Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Jumlah saham baru yang akan diterbitkan GoTo Gojek Tokopedia melalui PMTHMETD adalah sebanyak-banyaknya 120.140.966.283 lembar saham seri A atau sebanyak- banyaknya 10% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/5/2024), harga pelaksanaan dari private placement ini adalah paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham GOTO selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut sebelum tanggal permohonan pencatatan saham tambahan hasil private placement.
Baca Juga
Apabila PMTHMETD dilaksanakan, persentase kepemilikansaham dari pemegang saham Perseroan saat ini akan mengalami penurunan (dilusi) sebesar maksimum 9,09%. Pelaksanaan PMTHMETD ini tidak akan mengakibatkan perubahan rasio hak suara Saham Seri B terhadap Saham Seri A.
Advertisement
Tujuan private placement yakni untuk mengembangkan kegiatan usaha perseroan, dan memperkuat posisi permodalan perseroan jika dianggap perlu. Setiap penerbitan PMTHMETD dimaksudkan untuk mendapatkan pendanaan untuk kepentingan terbaik perseroan dan anak perusahaannya. Selain itu, keputusan untuk melaksanakan PMTHMETD akan dilakukan apabila terdapat kesempatan untuk melakukan hal ini yang akan bergantung pada kondisi pasar.
Dana yang diperoleh dari aksi ini akan digunakan oleh perseroan untuk mendukung kebutuhan modal kerja serta pelunasan melalui konversi atas utang perseroan di kemudian hari jika ada. Rinciannya, pembagian untuk perseroan sebesar 35%. Lalu anak perusahaannya, termasuk PT Dompet Anak Bangsa sebesar 20%, PT Multifinance Anak Bangsa sebesar 25%, serta PT GoTo Solusi Niaga dan setiap bisnis groceries yang dimiliki perseroan sebesar 20%.
GOTO Mau Lepas Bisnis Logistik Tokopedia Tahun Ini, Tak Termasuk GoSend
Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana untuk melepas bisnis yang dikelola oleh GoTo Logistics. Ada dua layanan pendukung Tokopedia yang akan didivestasikan tahun ini.
Usai menyampaikan kinerja keuangan perusahaan untuk kuartal I-2024 ini, GOTO mengumumkan adanya rencana melepas bisnis GoTo Logistics.
"Grup GoTo juga telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi kepemilikannya terhadap bisnis pengiriman dan pemenuhan (fulfillment) pendukung Tokopedia yang berada di bawah GoTo Logistics," tulis keterangan resmi GOTO, Senin (29/4/2024).
Pada saat penyelesaian transaksi tersebut, GoTo Logistics juga akan didekonsolidasi dari Grup GoTo. Mengutip paparan GOTO, bisnis GoTo Logistics yang dilepas antara lain layanan pengiriman sebagai pendukung Tokopedia dan Dilayani Tokopedia sebagai pemenuhan/fulfilment.
Perseroan menegaskan, transaksi ini tidak akan berdampak kepada GoSend. Layanan pengiriman antarkonsumen ini tersedia melalui aplikasi Gojek yang merupakan bagian dari segmen bisnis On-Demand Services Grup GoTo.
Perlu diketahui, pelepasan kepemilikan sebelumnya dilakukan GoTo untuk Tokopedia. Tokopedia dicaplok TikTok pada 31 Januari 2024 lalu. Atas kesepakatan itu, menggabungkan Tokopedia dan bisnis e-commerce TikTok di bawah entitas PT Tokopedia.
Alhasil, Tokopedia telah didekonsolidasi dari Grup GoTo yang efektif berlaku mulai 1 Februari 2024 lalu.
"Pada tingkat Grup, GoTo menyajikan informasi kinerja proforma dengan mengasumsikan Tokopedia dan bisnis terkait pengiriman dan fulfillment di bawah GoTo Logistics telah didekonsolidasi per tanggal 1 Januari 2023," seperti dikutip.
Advertisement
GOTO Catat Rugi Bersih Rp 862 Miliar
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi mengumumkan kinerja keuangannya sepanjang kuartal I-2024 ini. GOTO mencatat rugu bersih Rp 862 miliar pada awal tahun 2024 ini.
Mengutip laporan keuangan GOTO, angka rugi periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik induk itu turun sekitar 78 persen dari Rp 3,86 triliun pada kuartal I-2023 lalu.
“Pada tahun 2023, kami telah meletakkan landasan yang kuat serta menentukan strategi pertumbuhan dengan memperluas basis pengguna, memperdalam wallet share 6 pengguna ekosistem, menurunkan beban operasional, serta memperkuat kemitraan dengan TikTok," ucap Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo dalam keterangannya, Senin (29/4/2024).
"Pada kuartal pertama 2024, kami telah mempercepat pelaksanaan strategi tersebut serta kembali melakukan investasi pada produk-produk andalan, yang hasilnya mulai terlihat di bulan Maret dan April 2024," imbuh dia.
Kinerja
Secara rinci, perusahaan mencatat, GTV Grup pada kuartal ini tumbuh 20 persen mencapai Rp116,5 triliun. Sementara GTV inti Grup yang mengecualikan merchant payment gateway tumbuh 32 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (YoY) mencapai Rp54,6 triliun.
Pendapatan bruto tumbuh 18 persen YoY mencapai Rp 4,2 triliun. EBITDA Grup yang disesuaikan mencapai -Rp102 miliar, dengan kerugian yang membaik sebesar 89 persen YoY.
Patrick bilang, catatan kinerja yang baik tersebut ditopang oleh pertumbuhan pengguna, bisnis buy now pay later (BNPL) di e-commerce, serta percepatan integrasi dan adopsi pembayaran di TikTok.
"Seiring implementasi strategi tersebut, kami berharap dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih cepat di tahun ini, dan di saat yang sama tetap berkomitmen kepada tujuan profitabilitas yang telah kami tetapkan," tegas Patrick.
Advertisement