Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Rabu ini. Penguatan bursa Asia ini menyusul kenaikan yang dibukukan oleh Wall Street.
Mengutip CNBC, Rabu (3/7/2024), bursa Asia dibuka menguat pada Rabu setelah Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mencatat ada kemajuan dalam mengendalikan inflasi. Sementara investor menunggu serangkaian data ketenagakerjaan.
Baca Juga
Pelaku pasar di Asia akan menilai data aktivitas bisnis bulan Juni dari India dan China yang dirilis hari ini.
Advertisement
au Jibun Bank melaporkan bahwa indeks manajer pembelian gabungan Jepang turun menjadi 49,7 pada bulan Juni, turun tajam dari 52,6 pada bulan sebelumnya.
Hal ini menandakan penurunan aktivitas sektor swasta Jepang untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan.
Bank tersebut mencatat bahwa sedikit penurunan dalam aktivitas jasa, penurunan pertama sejak Agustus 2022, melebihi peningkatan marjinal dalam output manufaktur pada bulan tersebut.
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,84% memperpanjang pergerakannya di atas angka 40.000. Sedangkan Indeks Topix dengan kumpulan saham yang lebih luas naik 0,08%.
Indeks Kospi Korea Selatan memulai perdagangan pagi hari naik 0,26%, sedangkan Indeks Kosdaq naik 0,5%.
S&P/ASX 200 Australia dibuka naik 0,25% di awal perdagangan.
Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di 17.764, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 17.769,14.
Wall Street
Perdagangan saham di Wall Street, Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,41%, S&P 500 naik 0,62%, dan Nasdaq Composite melonjak 0,84%.
Baik Nasdaq dan S&P 500 mencapai rekor penutupan tertinggi.
Saham Tesla membantu mengangkat S&P 500 setelah perusahaan kendaraan listrik milik Elon Musk melampaui perkiraan pengiriman pada kuartal II 2024.
IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Saham TINS Menghijau
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Selasa, 2 Juli 2024. Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melemah 0,20 persen ke posisi 7.125,14. Indeks LQ45 turun 0,44 persen ke posisi 892,72. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.176,86 dan level terendah 7.099,05. Sebanyak 270 saham melemah sehingga menekan IHSG. 261 saham menguat dan 251 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 979.747 kali dengan volume perdagangan 13,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.365. Mayoritas sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham transportasi dan logistic. Sektor saham transportasi dan logistik turun 1,51 persen.
Sektor saham kesehatan tergelincir 1,1 persen, sektor saham keuangan turun 0,21 persen, dan sektor saham infrastruktur susut 0,54 persen.
Sementara itu, sektor saham energi naik 1,52 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,04 persen, sektor saham properti naik 0,53 persen dan sektor saham teknologi menguat 0,13 persen. Investor asing beli saham Rp 488,03 miliar. Sepanjang 2024, investor asing jual saham Rp 7,05 triliun.
Pada Selasa pekan ini, saham PT Timah Tbk (TINS) naik 1,08 persen ke posisi Rp 935 per saham. Harga saham TINS dibuka naik lima poin ke posisi Rp 930 per saham. Harga saham TINS berada di level tertinggi Rp 945 dan terendah Rp 915 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.989 kali dengan volume perdagangan 204.800 saham. Nilai transaksi harian Rp 19,1 miliar.
Saham BRPT menguat 3,98 persen ke posisi Rp 1.175 per saham. Harga saham BRPT dibuka naik 15 poin ke posisi Rp 1.145 per saham. Harga saham BRPT berada di level tertinggi Rp 1.240 dan terendah Rp 1.125 per saham. Total frekuensi perdagangan 58.337 kali dengan volume perdagangan 6.468.494 saham. Nilai transaksi Rp 764,2 miliar.
Advertisement
Sentimen IHSG
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa saham regional Asia menguat yang didukung dari pandangan pelaku pasar sehubungan dengan rilis data manufaktur Amerika Serikat yang alami kontraksi.
Rilis Institut for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa aktivitas manufaktur AS stagnan di angka 48,5 dibandingkan dengan 48,7 pada bulan sebelumnya, atau di bawah angka 50 sehingga mengalami kontraksi.
"Dengan demikian, hal tersebut memberikan gambaran bagaimana kondisi ekonomi AS, sehingga memberikan peluang terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed,” seperti dikutip dari kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas.
Sementara itu, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki menegaskan kembali pada Selasa, 2 Juli 2024, pemerintah tetap waspada terhadap pergerakan mata uang, dengan menyatakan tingkat nilai tukar mata uang asing mencerminkan berbagai faktor yang kompleks.
Kemudian, pasar di topang oleh harga minyak mentah berjangka Brent yang naik di atas USD 86,8 per barel dan WTI naik ke USD 83,38 per barel. Hal tersebut seiring prospek permintaan yang lebih tinggi selama musim panas dan spekulasi terhadap penurunan suku bunga The Fed juga mendukung harga minyak, setelah moderasi inflasi AS baru-baru ini memicu optimisme terhadap penurunan suku bunga lebih awal.
Top Gainers-Losers
Saham-saham LQ45 yang masuk top gainers antara lain:
- Saham BRPT naik 3,98 persen
- Saham ITMG naik 2,99 persen
- Saham PGAS naik 2,91 persen
- Saham INTP naik 2,04 persen
- Saham MEDC naik 1,87 persen
Saham-saham LQ45 yang masuk top losers antara lain:
- Saham KLBF melemah 4,32 persen
- Saham MBMA melemah 3,85 persen
- Saham INCO melemah 2,38 persen
- Saham SRTG melemah 2,36 persen
- Saham ASII melemah 1,95 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham ATLA tercatat 81.677 kali
- Saham BRPT tercatat 58.337 kali
- Saham BBRI tercatat 37.482 kali
- Saham ASII tercatat 17.187 kali
- Saham BBCA tercatat 16.526 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 1,1 triliun
- Saham BMRI senilai Rp 996,7 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 783,8 miliar
- Saham BRPT senilai Rp 764,2 miliar
- Saham ASII senilai Rp 328,2 miliar
Advertisement