Saham Meta Terbang, Mark Zuckerberg Dapat Rezeki Nomplok setara Rp 440,47 Triliun

Pada penutupan perdagangan Jumat, Mark Zuckerberg bertengger menjadi orang terkaya yang pernah ada, berkat lonjakan 22 persen saham Meta.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Feb 2024, 16:09 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2024, 16:09 WIB
CEO Facebook Mark Zuckerberg di Ajang F8 pada 2019
CEO Facebook Mark Zuckerberg di Ajang F8 pada 2019. Kredit: Facebook

Liputan6.com, Jakarta Kekayaan bersih CEO sekaligus salah satu pendiri Meta, Mark Zuckerberg mencapai USD 165 miliar atau sekitar Rp 2.595,65 triliun (kurs Rp 15.731,20 per USD). Hal itu setelah Meta melaporkan kinerja kuartal yang solid.

Pada penutupan perdagangan Jumat, Zuckerberg bertengger menjadi orang terkaya yang pernah ada, berkat lonjakan 22 persen saham Meta, memberinya rejeki nomplok senilai USD 28 miliar atau sekitar Rp 440,47 triliun. Zuckerberg sekarang memiliki kekayaan bersih sebesar USD 165 miliar, membuatnya lebih kaya daripada salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates.

Melansir CNBC International, Sabtu (3/2/2024), Zuckerberg juga akan menerima sekitar USD 174 juta tunai ketika perusahaan membayar dividen pertamanya pada Maret mendatang. Zuckerberg memiliki sekitar 350 juta saham Kelas A dan B, keduanya berhak menerima dividen. Zuckerberg akan memperoleh lebih dari USD 690 juta per tahun jika Meta mempertahankan dividen kuartalan sebesar 50 sen.

Ini merupakan perubahan nasib yang luar biasa bagi Zuckerberg yang kekayaannya banyak bergantung pada saham Meta. Pada 2021, kekayaan bersih Zuckerberg mencapai puncaknya sekitar USD 142 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index, ketika Nasdaq mencapai titik tertinggi baru.

Namun koreksi pasar secara luas memukul Meta lebih keras dibandingkan kebanyakan koreksi lainnya. Investor dan analis mengkritik keras perusahaan tersebut karena menggelontorkan miliaran dolar ke Reality Labs, divisi realitas virtualnya. Zuckerberg menanggapinya dengan melakukan pemotongan besar -besaran, dan menjulukinya sebagai tahun efisiensi Meta.

Perusahaan induk usaha Facebook yakni Meta mengalahkan perkiraan laba dan pendapatan pada kuartal IV 2023. Selain itu, Meta juga mengumumkan pembagian dividen untuk pertama kali. Hal itu berdampak terhadap lonjakan saham Facebook.

 

Kinerja Facebook

Bos Facebook Mark Zuckerberg Hadapi Sidang Parlemen Eropa
CEO Facebook Mark Zuckerberg memberi keterangan di markas Parlemen Eropa di Brussel, Belgia, Selasa (22/5). Zuckerberg memberi keterangan terkait skandal kebocoran data Facebook. (EBS/AFP)

Berikut sejumlah angka utama dari laporan keuangan Facebook:

-Laba per saham: USD 5,33 vs USD 4,96 dari yang diprediksi LSEG dulu bernama Refinitiv.

-Pendapatan: USD 40,1 miliar vs USD 39,18 miliar dari yang diprediksi LSEG

-Pengguna aktif harian (DAUs): 2,11 miliar vs 2,08 miliar dari yang diprediksi StreetAccount

-Pengguna aktif bulanan (MAUs): 3,07 miliar vs 3,06 miliar dari yang diprediksi StreetAccount

-Rata-rata pendapatan per user (ARPU) USD 13,12 vs USD 12,81 dari yang diprediksi StreetAccount.

Pendapatan melonjak 25 persen pada kuartal ini dari USD 32,2 miliar pada tahun sebelumnya, tingkat pertumbuhan tercepat sejak pertengahan 2021, karena pasar iklan online terus pulih.

 

Laba Naik 3 Kali lipat

Mark Zuckerberg
CEO Facebook Mark Zuckerberg (AP Photo/Jacquelyn Martin)

Sementara itu, pengeluaran perusahaan turun 8 persen dari tahun ke tahun menjadi USD 23,73 miliar, dan margin operasinya meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 41 persen, sebuah tanda jelas langkah-langkah pemotongan biaya meningkatkan profitabilitas.

Laba bersih meningkat tiga kali lipat menjadi USD 14 miliar atau USD 5,33 per saham dari USD 4,65 miliar atau USD 1,76 per saham pada tahun sebelumnya.

Selain itu, Meta mengatakan akan membayar dividen kepada investor sebesar 50 sen per saham pada 26 Maret. Hal itu terjadi setelah kas dan setaranya membengkak menjadi USD 65,4 miliar pada akhir 2023 dari USD 40,7 miliar pada tahun sebelumnya.

Meta juga mengumumkan pembelian kembali atau buyback saham senilai USD 50 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya