Tips Buyback Saham: Strategi Efektif untuk Investor

Selain itu, buyback juga dapat menjadi strategi untuk menunjukkan kepercayaan manajemen terhadap prospek perusahaan.

oleh Ilyas Istianur Praditya Diperbarui 24 Mar 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2025, 06:00 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Buyback saham adalah proses di mana perusahaan membeli kembali saham yang beredar di pasar. Tujuan utama buyback adalah meningkatkan nilai saham yang tersisa dengan mengurangi jumlah saham yang beredar.

Selain itu, buyback juga dapat menjadi strategi untuk menunjukkan kepercayaan manajemen terhadap prospek perusahaan.

Mengapa Buyback Saham Menjadi Peluang Investasi?

Bagi investor, buyback saham sering kali menjadi sinyal positif. Hal ini karena perusahaan yang melakukan buyback umumnya memiliki fundamental yang kuat dan ekspektasi pertumbuhan yang baik. Buyback juga bisa mengindikasikan bahwa saham perusahaan sedang undervalued, sehingga harga sahamnya berpotensi naik di masa depan.

Tips Buyback Saham yang EfektifUntuk memaksimalkan keuntungan dari buyback saham, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

1. Analisis Alasan Buyback

Tidak semua buyback saham memberikan dampak positif. Investor harus menganalisis alasan di balik buyback tersebut. Jika buyback dilakukan karena fundamental perusahaan yang kuat dan prospek bisnis yang menjanjikan, maka ini bisa menjadi peluang investasi yang baik. Namun, jika buyback dilakukan untuk menutupi masalah keuangan atau sekadar meningkatkan harga saham sementara, maka investor perlu berhati-hati.

2. Periksa Kondisi Keuangan Perusahaan

Sebelum membeli saham yang sedang di-buyback, pastikan perusahaan memiliki keuangan yang sehat. Anda bisa melihat laporan keuangan terbaru, rasio utang, laba bersih, serta arus kas perusahaan. Perusahaan yang memiliki utang tinggi dan melakukan buyback bisa jadi sedang mencoba mengalihkan perhatian dari masalah keuangan yang ada.

 

Promosi 1

3. Bandingkan dengan Valuasi Saham

Jelang Hasil The Fed, IHSG Naik 74 Poin
Ada sebanyak 190 saham menghijau sehingga mendukung penguatan ke level 4.483,45.... Selengkapnya

Pastikan saham yang sedang di-buyback masih berada dalam harga yang wajar. Anda bisa menggunakan metode valuasi seperti Price to Earnings Ratio (P/E), Price to Book Value (P/BV), atau analisis teknikal lainnya untuk memastikan apakah saham tersebut undervalued atau overvalued.

4. Perhatikan Tren Pasar dan Sektor

Selain melihat kondisi perusahaan, investor juga harus mempertimbangkan tren pasar dan sektor industri. Jika sektor tempat perusahaan berada sedang mengalami pertumbuhan pesat, buyback bisa menjadi sinyal positif. Namun, jika industri tersebut sedang lesu, investor perlu lebih berhati-hati.

5. Cek Riwayat Buyback Perusahaan

Riwayat buyback perusahaan bisa memberikan gambaran bagaimana manajemen sebelumnya mengambil keputusan terkait buyback. Jika buyback sebelumnya memberikan dampak positif bagi harga saham dalam jangka panjang, maka kemungkinan besar buyback kali ini juga akan menguntungkan.

 

6. Pantau Reaksi Pasar

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
IHSG ditutup pada level 7.220,88. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Setelah buyback diumumkan, amati bagaimana reaksi pasar dan investor lainnya. Jika harga saham mulai meningkat dengan volume perdagangan yang tinggi, ini bisa menjadi indikasi bahwa buyback memiliki dampak positif. Sebaliknya, jika harga saham tetap stagnan atau bahkan turun, ada kemungkinan investor meragukan manfaat buyback tersebut.

7. Gunakan Strategi Investasi yang Tepat

Jangan terburu-buru membeli saham hanya karena ada pengumuman buyback. Gunakan strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda. Jika Anda adalah investor jangka panjang, pertimbangkan untuk menunggu konfirmasi tren sebelum masuk. Sementara itu, trader jangka pendek bisa memanfaatkan momentum kenaikan harga saham setelah buyback diumumkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya