Manggung Polahraya Jadi Pendatang Baru di BEI

PT Manggung Polahraya Tbk mencatatkan saham di papan akselerasi, dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 762.500.000 lembarr saham.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Jan 2024, 07:50 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2024, 07:48 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Saham PT Manggung Polahraya Tbk akan tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 11 Januari 2024. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Manggung Polahraya Tbk akan tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 11 Januari 2024. Manggung Polahraya menjadi perusahaan tercatat ke-7 di Bursa pada 2024.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa, saham perseroan bakal diperdagangkan dengan kode MANG. PT Manggung Polahraya Tbk mencatatkan saham di papan akselerasi, dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 762.500.000 lembarr saham. Harga penawaran saham yakni Rp 100 per saham.

Dengan demikian, perseroan meraup dana sebanyak Rp 76,25 miliar. Rencananya, Manggung Polahraya akan mengalokasikan seluruh dana yang diperoleh dari IPO untuk kebutuhan modal kerja perseroan. Antara lain biaya pokok untuk proses konstruksi gedung dan bangunan, pembangunan infrastruktur jalan, produksi aspal hot mix, dan produksi beton ready mix.

Selain itu, dana IPO akan digunakan untuk gaji dan tunjangan. Setelah resmi tercatat di Bursa, perseroan berencana melakukan pembagian dividen mulai 2026 berdasarkan laba bersih tahun buku 2025 sebanyak-banyaknya 30 persen dari laba bersih, dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS. Catatannya, yakni dalam hal saldo laba perseroan positif.

Sementara penentuan jumlah dan pembagian dividen tersebut akan bergantung pada rekomendasi Direksi Perseroan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi antara lain laba ditahan, hasil usaha dan keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek usaha di masa depan (termasuk belanja modal dan akuisisi), kebutuhan kas dan kesempatan bisnis.

 


Manggung Polahraya Patok Harga IPO Rp 100 per Saham

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG), perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). 

Kemudian, Perseroan bakal melepas sebanyak-banyaknya 762,5 juta lembar saham atau sebanyak 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 20 per saham.

Melansir laman e-ipo, Rabu (3/1/2024), Manggung Polahraya mematok harga penawaran sebesar Rp 100 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar sebanyak Rp 76,25 miliar dari IPO. 

Sebagai pemanis, secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 228,75 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan , atau sebanyak-banyaknya setara 7,50% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 10  saham baru Perseroan berhak memperoleh tiga waran seri I.

Di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dari portepel.

Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham bernilai nominal Rp 20 setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125.

Pembelian dapat dilaksanakan setelah 12 bulan sejak waran seri I diterbitkan sampai dengan 24 bulan berikutnya, yaitu mulai 13 Januari 2025 sampai dengan 12 Januari 2027. Total hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 28,59 miliar.

 

 


Dana IPO

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam melancarkan aksinya, Perseroan menunjuk PT Panca Global Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek. 

Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan. Antara lain biaya pokok untuk proses konstruksi gedung dan bangunan, pembangunan infrastruktur jalan, produksi aspal hot mix, dan produksi beton ready mix. Selain itu, dana IPO akan digunakan untuk gaji dan tunjangan.

Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan perusahaan. 

Setelah resmi tercatat di Bursa, perseroan berencana melakukan pembagian dividen mulai 2026 berdasarkan laba bersih tahun buku 2025 sebanyak-banyaknya 30 persen dari laba bersih, dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS. Catatannya, yakni dalam hal saldo laba perseroan positif.

Sementara penentuan jumlah dan pembagian dividen tersebut akan bergantung pada rekomendasi Direksi Perseroan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi antara lain laba ditahan, hasil usaha dan keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek usaha di masa depan (termasuk belanja modal dan akuisisi), kebutuhan kas dan kesempatan bisnis.


IPO, Manggung Polahraya Bidik Dana Segar Rp 83,88 Miliar

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Manggung Polahraya Tbk akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Pada aksi tersebut, perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 762,5 juta lembar saham atau sebanyak 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 20 per saham.

Melansir laman e-ipo, Sabtu (16/12/2023), Manggung Polahraya mematok harga penawaran pada rentang 90-110 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup Rp 68,63 miliar hingga Rp 83,88 miliar dari IPO.

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 228,75 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan , atau sebanyak-banyaknya setara 7,50 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 10 Saham Baru Perseroan berhak memperoleh tiga waran seri I.

Di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dari portepel.

Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham bernilai nominal Rp 20 setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125.

Pembelian dapat dilaksanakan setelah 12 bulan sejak waran seri I diterbitkan sampai dengan 24 bulan berikutnya, yaitu mulai 13 Januari 2025 sampai dengan 12 Januari 2027. Total hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 28,59 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan. Antara lain biaya pokok untuk proses konstruksi gedung dan bangunan, pembangunan infrastruktur jalan, produksi aspal hot mix, dan produksi beton ready mix. Juga untuk gaji dan tunjangan.

Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional.

 

 


Pembagian Dividen

IHSG Menguat
Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Setelah resmi tercatat di Bursa, perseroan berencana melakukan pembagian dividen mulai 2026 berdasarkan laba bersih tahun buku 2025 sebanyak-banyaknya 30 persen dari laba bersih, dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS. Catatannya, yakni dalam hal saldo laba perseroan positif.

Sementara penentuan jumlah dan pembagian dividen tersebut akan bergantung pada rekomendasi Direksi Perseroan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi antara lain laba ditahan, hasil usaha dan keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek usaha di masa depan (termasuk belanja modal dan akuisisi), kebutuhan kas dan kesempatan bisnis.

PT Manggung Polahraya Tbk berdiri sejak 1992 dengan kegiatan usaha awal meliputi jasa konstruksi dan pengadaan. Selanjutnya hingga saat prospektus ini diterbitkan, perseroan telah tumbuh dan melakukan usaha utama dalam bidang jasa konstruksi gedung, pembangunan infrastruktur jalan, serta fasilitas produksi aspal hot mix dan beton ready mix. Perseroan memiliki pabrik beton (batching plant) yang memproduksi beton ready mix untuk berbagai tingkatan mutu.

Perseroan juga memiliki pabrik aspal (Aspal Mixing Plant/AMP) untuk memproduksi aspal hot mix dengan jangkauan pemasaran yang mencakup beberapa Kota dan Kabupaten di sekitar Bandar Lampung.

Jadwal IPO PT Manggung Polahraya Tbk:

Masa penawaran awal: 14-18 Desember 2023

Perkiraan tanggal efektif pernyataan pendaftaran dari OJK: 29 Desember 2023

Perkiraan masa penawaran umum: 3-9 Januari 2024

Perkiraan tanggal penjatahan: 9 Januari 2024

Perkiraan tanggal distribusi saham dan waran seri I secara elektronik: 10 Januari 2024

Perkiraan tanggal pencatatan saham dan waran seri I di Bursa: 11 Januari 2024  

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya