Rupiah Tertekan, Bagaimana Dampaknya terhadap Garuda Maintenance Facility Aero Asia?

Direktur Utama Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFI), Andi Fahrurrozi menjelaskan dampak pelemahan rupiah terhadap perseroan.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Jun 2024, 20:50 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2024, 20:50 WIB
Rupiah Tertekan, Bagaimana Dampaknya terhadap Garuda Maintenance Facility Aero Asia?
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia mengungkapkan dampak pelemahan rupiah terhadap perseroan.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia mengungkapkan perseroan tidak terlalu terdampak oleh pelemahan kurs mata uang Rupiah terhadap dolar AS.

Direktur Utama Garuda Maintenance Facility Aero Asia, Andi Fahrurrozi mengatakan, melemahnya Rupiah atas harga komponen pesawat memberatkan kepada industri penerbangan sebagai end user, tetapi tidak berdampak secara langsung untuk sektor maintenance.

"Kepada sektor maintenance pesawat tak secara langsung berdampak besar karena rate maintenance kami sesuai dengan harga kurs dollar,” kata Andi dalam konferensi pers, Jumat (28/6/2024). 

Andi menambahkan, GMF AeroAsia dalam menentukan harga menggunakan patokan dolar AS, tetapi dalam transaksinya menggunakan Rupiah. Hal ini karena market  GMF AeroAsia banyak berasal dari luar negeri. Maka dari itu, Andi menyebut perseroan dapat menyeimbangkan dampak pelemahan Rupiah.

Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan 2023 mencapai USD 373,2 juta, menandai pertumbuhan yang signifikan sebesar 56.9% dari tahun sebelumnya. GMFI juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih dari USD 3,6 juta pada 2022 menjadi USD 20,2 juta pada 2023.

Dari segi arus kas, aktivitas operasi menjadi kontributor utama, dengan pekerjaan operasional yang terus menunjukkan peningkatan melalui berbagai proyek yang saat ini masih berjalan.

Pada 2023, segmen bisnis perawatan mesin pesawat menjadi kontributor terbesar pada pendapatan operasional, dengan total pendapatan sebesar USD 102 juta, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya senilai USD 24,3 juta.

Peningkatan ini sejalan dengan aktivitas reaktivasi engine Garuda Indonesia. Disusul dengan segmen pemeliharaan airframe yang mencatatkan pendapatan sebesar USD 83,7 juta, dan layanan komponen dengan total pendapatan USD 82,2 juta.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 28 Juni 2024, harga saham GMFI naik 6 persen ke posisi Rp 53 per saham. Harga saham GMFI dibuka naik empat poin ke posisi Rp 54 per saham. Harga saham GMFI berada di level tertinggi Rp 54 dan terendah Rp 53 per saham. Total frekuensi perdagangan 27 kali dengan volume perdagangan 805 saham. Nilai transaksi Rp 4,3 juta.

GMFI Catat Kinerja Positif 2023, Untung USD 20,2 Juta

20150928-Begini Bentuk Hanngar Terbesar di Dunia yang Senilai Ratusan Miliar-Tangerang
Pesawat terparkir di depan bengkel pesawat atau hanggar terbesar di dunia milik PT Garuda Maintenance Facility di area Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (28/9). Pembangunan hanggar ini menelan biaya puluhan juta dolar AS.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak di bidang perawatan pesawat udara, telah merilis pencapaian laporan keuangan tahun buku 2023.

Pendapatan tahun 2023 berhasil mencapai USD 373,2 juta, menandai pertumbuhan yang signifikan sebesar 56.9% dari tahun sebelumnya. GMFI juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih dari USD 3,6 juta pada 2022 menjadi USD 20,2 juta pada tahun 2023.

"Kami bersyukur atas capaian laba bersih yang baik ini, yang merupakan hasil dari upaya restrukturisasi yang kami terapkan. Hal ini menunjukkan keberhasilan kami dalam membawa Perseroan menuju perbaikan yang mendekati kondisi sebelum pandemi global," kata Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi Selasa (2/4/2024).

Dari segi arus kas, aktivitas operasi menjadi kontributor utama, dengan pekerjaan operasional yang terus menunjukkan peningkatan melalui berbagai proyek yang saat ini masih berjalan.

Pada tahun 2023, segmen bisnis perawatan mesin pesawat menjadi kontributor terbesar pada pendapatan operasional, dengan total pendapatan sebesar USD 102 juta, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya senilai USD 24,3 juta.

Peningkatan ini sejalan dengan aktivitas reaktivasi engine Garuda Indonesia. Disusul dengan segmen pemeliharaan airframe yang mencatatkan pendapatan sebesar USD 83,7 juta, dan layanan komponen dengan total pendapatan USD 82,2 juta.

Restrukturisasi

Capaian positif ini merupakan hasil dari upaya restrukturisasi agresif yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2023, baik terhadap utang usaha dengan pemasok maupun utang bank.

Kenaikan laba bersih tahun ini tidak hanya berasal dari capaian laba operasional, melainkan juga dikontribusikan salah satunya dari pemulihan nilai aset.

Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian ini masih merupakan bagian dari proses pemulihan Perseroan pasca pandemi Covid-19, yang memberikan dampak jangka panjang terhadap industri penerbangan.

 

Sejak 2022

20150928-Garuda Resmikan Hanggar Terbesar di Dunia-Tangerang
Teknisi melakukan maintenance pesawat di Hanggar 4 GMF Aero Asia di area Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (28/9). Hanggar ini menjadi hanggar perawatan pesawat berbadan kecil terbesar di dunia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Secara kontinyu, GMFI mengimplementasikan restrukturisasi utang dengan bank di mana hal ini telah dilakukan sejak 2022 dan dilanjutkan hingga 2023.

Beberapa bentuk restrukturisasi yang GMFI lakukan dengan bank di antaranya perpanjangan jangka waktu pembayaran, penyesuaian tata cara pembayaran pokok pinjaman, dan penurunan tingkat suku bunga.

Sedangkan restrukturisasi utang usaha dilakukan dengan skema negosiasi one on one dan pemenuhan komitmen terhadap rencana pembayaran (payment plan) yang telah disepakati dengan pemasok.

Hasil negosiasi yang dilakukan salah satunya membawa kesepakatan antara GMFI dengan pemasok berupa potongan jumlah pokok (haircut) atas utang dan perubahan skema pembelian demi menjaga keberlanjutan kerja sama bisnis.

Strategi diversifikasi bisnis pun masih digalakkan oleh GMFI untuk menunjang perbaikan kinerjanya. Pada tahun 2023, GMFI mengantongi kontrak pemeliharaan BBJ02 milik Kementerian Sekretariat Negara.

Dari sektor pertahanan, GMFI juga menambah kapabilitas baru pada tahun 2023 di mana untuk pertama kalinya, GMFI melakukan pekerjaan perawatan pesawat helikopter Bell 412.

Capaian lain dari sektor pertahanan yakni GMFI berhasil mencatatkan sejarah dengan berhasil diselesaikannya penggantian Center Wing Box pesawat Hercules C-130H untuk pertama kalinya di Indonesia.

Dari segmen bisnis lain, GMFI juga terus memperluas jangkauan pasar internasionalnya dengan keberhasilan menggandeng customer dari Korea, Eropa, Asia Tenggara, dan juga Timur Tengah. GMFI pun berhasil memastikan salah satu hanggarnya fully occupied hingga 2025.

 

Proses Pemulihan

Garuda Maintenance Facility.
Garuda Maintenance Facility. (Foto: GMF)

GMFI masih dalam proses pemulihan untuk mengembalikan kondisi usaha. Perseroan juga terus menjajaki berbagai inisiatif untuk meningkatkan ekuitas, yang terus digenjot hingga saat ini.

Namun, dengan melihat pemulihan industri aviasi secara keseluruhan, GMFI optimis bahwa berbagai strategi dan upaya pemulihan yang dilakukan dari segi finansial maupun operasional akan terus meningkatkan profitabilitas untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Dengan peningkatan pendapatan lebih dari 50% yang sejalan dengan meningkatnya capaian net profit, kami optimis pemulihan yang GMFI terapkan telah berada dalam track yang benar.

Ditambah lagi, laba bersih tahun ini pun menunjukkan peningkatan yang signifikan. Segmen bisnis lain seperti militer dan industrial solutions pun masih menyimpan potensi besar di masa yang akan datang. Ke depannya memang masih menantang, tetapi kami percaya perlahan tetapi pasti GMFI akan mampu mencapai growth yang jauh lebih sustain setelah ini,” tutup Andi.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya