Bursa Asia Anjlok, Tarif Trump jadi Gara-garanya

Pelemahan Bursa Asia ini mengikuti Wall Street yang juga jatuh dampak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan akan memberlakukan tarif tinggi pada Meksiko dan Kanada sesuai rencana.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 04 Mar 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 08:30 WIB
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Saham di kawasan Asia dan Pasitifk anjlok pada awal perdagangan Selasa ini mengikuti penurunan Wall Street semalam. Pelemahan Bursa Asia ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan akan memberlakukan tarif tinggi pada Meksiko dan Kanada sesuai rencana.

Mengutip CNBC, Selasa (4/3/2025), Indeks acuan Jepang Nikkei 225 mengawali hari dengan penurunan 1,03%. Sementara indeks Topix yang lebih luas turun 0,61%.

Tingkat ketenagakerjaan Jepang untuk bulan Januari mencapai 2,5%, sedikit lebih tinggi dari jajak pendapat yang dilakukan salah satu kantor berita internasional yang tercatat sebesar 2,4%.

Beralih ke Korea Selatan, Indeks Kospi turun 0,41%, sementara Indeks Kosdaq yang berkapitalisasi lebih kecil turun 1,43% pada awal Selasa ini.

Penjualan ritel negara tersebut untuk bulan Januari turun 0,6% dari bulan sebelumnya. Estimasi yang direvisi menunjukkan kenaikan 0,2% dalam metrik tersebut pada bulan Desember.

Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di angka 22.910 yang menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di angka 23.006,27.

Investor akan terus mencermati saham-saham Tiongkok menjelang pertemuan parlemen tahunan negara itu, yang dikenal sebagai “Two Sessions", yang akan dimulai pada sore hari ini.

Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 memulai hari ini dengan penurunan 1,11%.

 

Wall Street

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)... Selengkapnya

Di Amerika Serikat (AS), indeks utama di Wall Street ditutup mengalami tekanan.

Ketiga indeks yang menjadi acuan pelaku pasar anjlok karena Donald Trump menegaskan kembali bahwa akan mengenakan tarif hingga 25% atas impor dari Meksiko dan Kanada. Rencananya, tarif impor tersebut akan mulai berlaku pada hari Selasa waktu setempat.

Indeks S&P 500 turun 1,76% hingga ditutup pada level 5.849,72. Ini menandai hari terburuknya sejak Desember dan menyebabkan kinerja tahun berjalannya turun sekitar 0,5%.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 649,67 poin, atau 1,48%, hingga ditutup pada level 43.191,24.

Nasdaq Composite turun 2,64% hingga ditutup pada level 18.350,19, terbebani oleh penurunan Nvidia lebih dari 8%.

mar di negara tersebut mencapai 1,26, sedikit lebih tinggi dari perkiraan sebesar 1,25.

Data Ekonomi Jepang

Ilustrasi kota Tokyo, Jepang. (Unsplash/agafapaperiapunta)
Ilustrasi kota Tokyo, Jepang. (Unsplash/agafapaperiapunta)... Selengkapnya

Jepang melaporkan tingkat pengangguran sebesar 2,5% pada bulan Januari, sedikit lebih tinggi dari perkiraan.

Tingkat pengangguran Jepang untuk bulan Januari naik tipis menjadi 2,5% pada bulan Januari, dibandingkan dengan 2,4% pada bulan sebelumnya.

Data ini dirilis oleh Pemerintah Jepang pada awal Selasa.

Hasil terbaru juga sedikit lebih tinggi dari perkiraan jajak pendapat salah satu kantor berita internasional yang sebesar 2,4%.

Rasio pekerjaan terhadap pelamar di negara tersebut mencapai 1,26, sedikit lebih tinggi dari perkiraan Reuters sebesar 1,25.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya