Suku Bunga The Fed Mau Dipangkas, Harga Obligasi Bakal Terdongkrak

Narasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Semester-II 2024 berpotensi menurunkan imbal hasil obligasi AS atau yield US Treasury dan mendongkrak harga obligasi.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Mar 2024, 07:51 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2024, 18:38 WIB
Ilustrasi Obligasi
Narasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Semester-II 2024 berpotensi menurunkan imbal hasil obligasi AS atau yield US Treasury dan mendongkrak harga obligasi. (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Narasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Semester-II 2024 berpotensi menurunkan imbal hasil obligasi AS atau yield US Treasury dan mendongkrak harga obligasi.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan, Yield US Treasury tenor 10 tahun saat ini berada di level 4,23%, lebih rendah dari puncaknya di tahun 2023 sebesar 5% yang menjadi level tertinggi sejak krisis subprime mortgage di tahun 2007.

"Penurunan yield US Treasury tersebut turut berdampak positif bagi kenaikan harga obligasi domestik. Alhasil, investor dapat memanfaatkan potensi kenaikan harga obligasi tersebut di pasar sekunder," ungkapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Obligasi sendiri merupakan instrumen yang semakin digemari investor Indonesia. Data Bursa Efek Indonesia hingga Desember 2023 mengungkapkan investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi dan reksa dana meningkat 1,85 juta investor menjadi 12,16 juta investor dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, tahun 2024 juga dinilai momen yang tepat bagi investor untuk melirik obligasi. 

Berkaca dari hal tersebut, sebagai bagian dari inovasi dan diversifikasi pilihan instrumen investasi bagi nasabah ritel,  Ajaib pun meluncurkan layanan jual beli obligasi dalam aplikasi Ajaib.

Investasi Obligasi

Fitur investasi obligasi melengkapi layanan investasi Ajaib dan menawarkan berbagai pilihan obligasi menarik termasuk FR0077 dengan tingkat kupon 8,125% dan FR0080 dengan tingkat kupon 7,5%, jauh lebih tinggi dibanding inflasi Desember 2023 yaitu 2.61%.

Akrual kupon dihasilkan setiap hari, atau yang disebut fitur daily coupon accrual, sehingga investor tidak perlu menunggu sampai dengan 6 bulan untuk menerima kupon. Investor juga dapat melakukan jual beli obligasi kapan pun, dimana pun, tanpa perlu menunggu sampai masa jatuh tempo. 

"Sebagai salah satu inovasi kami mendukung nasabah, Ajaib meluncurkan layanan jual beli obligasi kapan saja, termasuk di luar jam bursa. Tidak hanya itu, layanan ini juga dilengkapi dengan fitur akrual kupon setiap hari, sehingga investor tidak perlu menunggu selama 6 bulan untuk menerima kupon. Melalui layanan jual beli obligasi di aplikasi Ajaib, investor dapat memaksimalkan potensi keuntungan investasi melalui trading serta berkesempatan untuk pendapatan tambahan dari kupon obligasi,” ungkap Direktur Utama PT Ajaib Sekuritas Asia Juliana.

 

25 Jenis Obligasi

Syariah, Dolar AS, Saham, Obligasi? Optimalkan Potensi Tumbuh Dana Anda.
(Foto:Ilustrasi)

Saat ini, lanjut dia, Ajaib telah menyediakan 25 jenis Obligasi pemerintah, termasuk FR0077 yang paling digemari nasabah Ajaib. Obligasi ini aman karena dijamin oleh pemerintah. Ke depannya, kami akan terus mengembangkan layanan investasi obligasi.

"Dengan semakin banyaknya opsi yang dilengkapi oleh sistem yang mumpuni, harapannya investor juga akan semakin nyaman berinvestasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi mereka. Ajaib juga berkomitmen untuk terus mengedukasi investor melalui berbagai program edukatif khusus obligasi. Hal ini sesuai dengan misi Ajaib untuk menyambut generasi baru ke layanan keuangan modern ” tutup Juliana. 

Selain mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga Obligasi, investor juga memperoleh return berupa kupon. Investor dapat memilih nilai kupon yang paling tinggi menggunakan fitur screening obligasi di aplikasi Ajaib. Obligasi FR 0077 memberikan tingkat kupon 8,125% merupakan obligasi dengan kupon tertinggi di aplikasi Ajaib.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya