BEI Ungkap Tantangan Capai Target 2024, Apa Saja?

Bursa Efek Indonesia (BEI) menuturkan, rata-rata nilai transaksi harian Rp 12,1 triliun dan belum capai target. BEI paparkan tantangan mencapai target.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 26 Jun 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2024, 16:00 WIB
BEI Ungkap Tantangan Capai Target 2024, Apa Saja?
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024, Rabu (26/6/2024). (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman membagikan beberapa tantangan yang dihadapi Bursa untuk mencapai target laba perseroan pada 2024. Iman menuturkan perseroan telah membuat rencana target untuk 2024 dengan asumsi rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sekitar Rp 12,25 triliun. 

"Kita lihat sampai saat ini, RNTH sekitar Rp 12,1 triliun, belum tercapai sesuai target, tapi beberapa hal target seperti IPO dan fundraising justru positif,” kata Iman dalam konferensi pers RUPST BEI, Rabu (26/6/2024). 

Iman menuturkan, secara fundamental, di Indonesia transaksi rata-rata naik sejak penetapan calon presiden pada Maret 2024. Namun, sepanjang masa pemilu alami penurunan karena banyak investor wait and see

Selain itu, tantangan ekonomi dan inflasi global juga menjadi tantangan bagi BEI untuk mencapai target perseroan pada 2024. Iman menuturkan, invasi AS belum mencapai target 2 persen dan saat ini masih berada di kisaran 3 persen. 

“Interest rate dari The Fed masih akan berlangsung kita melihat investor akan pindah ke investasi safe haven. Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi di China karena sedang ada isu sektor properti. Saya rasa faktur global yang menjadi tantangan target di 2024,” ujar dia. 

Prospek Pasar Saham Indonesia ke Depan

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan prospek pasar saham di Indonesia ke depan masih memiliki ruang untuk bertumbuh meski kondisi saat ini karena banyaknya tekanan dari global. 

"Baik dari sisi produk maupun peraturan tetap kami kembangkan di saat ini tentunya kita memperhatikan permintaan dari pelaku pasar,” kata Jeffrey. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengembangan Produk

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jeffrey mengungkapkan, BEI juga sedang menggarap Liquidity Provider yang nantinya ketika pasar saham sudah kembali kondusif, dapat membantu peningkatan likuiditas. Selain itu, BEI juga mengembangkan produk lain seperti ETF berbasis Emas yang bisa menjadi indeks acuan bagi para manajemen investasi. 

Adapun, BEI juga akan terus mengembangkan pasar modal syariah dengan memberikan dukungan dan kesetaraan pada calon investor pasar modal syariah dari sisi onboard. 

“Kita siapkan untuk memberikan dukungan dan kesetaraan kepada para calon investor syariah agar proses onboardnya bisa setara dengan calon investor konvensional itu fokus kami ke depan,” pungkasnya. 


Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta, BEI Beberkan Resepnya

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, jumlah investor pasar modal Indonesia terus mengalami peningkatan mengesankan. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia sudah lampaui 13 juta single investor identification (SID), dengan pertumbuhan lebih dari 863 ribu SID baru sepanjang 2024.

Sementara itu jumlah investor saham Indonesia telah mencapai 5,7 juta SID. Berbagai kegiatan edukasi dan promosi yang dilakukan oleh BEI bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bekerja sama dengan berbagai komunitas, hingga pengenalan aplikasi IDX Mobile sebagai referensi dalam berinvestasi telah menjadi pendorong signifikan dalam pertumbuhan jumlah investor Pasar Modal Indonesia.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, menyatakan harapan agar masyarakat luas dan calon investor dapat memahami informasi serta mekanisme perdagangan yang ada. Bersamaan dengan itu, investor diharapkan senantiasa meningkatkan literasinya atas pasar modal.

"Masyarakat dan calon investor diharapkan bisa mendapatkan pemahaman yang cukup baik, sehingga saat menjadi investor bisa mengambil keputusan investasi secara rasional. Tentunya hal tersebut didasari dengan data dan informasi akurat serta dapat diandalkan melalui berbagai fasilitas yang BEI sediakan, seperti IDX Mobile dan Website" ujar Jeffrey dalam keterangan resmi, Rabu (26/6/2024).

Dia menambahkan, BEI terus mendorong penggunaan IDX Mobile untuk meningkatkan literasi mengenai pasar modal Indonesia. Saat ini, dari 5,7 juta investor saham sebagian besar sudah memiliki aplikasi online trading.

“Tentu saja aplikasi tersebut memiliki kelengkapan dan kompleksitasnya masing-masing, mungkin ada yang kompleks tapi ada juga yang masih dasar, sehingga investor butuh informasi tambahan dengan mengunduh IDX Mobile," kata Jeffrey.

Hingga 31 Mei 2024, jumlah pengguna IDX Mobile telah mencapai 154.883, naik sebesar 47% sejak 31 Desember 2023. Sejak awal tahun, rata-rata jumlah pengguna yang dihasilkan setiap hari mencapai 306 pengguna.

 

 


Upaya Bursa Genjot Investor Baru

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari Januari hingga Mei 2024, terdapat 6.211 kegiatan edukasi pasar modal yang diikuti oleh lebih dari 5,8 juta peserta di seluruh Indonesia.

Masifnya kegiatan ini merupakan hasil sinergi dan kolaborasi BEI bersama OJK, Self-Regulatory Organization (SRO), Anggota Bursa, Perusahaan Tercatat, Manajer Investasi, komunitas pasar modal, sekaligus stakeholders lainnya, termasuk Galeri Investasi BEl yang per 20 Juni 2024 telah berjumlah 904 Galeri Investasi BEI.

Beberapa kegiatan edukasi dan promosi telah dilakukan dalam bentuk kolaborasi bersama dengan OJK yaitu bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) serta Komunitas Bundaku (Ibu Anak Keluarga) Cakap Keuangan.

Beberapa kegiatan juga telah dilakukan dengan berkolaborasi dengan komunitas yaitu dengan Komunitas Pokemon, ASKI (Asosiasi Seni Beladiri Karate Indonesia), Puteri Indonesia, hingga kepada Timnas Indonesia U-20 dan PSSI.

Selain itu, Program Duta Pasar Modal juga menyumbang pertumbuhan jumlah investor baru saham dan pasar modal Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kontribusi masyarakat Indonesia secara langsung dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dan pasar modal.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 15 Februari 2023 hingga saat ini, sebanyak 2,9 juta peserta telah teredukasi melalui 5.460 kegiatan yang melibatkan 2.881 Duta Pasar Modal.

Sosialisasi dan edukasi juga dilakukan melalui kegiatan Sekolah Pasar Modal yang senantiasa didukung oleh Anggota Bursa dan Manajer Investasi, baik secara langsung ataupun melalui kerja sama pendirian Galeri Investasi BEI.

Selain itu metode sosialisasi dan edukasi lainnya juga turut dilakukan, di antaranya melalui penyelenggaraan kompetisi olahraga seperti Chess Competition bersama IDX Channel, hingga pengenalan pasar modal melalui IDX Mobile.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya