Liputan6.com, Jakarta - Pasar saham di kawasan Asia dan Pasifik atau sering disebut dengan bursa Asia bergerak bervariatif pada perdagangan Selasa ini. Di sisi lain, indeks Wall Street yaitu S&P 500 dan Nasdaq Composite mencetak level tertinggi pada perdagangan semalam.
Saat ini pelaku pasar Asia tengah menantikan keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve AS (the Fed) yang akan mengumumkan suku bunga acuan pada Rabu. Suku bunga ini akan diumumkan setelah keluarnya laporan inflasi Mei dirilis pada hari yang sama.
Baca Juga
Mengutip CNBC, Selasa (11/6/2024), investor akan menganalisis proyeksi terbaru The Fed mengenai waktu dan frekuensi penurunan suku bunga. Menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar sekarang memperkirakan hanya satu kali penurunan suku bunga tahun ini, yang akan terjadi pada bulan November.
Advertisement
Pasar Asia-Pasifik seperti Australia, Hong Kong, China daratan, dan Taiwan akan kembali dibuka pada perdagangan hari Selasa ini, setelah ditutup karena hari libur pada hari sebelumnya.
Indeks Nikkei 225 Jepang memperpanjang kenaikan hingga dibuka 0,42% lebih tinggi, sedangkan indeks Topix berbasis luas naik 0,34%.
Indeks Kospi Korea Selatan rebound pada perdagangan hari Selasa ini dari penurunan yang dicetak Senin kemarin. Kospi naik 0,4%. Sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 0,64%.
Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1%.
Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada di level 18,096, lebih rendah dibandingkan penutupan HSI terakhir di level 18,366.95.
S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Baru
Bursa saham di Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencetak rekor baru karena Nvidia mengangkat saham-saham teknologi dan investor menantikan keputusan suku bunga Federal Reserve.
S&P 500 naik 0,26% dan ditutup pada level 5.360,79. Sedangkan Nasdaq Composite naik 0,35% dan berakhir pada 17.192,53. Untuk Dow Jones menambahkan 69,05 poin atau 0,18%, dan berakhir pada 38.868,04.
Saham Nvidia naik sekitar 0,8% setelah stock split. Selain itu, saham Meta juga melonjak hampir 2%. Gerak kedua saham ini mendorong sektor teknologi S&P 500 sekitar 0,3% lebih tinggi.
Keputusan suku bunga terbaru The Fed dan indeks harga konsumen bulan Mei yang dijadwalkan pada hari Rabu dapat menjadi ujian utama bagi pasar, terutama setelah laporan pekerjaan yang kuat pada hari Jumat terus menunjukkan bahwa bank sentral dapat menunda penurunan suku bunga.
Investor akan menganalisis proyeksi terbaru The Fed mengenai waktu dan frekuensi penurunan suku bunga. Pasar sekarang memperkirakan hanya satu kali penurunan suku bunga tahun ini, yang akan terjadi pada bulan November, menurut CME FedWatch Tool.
Advertisement