Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dikabarkan bakal melakukan lelang ulang Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap (Getaci). Rencananya lelang ulang tersebut bakal dilakukan pada 2024.
Terkait hal tersebut, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mengungkapkan pihaknya belum ada rencana untuk ikut serta dalam lelang tol Getaci.
Baca Juga
Business Development Group Head Jasa Marga Aldrin Maulana menuturkan, pihaknya bakal terus fokus mengerjakan lima proyek utama yang berada di Jalan Tol Trans Jawa.
Advertisement
"Terkait Getaci, saat ini Jasa Marga masih fokus terhadap lima proyek terkait dengan Japek II Selatan, Akses Patimban, Yogyakarta - Bawen, Yogya - Solo dan Tol Probowangi," kata Aldrin dalam konferensi pers Kinerja Keuangan Kuartal III Jasa Marga, Senin (4/12/2023).
Sebagaimana diketahui, Jasa Marga memiliki lima proyek yang akan diselesaikan, yaitu ruas Jalan Tol Trans Jawa dengan total ruas 444,94 kilometer (km).
Bila dirinci, lima proyek tersebut terdiri dari Jakarta-Cikampek II Selatan (64 km), Yogyakarta-Bawen (75,82 km), Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo (96,57 km), Probolinggo - Banyuwangi (171,5 km) dan Akses Patimban (37,05 km).
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 4 Desember 2023, saham JSMR melemah 1,06 persen ke posisi Rp 4.670 per saham. Saham JSMR dibuka naik 80 poin ke posisi Rp 4.800 per saham. Saham JSMR berada di level tertinggi Rp 4.800 dan terendah Rp 4.670 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.898 kali dengan volume perdagangan saham 76.971 saham. Nilai transaksi Rp 36,3 miliar.
Proyek Tol Getaci Bakal Lelang Ulang, Konstruksi Molor?
Sebelumnya diberitakan, rencana pembangunan proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Tol Getaci) masih menemui kendala soal kesepakatan finansial dengan PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) selaku konsorsium pemenang lelang. Sehingga, akan dilakukan proses lelang ulang.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian, mengatakan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) nantinya akan melakukan proses lelang ulang untuk mencari pengelola dan kontraktor baru bakal tol terpanjang RI tersebut.
"Tol Getaci kita akan lelang ulang, karena kemarin gagal financial close. Ya, dari awal lagi. Tapi kita sudah mulai proses lelang ulang di BPJT," ujar Hedy saat ditemui pasca rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Selasa (17/1/2023).
Hedy menyatakan, proses lelang ulang ban digelar karena secara kontrak default lantaran adanya keterlambatan financial close. Terlebih, ia juga belum bisa memastikan kapan penyelesaian lelang bakal terselesaikan.
Alhasil, ia tak menampik jika pengerjaan Jalan Tol Getaci bakal mengalami kemunduran, meski proses pembebasan lahan yang sudah dilakukan JGC tetap lanjut.
"Ya, agak mundur. Tapi kita kan pengadaan tanahnya jalan terus. Sampai ke Garut sementara, tahap I. Pembebasan lahan oleh PUPR. Penataan sudah sampai Garut. Nanti kalau ini udah maju kita lanjutkan. Konstruksi ketika sudah ada investornya, tahun ini," paparnya.
Proses pembebasan lahan pun dilakukan perlahan di wilayah Garut. Menurut Hedy, tahap tersebut pun turut menemui kendala, lantaran belum apa-apa saja sudah banyak yang mengakui kepemilikan lahan.
"Kalau kita normatif. Tapi kenyataan di lapangan enggak semudah itu bos," kata Hedy.
Advertisement
Anak Usaha Jasa Marga Kantongi Kredit Sindikasi Rp 7,3 Triliun
Sebelumnya diberitakan, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melalui anak usaha memperoleh kredit sindikasi senilai Rp 7,396 triliun untuk mengerjakan proyek pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi tahap I Segmen Gending-Besuki sepanjang 49,68 kilometer (Km).
Adapun untuk Tahap I jalan tol Segmen Gending-Besuki tersebut terdiri dari Paket 1 Gending-Kraksaan (12,88 Km), Paket 2 Kraksaan-Paiton (11,20 Km) dan Paket 3 Paiton-Besuki (25,60 Km). Anak usaha Jasa Marga yakni PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) mendapatkan kredit tersebut dari dari Bank Himbara, Bank Daerah, dan Lembaga Pembiayaan Infrastruktur.
Jasa Marga berkesempatan kembali bekerja sama dengan para kreditur sindikasi yang mayoritas sebelumnya juga turut mendukung pembangunan Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo pada Desember 2022.
"Jasa Marga bersama-sama dengan PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Waskita Toll Road selaku Para Pemegang Saham PT JPB berharap dan mendukung penuh untuk kelancaran dan penyelesaian proyek ini,” tutur Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M. Agus Setiawan, seperti dikutip dari Antara, ditulis Minggu (26/11/2023).
Seluruh target ini, menurut Agus, tidak lepas dari dukungan perbankan dan lembaga keuangan yang turut serta mensukseskan pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi untuk mewujudkan konektivitas Jalan Tol Trans Jawa di sisi timur Pulau Jawa.
Direktur Utama PT JPB Adi Prasetyanto menuturkan, perkembangan konstruksi yang dimulai sejak Februari 2023. Hingga awal November 2023, perkembangan proyek jalan tol untuk Tahap I Segmen Gending-Besuki paket 1 mencapai 31 persen, paket 2 mencapai 15 persen, dan paket 3 mencapai 6 persen.
"Kami akan mengawal seluruh proses bisnis untuk selalu mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan tujuan dan target yang telah ditetapkan,” kata Adi.
Penuhi TKDN
Adi menuturkan, ketika Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap I Segmen Gending -Besuki ini telah beroperasi, jalan tol ini akan terkoneksi dengan Jalan Tol Pasuruan -Probolinggo yang telah beroperasi terlebih dulu.
Adapun jumlah Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo mencapai 13.000 kendaraan per harinya. Adi optimis jika telah terkoneksi nantinya, lalu lintas ini juga berpotensi akan melintas di Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap I Segmen Gending-Besuki
Adi memastikan PT JPB menjaga pemanfaatan komponen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam proyek ini dengan sebanyak mungkin menggunakan sumber daya lokal dalam pekerjaan, termasuk penyediaan tenaga kerja, peralatan serta bahan dalam negeri.
Advertisement
Bakal Miliki 3 Gerbang Tol
Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap I Segmen Gending-Besuki nantinya akan memiliki tiga Gerbang Tol (GT), yaitu GT Kraksaan, GT Paiton, dan GT Besuki. Selain itu juga akan memiliki 3 buah simpang susun yaitu Simpang Susun (SS) Kraksaan, SS Paiton dan SS Besuki serta dilengkapi dengan 2 lokasi rest area yang terletak di Sta 33+650 di kedua arah, arah Probolinggo maupun arah Besuki.
Jalan tol tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dikelola oleh PT JPB selaku BUJT yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jasa Marga sebesar 94,93 persen, PT Brantas Abipraya (Persero) sebesar 5 persen dan PT Waskita Toll Road sebesar 0,07 persen.
Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap I Segmen Gending-Besuki merupakan ruas pamungkas dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa.
Tol tersebut dapat memangkas waktu tempuh Probolinggo-Besuki yang semula sekitar 1 jam 15 menit menjadi 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80- 100 Km/jam.