Nikkei 225 Jepang Bangkit Kembali Usai Cetak Kerugian Terburuk Sejak 1987

Pada Senin kemarin, Nikkei mengalami kerugian terbesar sejak Black Monday pada tahun 1987. Mata uang Yen melemah lebih dari 2% untuk diperdagangkan pada 146,02 terhadap dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 06 Agu 2024, 08:15 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2024, 08:15 WIB
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Nikkei 225 Jepang dan Topix yang berbasis luas naik lebih dari 7% pada pembukaan perdagangan hari ini. Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Jepang kembali rebound (naik) pada pembukaan perdagangan Selasa setelah mengalami penurunan yang dalam hingga 12% pada perdagangan sebelumnya. Indeks Nikkei 225 dan Topix sama-sama anjjlok pada sesi sebelumnya.

Sedangkan bursa saham di Asia-Pasifik juga bersiap untuk pulih.

Mengutip CNBC, Selasa (6/8/2024), Nikkei 225 Jepang dan Topix yang berbasis luas naik lebih dari 7% pada pembukaan perdagangan hari ini.

Pada Senin kemarin, Nikkei mengalami kerugian terbesar sejak Black Monday pada tahun 1987. Mata uang Yen melemah lebih dari 2% untuk diperdagangkan pada 146,02 terhadap dolar AS.

Untuk Kospi Korea Selatan melonjak hampir 3% sementara Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 3,75%.

Rebound terjadi setelah pasar Korea Selatan dihentikan sementara pada hari Senin setelah pemutus sirkuit diaktifkan.

S&P/ASX 200 Australia dibuka naik 0,16%.

Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di 16.781, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 16.698,36.

Data Jepang

Angka pengeluaran rumah tangga Jepang pada bulan Juni menunjukkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan tahun ke tahun, turun 1,4% secara riil.

Pendapatan bulanan rata-rata per rumah tangga naik 3,1% secara riil dari tahun sebelumnya. Penurunan yang lebih besar dari perkiraan dapat menahan rencana BOJ untuk menaikkan suku bunga.

Indeks Nikkei 225 di Jepang Tersungkur 12,4%, Bursa Saham Asia Kompak Rontok

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik lanjutkan aksi jual dari pekan lalu sehingga menekan indeks saham acuan pada Senin (5/8/2024). Indeks Nikkei 225 dan Topix bahkan turun lebih dari 12 persen.

Mengutip laman CNBC, indeks acuan telah turun lebih dari 20 persen dari titik tertinggi sepanjang masa pada 11 Juli 2024.

Indeks Nikkei merosot 12,4 persen, ke posisi 31.458,42. Kinerja indeks acuan tersebut mencatat hari terburuk sejak Black Monday pada 1987. Kerugian sebesar 4.451,28 poin pada indeks saham tersebut juga merupakan kerugian terbesar sepanjang sejarah.

Indeks Nikkei hapus semua keuntungannya sepanjang 2024 sehingga alami kerugian pada 2024. Indeks Topix melemah 12,23 persen dan ditutup ke posisi 2.227,15. Saham antara lain Mitsubishi, Mitsui and Co, Sumitomo, dan Marubeni anjlok lebih dari 14 persen. Saham Mitsui alami penurunan hampir 20 persen dari kapitalisasi pasarnya.

 

Jumat Sudah Turun

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Koreksi di bursa saham Jepang mengikuti penurunan pada Jumat, 2 Agustus 2024 saat itu indeks Nikkei 225 Jepang dan Topix masing-masing turun lebih dari 5 persen dan 6 persen. Kinerja indeks saham Topix alami kinerja terburuk dalam delapan tahun.Sedangkan indeks Nikkei mencatat hari terburuk sejak Maret 2020.

Pada perdagangan awal pekan ini, yen juga menguat ke level tertinggi terhadap dolar AS sejak Januari, dan terakhir diperdagangkan pada 142,09.

Indeks Kospi di Korea Selatan turun 8,77 persen ke posisi 2.441,55. Indeks Kosdaq melemah 11,3 persen ke posisi 691,28. Lantaran besarnya aksi jual, bursa memberlakukan penghentian perdagangan untuk indeks Kospi pada pukul 2.14 siang di Seoul dan pukul 13.56 siang untuk indeks Kosdaq. Penghentian perdagangan itu berlangsung selama 20 menit. Penghentian perdagangan saham dilakukan jika saham naik atau turun 8 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya