Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan sejumlah pencatatan baik obligasi, saham dan waran pada periode 8-12 Januari 2024. Adapun total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat pada awal 2024 mencapai Rp 3,56 triliun.
Dikutip dari data BEI, ditulis Sabtu (13/1/2024), pada pekan ini, ada pencatatan satu obligasi, satu surat berharga perpetual, enam saham dan tiga waran di BEI.
Baca Juga
Pada Senin, 8 Januari 2024, PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) resmi mencatatkan saham di papan pengembangan BEI dan menjadi perusahaan ke-2 yang tercatat di BEI pada 2024.
Advertisement
CGAS yang bergerak pada sektor energi dengan sub industri penyimpanan dan distribusi minyak dan gas turut mencatatkan waran I dengan kode CGAS-W.
Pada Selasa, 9 Januari 2024, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) mencatatkan sahamnya di papan pengembangan BEI. NICE menjadi perusahaan ke-3 yang tercatat di BEI pada 2024. NICE bergerak pada sektor barang baku dengan sub industri logam dan mineral lainnya.
Selanjutnya pada Rabu, 10 Januari 2024, PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) dan PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) mencatatkan sahamnya di BEI. MSJA mencatatkan saham di papan utama BEI.
MSJA bergerak pada sektor barang konsumen primer dengan sub industri produk perawatan tubuh dan menjadi perusahaan ke-4 yang tercatat di BEI pada 2024.
Sementara itu, SMLE mencatatkan sahamnya di papan pengembangan BEI. SMLE bergerak pada sektor barang baku dengan sub industri barang kimia dasar dan menjadi perusahaan ke-5 yang tercatat di BEI pada 2024.
Selain itu, obligasi VIII Danareksa Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Danareksa (Persero) resmi dicatatkan di BEI. Obligasi diterbitkan dengan nominal Rp1.000.000.000.000,00 serta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat.
Total Emisi Obligasi
Selain itu, Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance Tahun 2023 (IIFFPBGN) yang diterbitkan oleh PT Indonesia Infrastructure Finance juga dicatatkan di BEI.
Surat berharga perpetual ini dicatatkan dengan nilai Rp 335,19 miliar  dan PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi dan surat berharga perpetual adalah idAA (Double A).
Pada Kamis, 11 Januari 2024, PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) dan PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) resmi mencatatkan saham dan warannya di BEI. ACRO mencatatkan sahamnya di Papan Pengembangan BEI dan menjadi perusahaan ke-6 yang tercatat di BEI pada 2024.
ACRO bergerak pada sektor Barang Konsumen Non-Primer dengan sub industri Tekstil. ACRO turut mencatatkan Warran I dengan kode ACRO-W. Sementara itu, MANG mencatatan sahamnya di Papan Akselerasi BEI. MANG menjadi perusahaan ke-7 yang tercatat di BEI pada 2024.
MANG yang bergerak pada sektor Infrastruktur dengan sub industri Konstruksi Bangunan juga mencatatkan Warran I dengan kode MANG-W.
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat pada 2024 adalah 3 emisi dari 2 emiten senilai Rp3,56 triliun.Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 544 emisi dari 127 emiten dengan outstanding Rp459,35 triliun dan USD32,362 juta. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai Rp5.726,74 triliun dan USD502,10 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,25 triliun.
Advertisement
Kinerja IHSG pada 8-12 Januari 2024
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada 8-12 Januari 2024 usai melonjak signifikan pada pekan lalu. Koreksi IHSG itu seiring sentimen global.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (13/1/2024), IHSG merosot 1,49 persen ke posisi 7.241,13 dari penutupan pekan lalu di posisi 7.350,61. Kapitalisasi pasar bursa terpangkas 3,63 persen dari Rp 11.780,02 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp 11.352,54 triliun. Dalam sepekan, kapitalisasi pasar susut Rp 427,48 triliun.
Sementara itu, kenaikan tertinggi dalam sepekan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian saham yang meningkat 17,20 persen menjadi Rp 9,78 triliun dari Rp 8,34 triliun pada pekan lalu.
Peningkatan turut terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian saham 5,23 persen menjadi 1.214.622 kali transaksi dari 1.154.208 kali transaksi pada pekan lalu.
Rata-rata volume transaksi harian saham meningkat 3,26 persen selama sepekan menjadi 16,81 miliar saham dari pekan lalu 16,28 miliar saham.
Selama sepekan, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 3,20 triliun. Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melemah pada pekan ini.
Sektor saham basic merosot 5,76 persen dan pimpin koreksi. Kemudian sektor saham infrastruktur tergelincir 2,23 persen, sektor saham nonsiklikal turun 1,98 persen, sektor saham transportasi susut 1,73 persen, sektor saham teknologi tergelincir 1,02 persen dan sektor saham energi terpangkas 0,15 persen.
Sementara itu, sektor saham industri naik 1,11 persen, sektor saham siklikal bertambah 2,84 persen. Selain itu, sektor saham kesehatan menanjak 1,57 persen, sektor saham keuangan bertambah 2,2 persen dan sektor saham properti melesat 0,25 persen.
Â
Â