Solusi Bangun Indonesia Bantu Bangun PSN, Ini Daftarnya!

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) terlibat secara besar pada proyek pembangunan jalan tol di wilayah Banten dan Jawa Barat. Kemudian pembangunan LRT fase 1B, Velodrome Manggarai. Lalu proyek apa lagi?

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 02 Jun 2024, 18:31 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2024, 18:31 WIB
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) pasok semen curah untuk proyek tol  Cisumdawu. (Foto: Solusi Bangun Indonesia)
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) pasok semen curah untuk proyek tol  Cisumdawu. (Foto: Solusi Bangun Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) mengungkapkan ada beberapa proyek yang masih dalam tahap proses pengerjaan oleh perusahaan sepanjang 2024. Direktur SMCB, Soni Asrul Sani mengatakan sampai saat ini perusahaan masih ikut terlibat dalam beberapa proyek terutama dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Proyek strategis nasional kita terus support pembangunan pembangkit listrik Jawa 9 dan 10 di Cilegon. Beberapa juga proyek perbaikan jalan melalui teknologi atau produk yang kita punyai yaitu speedcrete di seluruh jalan-jalan DKI Jakarta,” kata Soni Dikutip Minggu (2/6/2024).

Soni menambahkan, Solusi Bangun Indonesia juga terlibat secara besar pada proyek pembangunan jalan tol di wilayah Banten dan Jawa Barat. Kemudian pembangunan LRT fase 1B, Velodrome Manggarai.

 

“Berikutnya terkait beberapa tol yang terus kita terlibat, Japek Selatan paket 2B. Kita juga Kotaraja, Patimban, dan Dermaga juga kita terlibat di sananya,” jelas Soni.

 

Soni berharap kontribusi perusahaan dalam proyek besar nasional ini dapat mendorong tingkat konsumsi semen di tengah situasi yang cukup menantang. Seperti diketahui, saat ini oversupply menjadi tantangan para pelaku industri semen di Indonesia.

Soni menjelaskan saat ini utilisasi secara nasional sekitar 55 persen dengan serapan pasar equivalent sekitar 65,5 persen.

“Kita menyadari kondisi oversupply ini cukup sulit ya bagi kita sampai kapan akan berlangsung karena banyak faktor yang mempengaruhi terkait kondisi tersebut termasuk saat ini kondisi global juga tidak sedang baik-baik saja, ini akan sangat berpengaruh kepada kondisi dari industri semen itu sendiri,” jelas Soni.

Solusi Bangun Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 2,7 Triliun hingga Kuartal I 2024

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) atau SBI (Foto: Solusi Bangun Indonesia)
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) atau SBI (Foto: Solusi Bangun Indonesia)

Sebelumnya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) mencatat penurunan pendapatan dan laba sepanjang kuartal I 2024. Sejumlah faktor mempengaruhi kinerja Perseroan didorong persaingan pasar semen domestik yang ketat hingga laju realisasi proyek konstruksi yang alami perlambatan.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (4/5/2024), PT Solusi Bangun Indonesia Tbk mencatat pendapatan Rp 2,77 triliun hingga kuartal I 2024. Pendapatan tersebut turun 5,34 persen dari periode kuartal I 2023 sebesar Rp 2,92 triliun.

Beban pokok pendapatan merosot 0,43 persen menjadi Rp 2,30 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,31 triliun. Laba kotor Perseroan pun terpangkas 23,79 persen dari Rp 616,51 miliar menjadi Rp 470,16 miliar hingga kuartal I 2024.

Perseroan menekan beban usaha distribusi dan penjualan menjadi Rp 217,11 miliar hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 241,21 miliar. Beban umum dan administrasi terpangkas menjadi Rp 82,53 miliar hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 88,73 miliar. Perseroan mencatat laba kurs menjadi Rp 4,88 miliar hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 1,5 miliar.

 

Laba per Saham

Proyek perbaikan jalan raya di DKI Jakarta menggunakan solusi perkerasan cepat kering, SpeedCrete (Foto: Solusi Bangun Indonesia/SMCB)
Proyek perbaikan jalan raya di DKI Jakarta menggunakan solusi perkerasan cepat kering, SpeedCrete (Foto: Solusi Bangun Indonesia/SMCB)

Perseroan membukukan laba sebelum pajak penghasilan turun 38,36 persen menjadi Rp 102,61 miliar hingga kuartal I 2024 dari periode kuartal I 2023 sebesar Rp 211,42 miliar.

Seiring kinerja tersebut, laba per saham dasar dan dilusi turun menjadi Rp 8 hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17.

Total ekuitas naik menjadi Rp 12,57 triliun hingga kuartal I 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 12,50 triliun. Total liabilitas susut menjadi Rp 9,27 triliun hingga akhir Maret 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 9,70 triliun. 

Aset Perseroan susut menjadi Rp 21,85 triliun hingga kuartal I 2024 dari periode Desember 2023 sebesar Rp 22,20 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 237,7 miliar hingga kuartal I 2024 dari Desember 2023 sebesar  Rp 339,45 miliar. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya