Intra GolfLink Resorts Nekat IPO saat Pasar Volatile, Ini Alasannya

Dalam rangka IPO, Intra GolfLink Resorts menawarkan sebanyak-banyaknya 3,1 miliar saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Jun 2024, 19:17 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2024, 19:17 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF) mantap debut di bursa meski kondisi pasar saat ini sedang volatil. Perseroan berencana listing melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan target dana yang dihimpun mencapai Rp 713 miliar.

Direktur PT Semesta Indovest Sekuritas, Kerry Rusli mengakui pasar saat ini sedang fluktuatif. Namun dia menilai antusias investor terhadap IPO masih cukup tinggi. Apalagi, PT Intra GolfLink Resorts Tbk menjadi perusahaan IPO dengan nilai paling besar di tahun ini.

"Jadi memang perusahaan-perusahaan yang mau IPO itu sangat ditunggu-tunggu. Kalau saya tidak salah ingat, mungkin IGR ini yang menggunakan laporan Desember dengan size IPO yang terbesar. Biasanya itu mungkin yang ditunggu-tunggu, dibandingkan perusahaan lain yang size IPO-nya mungkin yang tidak begitu besar," kata dia dalam konferensi pers terbatas, Rabu (19/6/2024).

Pada kesempatan yang sama, Vice President Investment Banking Samuel Sekuritas Indonesia Nyoman Widita Prabawa mengaku optimis dengan prospek perusahaan. Sehingga pihaknya dan penjamin emisi lain yang terlibat dalam IPO Intra GolfLink cukup percaya diri mengantarkan perusahaan anak Tommy Soeharto ini melantai di Bursa.

"Kita ingin membawa Golfink ini menjadi warna baru di sektor bursa efek Indonesia. Pilihan baru untuk investor," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Penawaran

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam rangka IPO, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 3,1 miliar saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya setara 15,02 persen dari jumlah seluruh modal disetor perseroan setelah IPO.

Harga penawaran dipatok pada kisaran Rp 200- Rp 230 per saham. Dengan demikian, perseroan bakal mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 713 miliar dari IPO.

Untuk saat ini, Nyoman masih enggan membeberkan calon investor yang menjadi standby buyer. Meski begitu, dia menegaskan bahwa IPO ini juga membuka kesempatan bagi investor lain yang ingin menjadi bagian dari perusahan golf itu.

Sebagai gambaran, Nyoman mengatakan modal untuk membuka dan mengelola golf ini tidaklah murah. Sehingga alih-alih merintis golf sendiri, menjadi bagian dari pemegang saham Intra GolfLink bisa dipertimbangkan.


Long Term View

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Untuk standby buyer memang sifatnya masih confidential. Cuma animo cukup baik. Tentunya perusahaan, management, maupun shareholder juga akan selektif dalam pemilihan investor. Jadi hanya memilih yang mempunyai long term view yang sama," kata Nyoman.

Dari sisi valuasi, Nyoman mencatat nilai ekuitas perseroan saat ini mencapai Rp 7 triliun dengan market cap di Rp 4,7 triliun. Angka itu sekitar setengah kali nilai buku (book value). Sehingga pihak underwriter melihat valuasi yang cukup bisa dipertimbangkan. "Jadi dengan valuasi yang mencerminkan 0,4 sampai 0,5 kali book-value itu kami rasa cukup reasonable," pungkas Nyoman.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya