Multi Spunindo Jaya Bangun Pabrik Senilai USD 7 Juta Usai IPO

Direktur Utama Multi Spunindo Jaya (MSJA), Sasongko Basuki menuturkan, pembangunan pabrik tersebut akan dimulai pada kuartal II 2024.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 10 Jan 2024, 12:27 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2024, 12:24 WIB
Multi Spunindo Jaya Bangun Pabrik Senilai USD 7 Juta Usai IPO
PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) bakal menggeber ekspansi usai menggelar IPO.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) bakal menggeber ekspansi usai menggelar initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham. Rencananya, Multi Spunindo Jaya akan membangun pabrik untuk SAP Sheet dengan nilai investasi sekitar USD 6 juta - USD 7 juta atau setara dengan Rp 93,42 miliar - Rp 108,99 miliar (asumsi kurs Rp 15.570 per dolar AS). 

Direktur Utama Multi Spunindo Jaya, Sasongko Basuki menuturkan, pembangunan pabrik tersebut akan dimulai pada kuartal II 2024. Dengan begitu, pabrik tersebut diharapkan bisa rampung pada kuartal IV 2024. 

"Jadi mungkin akhir kuartal IV mungkin kita sudah bisa selesai," ujar dia saat ditemui di BEI, Rabu (10/1/2024). 

Ia melanjutkan, pabrik tersebut bakal dibangun di lahan seluas 14.000 meter persegi. Untuk lokasi pabriknya terletak di Sidoarjo, Jawa Timur dengan kapasitas sekitar 20.000 ton. Terkait dana investasi yang akan digunakan sebagian berasal dari hasil IPO senilai Rp26,47 miliar. 

Di samping itu, ia menuturkan , pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan hingga 15% pada tahun ini. Sayangnya, ia tidak menjelaskan secara rinci terkait target labanya. Namun, yang pasti laba akan tumbuh berbanding lurus dengan pendapatan. 

"Kami juga akan melihat perkembangan. Karena kami lihat situasi di dunia ini pada dasarnya agak kurang stabil ya,” imbuhnya. 

Menurut ia, ketidakstabilan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh perang di Timur Tengah yang membuat biaya-biaya pun melonjak naik. Ini mengingat, Perseroan menjangkau pasar domestik dan juga internasional. 

Selain itu, ia mengatakan, pihaknya telah melakukan ekspor ke Eropa, Amerika, dan Asia Selatan. Akan tetapi, pangsa pasar perusahaan masih didominasi oleh pasar domestik. 

Asal tahu saja, Perseroan merupakan suatu perusahaan terbatas yang memiliki kegiatan usaha utama di bidang Industri nonwoven secara business to business (B2B) dengan memproduksi produk nonwoven Sheet yang kemudian digunakan sebagai salah satu bahan baku produk jadi di berbagai sektor mulai dari sektor kesehatan (pembalut, popok, masker, dan lainnya) hingga sektor konstruksi dan agrikultur.

 

 

Alami Kelebihan Permintaan saat IPO

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) telah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 10 Januari 2024. Perseroan melepas sahamnya ke publik sebanyak 882,35 juta saham. 

Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/1/2024), saham Multi Spunindo Jaya mengalami total kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 3,75 kali. Total pesanan saham MSJA sebanyak 3.304.822.000 lembar saham atau 3,30 miliar lembar saham.  

Dalam rangka pencatatan perdana saham di papan utama BEI. MSJA menjadi perusahaan ke-4 yang tercatat di BEI pada  2024. MSJA bergerak pada sektor barang konsumen primer dengan sub industri produk perawatan tubuh. 

Harga penawaran saham MSJA adalah senilai Rp300 per lembar. Alhasil, Perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 264,70 miliar. Jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 5.882.352.900 lembar saham, sehingga kapitalisasi pasarnya adalah senilai Rp 1,76 triliun. 

Sementara itu, sekitar 40% dana IPO akan dialokasikan untuk pembelian mesin SAP Sheet beserta utilitasnya dalam rangka penambahan lini produksi baru di perseroan.

Sebanyak 30% akan digunakan untuk bentuk modal kerja Perseroan, seperti untuk pembiayaan kebutuhan operasional Perseroan, antara lain: pembelian bahan baku, pembiayaan kegiatan operasional, pembayaran gaji karyawan, biaya marketing, dan lain-lain.

Sisanya, 30% akan digunakan untuk pembayaran seluruh dan sebagian pinjaman bank untuk fasilitas modal kerja.

Dalam melancarkan aksinya, Multi Spunindo Jaya telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Harga Saham MSJA

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) dan PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 10 Januari 2024. Lantas, bagaimana pergerakan harga sahamnya? 

Mengutip data RTI, saham MSJA dibuka naik ke posisi Rp 360 per saham dari harga awal Rp 300 per saham. Harga saham MSJA berada di posisi Rp 302 per saham atau naik 0,67% pada pukul 9.05 WIB. 

Saham MSJA berada di level tertinggi Rp 360 dan terendah Rp 282 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.336 kali dengan volume perdagangan 68,87 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 20,93 miliar.

Melansir keterangan resminya, jumlah saham yang dilepas ke publik melalui penawaran perdana adalah adalah sebanyak 882.352.900 saham atau sebanyak 15% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO.

Direktur Utama Multi Spunindo Jaya, Sasongko Basuki mengatakan, dengan harga saham perdana yang ditawarkan dan dibuka kepada masyarakat sebesar Rp300 per lembar saham, diharapkan akan mendapatkan respons investor yang positif pada hari pertama perdagangannya. Sehingga nilai IPO mencapai Rp 264,7 miliar. 

 

 

Dana IPO

IHSG Menguat
Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sekitar 40% dana IPO akan dialokasikan untuk pembelian mesin SAP Sheet beserta utilitasnya dalam rangka penambahan lini produksi baru di perseroan.

Sebanyak 30% akan digunakan untuk bentuk modal kerja Perseroan, seperti untuk pembiayaan kebutuhan operasional Perseroan, antara lain: pembelian bahan baku, pembiayaan kegiatan operasional, pembayaran gaji karyawan, biaya marketing, dan lain-lain. Sisanya, 30% akan digunakan untuk pembayaran seluruh dan sebagian pinjaman bank untuk fasilitas modal kerja.

"Perseroan menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada Penawaran Umum Saham Perdana ini,” kata dia. 

Total aset Perseroan per 30 Juni 2023 adalah USD 91,5 juta, liabilitas USD 27,3 juta dan ekuitas USD 64 juta. Perseroan membukukan pendapatan USD 78,9 juta dan laba bersih USD 4,5 juta pada 2022.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya