BEI Buka Suspensi Saham Citra Nusantara Gemilang pada 4 Maret 2024

Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (suspensi) saham CGAS pada 23 Februari 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Mar 2024, 19:18 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2024, 19:16 WIB
Bursa Buka Suspensi Saham Citra Nusantara Gemilang pada 4 Maret 2024
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembukaan suspensi atas saham PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS).(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembukaan suspensi atas saham PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS). Sebelumnya, Bursa melakukan penghentian sementara (suspensi) saham CGAS pada 23 Februari 2024.

"Suspensi atas perdagangan Saham PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 4 Maret 2024," mengutip pengumuman Bursa dalam keterbukaan informasi, Sabtu (2/3/2024).

Sebelumnya, sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham CGAS, dalam rangka cooling down BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham-saham tersebut pada perdagangan pada 23 Februari 2024.

Direktur Utama Citra Nusantara Gemilang, Andika Purwonugroho mengatakan, kondisi itu murni mekanisme pasar, di luar kuasa manajemen perseroan.

"Suspensi yang terjadi adalah kewajiban dari Bursa karena melihat perkembangan harga saham CGAS yang turun. Itu murni karena mekanisme pasar," kata Andika dalam pemberitaan Liputan6.com sebelumnya.

Pada perdagangan sebelum suspensi, Kamis, 22 Februari 2024, saham CGAS ditutup turun 4,35 persen ke posisi 132. Harga saham CGAS saat ini telah susut 60,95 persen dibandingkan harga IPO 338 per lembar.

Kinerja IHSG Sepekan

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 26 Februari-1 Maret 2024 ditutup lesu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,23 persen ke posisi 7.311 dari level 7.295,095.

Kemudian, frekuensi transaksi harian selama sepekan turun 2,01 persen menjadi 1.269 juta kali transaksi dari 1.295 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan mengalami perubahan 13,08 persen menjadi 15,41 miliar lembar saham dari 17,72 miliar lembar saham dari penutupan pekan lalu.

Mengutip data Bursa,Sabtu (2/3/2024), rata-rata nilai transaksi harian BEI turun sebesar 26,56 persen menjadi Rp 10,15 triliun dari Rp 13,82 triliun pada pekan sebelumnya. Kapitalisasi pasar sepekan ini turun sebesar 0,27 persen menjadi sebesar Rp 11.572 triliun dari Rp 11.603 triliun pada pekan sebelumnya.

Sementara pergerakan investor asing pada Jumat, 1 Maret 2024 mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 388,4 miliar. Selama sepekan, investor asing menjual saham Rp 3,02 triliun. Sepanjang 2024, investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 18,05 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, pekan ini, IHSG dipengaruhi oleh berbagai sentimen. Sentimen itu antara lain beberapa rilis data ekonomi berbagai negara yakni pertumbuhan ekonomi, indeks PCE dan data manufaktur Amerika Serikat.

“Di sisi lain juga terdapat data manufaktur China dan inflasi Jepang. Dari Indonesia, terdapat rilis data inflasi Februari yang bergerak menguat ke 2,75 persen YoY,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu (2/3/2024).

Pada pekan depan, Herditya menuturkan, IHSG bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah. IHSG akan bergerak di level support 7.252 dan level resistance 7.370. “Untuk pekan depan, kami perkirakan terdapat berbagai sentimen di antaranya data pekerjaan AS, neraca perdagangan dan inflasi China,” tutur dia.

 

Pencatatan Saham

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengawali pekan ini pada Senin, 26 Februari 2024, perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka oleh PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) dan Yayasan Puteri Indonesia dalam rangka pembekalan literasi finansial untuk 45 finalis Puteri Indonesia 2024. Pembekalan untuk finalis Puteri Indonesia tersebut berupa workshop pengenalan pasar modal agar ke depannya mereka dapat berinvestasi dengan baik.

Kemudian pada hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap V Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Merdeka Copper Gold (MDKA) mulai dicatatkan di BEI dengan nominal Rp 1.500.000.000.000,00. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia untuk Obligasi adalah idA+ (Single A Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Pada Selasa, 27 Februari 2024, PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) melakukan pencatatan perdana saham di Papan Pengembangan BEI. VISI merupakan perusahaan ke-19 yang tercatat di BEI pada tahun 2024 dan bergerak pada sektor Perindustrian dengan sub industri Peralatan Kantor. Dengan tercatatnya VISI, jumlah perusahaan tercatat di BEI adalah sebanyak 921.

 

Total Obligasi

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian pada Rabu, 28 Februari 2024, Obligasi Berkelanjutan I Pyridam Farma Tahap III Tahun 2024 (PYFA01CN3) dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp 400.000.000.000,00 dan jangka waktu dua tahun. Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk Obligasi adalah idBBB+ (Triple B+). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.

Total Emisi ObligasiTotal emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 15 emisi dari 14 emiten senilai Rp15,28 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 549 emisi dengan nominal outstanding sebesar Rp467,34 triliun dan USD32,362 juta, diterbitkan oleh 128 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nominal Rp5.810,39 triliun dan USD502,10 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp3,25 triliun.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya