Carsurin Bidik Pendapatan Rp 468,71 Miliar pada 2024

PT Carsurin Tbk (CSRN) juga akan membagikan dividen 6,79 miliar untuk tahun buku 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Jun 2024, 13:33 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2024, 13:33 WIB
Carsurin Bidik Pendapatan Rp 468,71 Miliar pada 2024
PT Carsurin Tbk (CSRN) optimistis dapat melanjutkan kinerja positif pada 2024. (Foto: Freepik/ pch.vector)

Liputan6.com, Jakarta - PT Carsurin Tbk (CSRN) optimistis dapat melanjutkan kinerja positif pada 2024. Perseroan memproyeksikan pendapatan sebesar Rp 468,71 miliar pada 2024.

Direktur Utama PT Carsurin Tbk Sheila Tiwan menuturkan, optimisme itu sejalan dengan prospek sektor pengujian, inspeksi, dan sertifikasi (Testing, Inspection, and Certification/TIC) di tanah air. Pihaknya percaya kinerja yang positif pada 2024.

"Pertumbuhan industri TIC masih akan terus tumbuh positif seiring dengan kebutuhan industri atas komitmen terhadap lingkungan, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap regulasi, meningkatnya permintaan untuk produk dan layanan berkualitas dan berteknologi tinggi, meningkatnya kesadaran konsumen tentang keamanan dan kualitas produk hingga tuntutan dari pertumbuhan perdagangan global” kata Sheila, seperti dikutip Sabtu (29/6/2024).

Selain itu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Carsurin Tbk (CRSN) menyetujui pembagian dividen Rp 6,79 miliar atau setara Rp 2,35 per saham untuk tahun buku 2023. Direktur Keuangan  PT Carsurin Tbk, Timotius Nugraha Tjahjana mengatakan dividen tunai akan dibagikan ke Daftar Pemegang Saham (DPS) yang terdaftar per 10 Juli 2024.

Adapun cum dividen dijadwalkan pada 8 Juli 2024, ex dividen tunai pada 9 Juli 2024, cum dividen tunai pada 10 Juli, serta ex dividen tunai pada 11 Juli 2024.

"Pembayaran dividen selambat-lambatnya akan dilakukan pada 1 Agustus 2024," kata Timotius.

Adapun perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp444,43 miliar sepanjang 2023, meroket 22,31% dari pendapatan pada 2022 sebesar Rp 363,37 miliar. Dari raihan itu, perseron membukukan laba periode berjala yang dpaat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 27,55 miliar.

 

Revitalisasi Laboratorium

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Sejak berdiri pada 1968, perseroan menjadi salah satu pionir di industri TIC di Indonesia. Saat ini, Perseroan memiliki lebih dari 1.021 anggota tim untuk mengembangkan bisnis yang tersebar di 20 kantor cabang dan 17 laboratorium di seluruh Indonesia.

"Pengalaman kami selama lebih dari 55 tahun berkarya, membuat kemampuan kami dalam hal pengetahuan pasar industri TIC, mitigasi risiko, penanganan terhadap isu teknikal dan non-teknikal serta solusi kepabeanan tak perlu diragukan lagi,” kata Sheila.

Perseroan telah revitalisasi sejumlah laboratoriumnya. Di antaranya di Samarinda, Kendari, Cikarang, Palembang, dan Pontianak. Selain itu, juga telah dilakukan relokasi 3 kantor cabang yang terletak di 3 kota, yaitu Jambi, Medan, dan Gresik. Adapun, fasilitas operasi yang saat ini tengah dikembangkan di 3 tempat, yaitu di Jakarta, Bogor dan Kolaka.

IPO, Carsurin Incar Dana Segar hingga Rp 75 Miliar

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Carsurin Tbk bergerak dalam bidang jasa testing, inspection, certification bakal menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Perseroan mengincar dana segar hingga Rp  75 miliar. 

Mengutip laman e-ipo, Selasa (20/6/2023), calon emiten dengan kode saham CRSN melepas 600 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 50. Jumlah saham yang dilepas sebanyak 20,75 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam IPO.

Carsurin menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 120-Rp 125 per saham. Dengan demikian, perseroan bakal meraup dana segar dari IPO maksimal Rp 75 miliar.

Perseroan akan memakai dana hasil IPO sekitar 98,03 persen untuk belanja barang modal (capital expenditure) dengan rincian sekitar 23,04 persen untuk renovasi bangunan laboratorium yang berada di lima lokasi yaitu di Sumatera 2 laboratorium (Jambi & Medan), Sulawesi 2 laboratorium (Morowali & Kendari), dan Maluku 1 laboratorium (Halmahera). Transaksi ini akan dilakukan dalam waktu 12 bulan sejak dana IPO diterima. 

Lalu, sekitar 66,44 persen belanja modal untuk belanja alat-alat laboratorium beserta perlengkapannya dari pihak ketiga. Transaksi ini akan dilakukan setelah renovasi laboratorium selesai. Sekitar 8,55 persen untuk belanja peralatan dan perlengkapan kantor seperti: komputer, printer, mesin fotocopy, meja dan kursi kerja, lemari arsip dan perabotan kantor lainya dari pihak ketiga. Transaksi ini akan dilakukan setelah renovasi laboratorium selesai.

Selain itu, sekitar 1,97 persen untuk modal kerja (working capital) antara lain namun tidak terbatas untuk pembelian bahan habis dipakai (consumable) dalam kegiatan operasional, sewa kendaraan.

Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan, penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

 

35 Calon Emiten Antre di Pipeline IPO BEI hingga 21 Juni 2024

IHSG Ditutup Melemah 0,74 Persen ke Level 6.812
Sebanyak 206 saham naik, 337 saham turun, dan 190 saham stagnan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Adapun hingga 21 Juni 2024, terdapat 25 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO itu sebesar Rp 3,95 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini terdapat 35 perusahaan yang siap debut di Bursa. Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor konsumer non-siklikal.

"Hingga saat ini, terdapat 35 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, Minggu (23/6/2024).

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 8 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar. Kemudian 21 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar. Sisanya 6 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Sementara, rincian sektornya adalah sebagai berikut:

• 2 Perusahaan dari sektor basic materials

• 3 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

• 11 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

• 2 Perusahaan dari sektor energy

• 1 Perusahaan dari sektor financials

• 3 Perusahaan dari sektor healthcare

• 4 Perusahaan dari sektor industrials

• 1 Perusahaan dari sektor infrastructures

• 2 Perusahaan dari sektor properties & real estate

• 4 Perusahaan dari sektor technology

• 2 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya