal III 2023, ADHI mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 23,53 miliar. Angka itu naik 11,94 persen dari laba bersih perusahaan pada kuartal III 2022 senilai Rp 21,02 miliar.

Total aset ADHI per akhir kuartal III 2023 berjumlah Rp 39,41 triliun turun dibandingkan total aset per akhir 2022 senilai Rp 39,98 triliun.

Adhi Karya mengalami penurunan liabilitas dari Rp 31,16 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp 30,43 triliun per akhir kuartal III 2023. Di sisi lain, ekuitas ADHI naik dari Rp 8,82 triliun per akhir 2022 menjadi Rp 8,98 triliun per akhir kuartal III 2023.

 

Adhi Karya Raih Kontrak Rp 1,4 Triliun dari Pusri

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) (Foto: Adhi Karya)
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) (Foto: Adhi Karya)

Sebelumnya diberitakan, PT Adhi Karya (Persero) Tb ( ADHI) menandatangani kontrak baru senilai Rp 1,4 triliun untuk Proyek Pembangunan Pupuk Pusri IIIB milik PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang, Sumatra Selatan. 

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson menuturkan, pekerjaan ini akan dilakukan ADHI melalui konsorsium bersama Wuhuan Engineering Company dengan porsi 15,1 persen untuk ADHI dan 84,9 persen untuk Wuhuan. 

Adapun total nilai kontrak proyek ini sejumlah Rp 9,5 triliun. Proses pembangunan rencana akan dimulai pada akhir 2023 dan akan dikerjakan selama 40 bulan.

“ADHI dan Wuhuan bertugas dalam melakukan pekerjaan EPCC atau Engineering, Procurement, Construction & Commisioning untuk proyek ini. Pada proses pembangunannya, proyek ini nantinya akan dirancang dengan teknologi terbaru dari KBR sebagai Licensor pabrik Ammonia dan TOYO sebgai Licensor pabrik Urea. Kedua teknologi ini akan membuat proses produksi pupuk lebih efisien dan ramah lingkungan,” ujar dia dalam keterbukaan informasi, Selasa (17/10/2023).

 

Tekan Biaya Operasional

Adhi Karya
Ilustrasi Adhi Karya (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Hal ini tentunya diharapkan mampu menekan biaya operasional Pabrik PUSRI III B menjadi serendah mungkin. Inovasi lain yang dilakukan pada proyek ini, ialah implementasi Digital Fertilizer untuk pengelolaan proses, aset, hingga perawatan pada proses produksi ammonia dan urea.

Pabrik Pusri IIIB ditargetkan akan menghasilkan Amonia dengan kapasitas 1350 MTPD dan Urea 2750 MTPD. 

“Pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk subsidi dalam negeri, sehingga para petani Indonesia dapat merasakan manfaat kemudahan dalam produksi dan mampu mendukung peningkatan ketahanan pangan Indonesia,” kata dia.

Sebagai informasi, penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson, The Chairman of Wuhuan Engineering Company Yu Xin, bersama Direktur Utama PT Pupuk Sriwadjaja Palembang Tri Wahyudi Saleh. Kegiatan ini disaksikan pula oleh Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo serta Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya