Harga Saham Tembus 290 Ribu, Dian Swastatika Sentosa Beri Penjelasan

Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan kepada PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) usai sahamnya mencatatkan kenaikan signifikan bebrapa aktu terakhir.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Jul 2024, 07:37 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2024, 07:37 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan kepada PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) usai sahamnya mencatatkan kenaikan signifikan bebrapa aktu terakhir. Buntut dari peningkatan harga tersebut, Bursa melakukan penghentian sementara (suspensi) saham DSSA sejak perdagangan tanggal 16 Juli 2024 sampai dengan pengumuman Bursa lebih lanjut.

Saham DSSA tercatat sebagai harga saham paling mahal di Bursa saat ini. Pada perdagangan Senin (15/7), saham DSSA naik 2,47 persen ke posisi 290 ribu per lembar. Dalam sepekan, saham DSSA naik 3,57 persen. Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham DSSA naik 265,50 per saham.

Corporate Secretary PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Susan Chandra menjelaskan, harga harga pasar saham dapat dipengaruhi oleh mekanisme pasar yang cenderung bereaksi terhadap berbagai informasi dan perkembangan Pasah yang kompleks. Sehingga perseroan tidak dapat mengidentifikasi atau mengetahui secara spesifik penyebab pasti peningkatan harga saham perseroan yang signifikan.

"Namun perseroan melaksanakan beberapa aksi korporasi yang mungkin mempengaruhi peningkatan harga saham," kata Susan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/7/2024).

Aksi korporasi yang pertama yakni pembelian kembali saham perseroan atau buyback. Ketersediaan saham yang lebih sedikit meningkatkan nilai relatif dari setiap saham yang tersedia. Berkurangnya pemegang saham yang mau melakukan transaksi penjualan, karena telah dilakukan pembelian kembali saham perseroan sebanyak 19,99% dan pembelian kembali saham memberikan sinyal kepada pasar bahwa manajemen perseroan percaya pada prospek jangka panjang perseroan.

"Sehingga kondisi tersebut mendorong peningkatan kepercayaan investor dan mendorong minat beli, yang mendorong peningkatan harga saham lebih lanjut," jelas Susan.

Perseroan juga berencana melakukan pemecahan saham atau stock split harga saham perseroan dapat menjadi lebih terjangkau oleh investor. Pemecahan saham tersebut akan meningkatkan jumlah saham yang beredar. Perdagangan saham perseroan menjadi lebih likuid dan saham perseroan akan lebih menarik bagi investor.

 

Penerbitan Obligasi dan Sukuk

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Aksi koperasi selanjutnya adalah penerbitan obligasi dan Sukuk berkelanjutan. Perseroan menerbitkan obligasi dengan rating yang sangat positif id aa dari P Findo volume perdagangan saham meningkat, dan diperkirakan terus meningkat setelah pembacaan salam terlaksana.

Perseroan sendiri telah menyiapkan rencana dan strategi bisnis perseroan selama satu tahun ke depan. Pertama, strategi untuk bisnis pertambangan dan perdagangan batubara yakni meningkatkan produksi batu bara. Lalu strategi untuk bisnis penyediaan tenaga listrik dan uap, yakni mengembangkan bisnis energi baru dan terbarukan. Khususnya panas bumi dan surya.

Strategi untuk bisnis perdagangan pupuk dan bahan kimia, perusahaan akan meningkatkan penjualan akan produk kimia khusus untuk berbagai industri. Kemudian strategi untuk bisnis teknologi, perusahaan akan memperkuat infrastruktur teknologi mengembangkan inovasi digital dan memaksimalkan kerja sama dan investasi pada perusahaan rintisan di bidang teknologi.

Harganya Naik Signifikan, Bursa Gembok Saham DSSA dan FORU

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara atau suspensi perdagangan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Fortune Indonesia Tbk (FORU). Penghentian sementara (suspensi) ini lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham DSSA dan FORU.

"Dalam rangka cooling down dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham DSSA dan FORU pada perdagangan tanggal 16 Juli 2024 sampai dengan pengumuman Bursa lebih lanjut,” mengutip pengumuman Bursa, Selasa (16/7/2024).

Penghentian sementara perdagangan saham DSSA dan FORU dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham DSSA.

Saham DSSA tercatat sebagai saham paling mahal di Bursa saat ini. Pada perdagangan Senin, 15 Juli 2024, saham DSSA naik 2,47 persen ke posisi 290 ribu per lembar. Dalam sepekan, saham DSSA naik 3,57 persen. Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham DSSA naik 265,50 per saham.

Sebelumnya, Dian Swastatika Sentosa mengumumkan rencana pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Perseroan akan menggelar stock split dengan rasio 1:10. Artinya, setiap pemegang satu lembar saham yang ada saat ini akan dipecah menjadi 10 saham baru saat stock split.

Rencana tersebut telah mendapat restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang diselenggarakan pada 25 Juni 2024.

 

Gerak Saham FORU

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan juga telah menerima persetujuan prinsip dari BEI berdasarkan surat No. S-04361/BEI.PP2/05-2024 tanggal 7 Mei 2024. Saat ini, perseroan memiliki 770.552.3201 lembar saham yang diterbitkan dan disetor dalam perseroan, dengan nilai nominal Rp 250 per saham.

Setelah stock split dengan rasio 1:10, maka saham-saham yang diterbitkan dan disetor dalam perseroan akan berubah menjadi 7.705.523.2002 lembar dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Manajemen perseroan beranggapan, harga saham perseroan saat ini relatif sangat tinggi.

Hal tersebut menyebabkan nilai pembelian untuk 1 lot saham perseroan hanya dapat terjangkau bagi sebagian kecil investor dan perdagangan saham Perseroan menjadi tidak likuid. Stock Split diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham Perseroan, meningkatkan jumlah pemegang saham Perseroan, meningkatkan likuiditas saham Perseroan, dan mendukung pertumbuhan nilai perseroan.

Gerak Saham FORU Sedangkan saham FORU saat ini parkir di posisi 1.940. Berdasarkan data RTI, saham FORU masih berada di posisi 810 pada 2 Juli. Saham FOTU mulai nanjak sejak 3 Juli 2024 hingga 11 Juli dengan kenaikan rata-rata pada kisaran 9 persen. Hingga pada 12 Juli, saham FORU naik 24,90 persen ke posisi 1.555.

Penguatan berlanjut pada Senin, 15 Juli 2024, di mana saham FORU ditutup naik 24,76 persen ke posisi 1.940. Dalam sepekan, FORU telah naik 87,44 persen. Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham FORU naik 1.337,04 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya