Produsen Cleo Bagi-bagi Rezeki ke Pemegang Saham, Ini Nilainya

total dividen yang akan dibagikan Produsen Cleo lebih dari Rp 60 miliar. Pada 2023, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 323,99 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Mei 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2024, 06:00 WIB
Pabrik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)
Pabrik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) telah melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Kamis 30 Mei 2024. Pada rapat tersebut, pemegang saham menyetujui rencana pembagian dividen 20 persen laba tahun buku 2023.

Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk Melisa Patricia mengatakan, total dividen yang akan dibagikan lebih dari Rp 60 miliar. Pada 2023, CLEO membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 323,99 miliar. Merujuk laba itu, jumlah dividen yang dibagikan mencapai Rp 64,8 miliar

"Meski terus melakukan ekspansi, CLEO tetap membagikan dividen untuk para pemegang sahamnya dengan jumlah total lebih dari Rp 60 miliar di tengah kebutuhan investasi penambahan jaringan pabrik dan jaringan distribusi untuk mendukung pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan," kata Melisa dikutip dari keterangan resmi, Jumat (31/5/2024).

Pembagian dividen ini merupakan bagian dari penghargaan dari Perseroan terhadap para pemegang saham yang telah berkenan menginvestasikan dananya pada saham CLEO. Pada 2023, CLEO berhasil mencatatkan kenaikan penjualan bersih sebesar 24,85% menjadi Rp 2,09 triliun dari penjualan bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,67 triliun.

"Kami pastikan, pembagian sebagian laba bersih sebagai dividen ini tidak akan menghalangi kegiatan ekspansi yang terus gencar dilaksanakan," kata Melisa.

Integrasi Vertikal

Dalam rangka memperluas jangkauan kepada para pelanggan sekaligus semakin mempersolid kerja tim distribusi, CLEO telah melakukan integrasi vertikal atas supply chain bisnis distribusi yang selama ini dijalankan PT Sentralsari Primasentosa (PT SPS). Integrasi vertikal ini diharapkan akan semakin meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dari tim distribusi.

Selain itu, tahun ini CLEO akan melebarkan ekspansi di beberapa wilayah di Indonesia. Di antaranya dengan membuka tiga pabrik baru, masing-masing ada di Pontianak, Pekanbaru, dan Palu. Dengan demikian, pada akhir 2024 total pabrik milik Perseroan yang beroperasi akan menjadi 35 pabrik.

Untuk keperluan ekspansi tersebut, Perseroan telah menganggarkan belanja modal (capex) tahun 2024 sebesar Rp 450 miliar.

Hingga kuartal pertama 2024 ini, penjualan bersih Perseroan meningkat 38% YoY, dari Rp 455,4 miliar menjadi Rp 626,5 miliar. Sementara laba bersih juga tumbuh signifikan sebesar 92% YoY dari Rp 59,9 miliar menjadi Rp 115,3 miliar.

Laba Produsen Cleo Melonjak 92,5% pada Kuartal I 2024

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2022 yang catat pertumbuhan laba dan pendapatan (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2022 yang catat pertumbuhan laba dan pendapatan (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)

Sebelumnya, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) berhasil mencatatkan kinerja moncer pada kuartal pertama tahun ini. Hingga 31 Maret 2024, perseroan membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 115,3 miliar, meningkat 92,5% dibandingkan laba konsolidasian periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 59,9 miliar.

Peningkatan laba tersebut sejalan dengan perolehan penjualan konsolidasian CLEO pada kuartal I 2024 yang mencapai Rp 626,5 miliar. Penjualan ini meningkat 38% dari kuartal yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 455,4 miliar.

 Pertumbuhan penjualan yang signifikan tersebut didukung oleh lebih dari 31 pabrik air minum milik Perseroan, yang menjadikan CLEO sebagai produsen AMDK dengan pabrik terbanyak di Indonesia.

"Pencapaian ini sudah sesuai dengan arah kinerja yang kami harapkan, dimana Perusahaan selalu menargetkan pertumbuhan double digit setiap tahunnya baik untuk penjualan maupun laba bersih. Untuk mendukung hal itu, tahun 2024 ini CLEO kembali membuat rencana ekspansi agresif dalam mengembangkan pabrik dan titik distribusi," kata CEO PT Sariguna Primatirta Tbk, Melisa Patricia dalam keterangan resmi, Jumat (3/5/2024).

Melansir laporan keuangan perseroan, beban pokok penjualan pada kuartal I 2024 naik menjadi Rp 254,83 miliar dari RP 211,55 miliar pada kuartal I 2023. Sehingga laba bruto pada kuartal I 2024 tercatat sebesar Rp 371,7 miliar, naik dari RP 243,82 miliar pada kuartal I 2023.

Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan beban penjualan Rp 171,16 miliar, beban umum dan administrasi Rp 39,3 miliar, beban keuangan RP 7,17 miliar, dan beban lain-lain Rp 7,44 miliar.

Aset sampai dengan 31 Maret 2024 naik menjadi Rp 1,45 triliun dari Rp 2,3 triliun pada kahir tahun lalu. Liabilitas pada kuartal I 2024 naik menjadi Rp 819,61 miliar dari Rp 781,64 miliar pada akhir tahun lalu. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Maret 2024 naik menjadi RP 1,63 triliun dibanding Rp 1,51 triliun pada akhir tahun lalu.

Bangun Pabrik Baru

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2022 yang catat pertumbuhan laba dan pendapatan (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2022 yang catat pertumbuhan laba dan pendapatan (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)

Dengan menjadikan perluasan pabrik baru dan jaringan distribusi sebagai strategi utama, CLEO bermaksud untuk semakin mendekatkan diri kepada pelanggan sekaligus mengurangi biaya transportasi. Dalam hal ini, ekspansi diutamakan pada wilayah di luar Jawa dan Bali yang belum terjamah oleh layanan pemasaran CLEO.

"Terkait strategi ekspansi tersebut, Perseroan telah menyiapkan dana investasi sebesar Rp 450 miliar, yang akan digunakan untuk penambahan pabrik baru di Palu, Pontianak dan Pekanbaru, pengembangan pabrik eksisting, penambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi dan otomasi, hingga perluasan jaringan distribusi," kata Melisa.

Adapun untuk mendukung strategi perluasan jaringan distribusi, CLEO telah melakukan integrasi vertikal atas supply chain bisnis distribusi yang selama ini dijalankan PT Sentralsari Primasentosa (PT SPS). Melalui integrasi vertikal tersebut, diharapkan tim distribusi akan bisa semakin solid, efektif dan efisien dalam bekerja.

Manfaatkan Infrastruktur

Keunggulan CLEO terletak pada kemampuannya untuk mencapai pertumbuhan penjualan dan laba bersih konsolidasian double digit yang konsisten terhitung sejak mulai IPO. CAGR penjualan CLEO dari tahun 2017 hingga 2023 tercatat sebesar 20,3%, dan CAGR laba bersih pada periode yang sama tercatat sebesar 36,7%.

Pencapaian ini menunjukkan bahwa kenaikan penjualan saat ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari strategi yang terencana dengan baik dan eksekusi yang kuat serta tim manajemen dan sumber daya manusia yang profesional dan berpengalaman. CLEO telah berhasil memanfaatkan infrastruktur produksi dan distribusi yang terintegrasi.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya