KIJA Bangun Kawasan Mirip Sillicon Valley di AS, Ini Kabar Terbarunya

Kawasan Jababeka-Cikarang seluas 80 Ha ini dikembangkan PT Jababeka Tbk sebagai wadah bagi start-up, pelaku bisnis dan industri, akademisi serta pemerintah untuk saling berkolaborasi, layaknya Sillicon Valley di Amerika Serikat.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Jul 2024, 17:59 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2024, 17:55 WIB
Kota Jababeka
Kota Jababeka. BPTJ Kemenhub memberi legitimasi pada posisi Transit Oriented Development (TOD) di Kota Jababeka yang sesuai dengan rekomendasi teknis. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).

Liputan6.com, Jakarta Correctio merupakan kawasan komersial berbasis teknologi di Kawasan Jababeka-Cikarang dengan Fablab Correctio sebagai pendorongnya. Kawasan seluas 80 Ha ini dikembangkan PT Jababeka Tbk sebagai wadah bagi start-up, pelaku bisnis dan industri, akademisi serta pemerintah untuk saling berkolaborasi, layaknya Sillicon Valley di Amerika Serikat.

Dalam membangun ekosistem berbasis 4.0 bagi para pelaku industri dan start-up, Jababeka bekerja sama memiliki mitra strategis dan menggandeng berbagai pihak. Terbaru, Jababeka menggandeng Hava.id dalam menyelenggarakan seminar bertema Simplify Your Company Procurement Process And Increase The Efficiency & Productivity di Fablab Building, President University Convention Center, Kota Jababeka, Cikarang.

Head of Fablab Correctio Iman Firmansyah mengatakan, acara ini merupakan salah satu komitmen dari Jababeka untuk mewujudkan ekosistem Industri 4.0 di Correctio sebagai the new Silicon Valley di Indonesia, yaitu menggandeng HAVA.id selaku startup di bidang procurement.

Sebab pihaknya percaya dengan operasional usaha yang mengintegrasikan teknologi canggih dan solusi digital, akan tercipta lingkungan bisnis yang lebih inovatif dan efisien, dan mendukung transformasi digital yang dibutuhkan untuk bersaing di era industri 4.0.

Ia berharap seminar tersebut bisa membantu para tenant di Kawasan Industri Jababeka dalam mendapatkan solusi inovatif pengadaan barang terkait banyak tantangan-tantangan dalam prakteknya.

“Selain itu, saya harap bisa memberikan informasi trend dan strategi untuk meningkatkan efisiensi serta produktivitas operasional dari perusahaan,” kata Iman Firmansyah.

"Persoalan procurement dan purchasing yang ditemui para karyawan GA atau HR tidak sedikit. Karenanya, untuk mengatasi semua persoalan, Hava.id hadir untuk memberikan solusi pengadaan B2B untuk kebutuhan procurement dan purchasing. Di mana memudahkan proses pengadaan, mulai dari pencarian barang hingga pemesanan dan pembayaran," kata Business Development Lead Hava.id San San.

Dengan menggunakan platform Hava.id, tenant di Kawasan Industri Jababeka bisa menghemat waktu dan biaya, meningkatkan transparansi, dan mengoptimalkan efisiensi operasional mereka.

“Kami percaya bahwa solusi kami tidak hanya menyederhanakan proses pengadaan. Tetapi juga memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pertumbuhan bisnis perusahaan," tutupnya.

SD Darmono Turun Gunung Kembali Menahkodai KIJA

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 Setyono Djuandi Darmono yang merupakan pendiri Jababeka (yang sebelumnya juga menjabat Komisaris Utama) kembali memimpin perusahaan sebagai Direktur Utama untuk menunjukan komitmen dari Perseroan agar bisa segera menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi perusahaan dengan adanya tantangan ekonomi dan geopolitik.

Hal tersebut tertuang dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS/Rapat) Tahunan Tahun Buku 2023.

“Posisi keuangan Perseroan sangat sehat dimana jumlah ekuitas yang sebesar Rp 6,9 triliun jauh diatas total jumlah pinjaman Perseroan yang kurang lebih sebesar Rp 4,4 triliun," kata Darmono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (30/6/2024).

"Namun dengan melihat situasi ekonomi saat ini dan ke depan jumlah hutang tersebut masih membebani perusahaan jika tidak diimbangi oleh penjualan yang cukup dari land bank (nilai buku) sekitar Rp 7,6 triliun, padahal nilai pasar berkisar Rp 21,6 triliun," lanjut dia. 

Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka dibutuhkan langkah strategis sebagai berikut:

  • Modal dasar Perseroan perlu ditingkatkan untuk memberikan kesiapan bagi Perseroan jika di masa mendatang Perseroan akan melakukan rencana right issue sehingga modal dasar Perseroan telah mencukupi.
  • Adapun tujuan rencana right issue di masa mendatang tersebut adalah untuk mengurangi jumlah hutang.Kinerja perusahaan perlu ditingkatkan melalui penjualan aset-aset yang tidak segera memberikan hasil (yield).
  • Mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan dan melakukan efisiensi dengan pengendalian yang disentralisasi akan segera dilakukan agar tercipta suatu sinergi di Jababeka.
  • Menjual entitas anak yang tidak sesuai harapan.
  • Dengan demikian diharapkan Perseroan akan menjadi lebih sehat dan mampu memberikan dividen sesuai harapan serta meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

Susunan Komisaris dan Direksi

Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Jumat (22/9/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, Pemegang Saham menyetujui adanya perubahan susunan Pengurus Perseroan menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama/Komisaris Independen : Drs. Suhardi Alius, MH
  • Komisaris : Gan Michael
  • Komisaris/Komisaris Independen : Basuri Tjahaja Purnama

Direksi

  • Direktur Utama : Setyono Djuandi Darmono
  • Wakil Direktur Utama : Budianto Liman
  • Direktur : Tjahjadi Rahardja
  • Direktur : Hyanto Wihadhi
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya