Saham Asia-Pasifik Dibuka Loyo, Wall Street Capai Rekor Tertinggi

Saham Asia-Pasifik sebagian besar mengalami penurunan pada hari Rabu, meskipun Wall Street mencatat kenaikan semalam dengan S&P 500 mencapai rekor tertinggi.

oleh Ilyas Istianur Praditya Diperbarui 19 Feb 2025, 08:22 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2025, 08:22 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Saham Asia-Pasifik sebagian besar turun pada hari Rabu, meskipun Wall Street mencatat kenaikan semalam dengan S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi karena investor tampaknya mengabaikan hambatan tarif dan inflasi.

Dikutip dari CNBC, Rabu (19/2/2025), indeks acuan Nikkei 225 Jepang memulai hari dengan penurunan 0,13%, sementara indeks Topix yang lebih luas diperdagangkan datar.

Sentimen bisnis untuk produsen Jepang meningkat untuk bulan kedua di bulan Februari, menurut hasil dari jajak pendapat Reuters Tankan. Indeks sentimen produsen naik menjadi plus 3 — tingkat tertinggi sejak November — dari plus 2 di bulan Januari.

Di Korea Selatan, Kospi memulai hari dengan kenaikan 0,71%, sementara Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik 0,31%.

Futures untuk indeks Hang Seng Hong Kong terakhir diperdagangkan di 22.775, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan HSI di 22.976,81.

S&P/ASX 200 Australia memulai hari dengan penurunan 0,56%, sehari setelah bank sentral negara itu memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,10%, menandai pelonggaran pertama sejak November 2020.

Suku Bunga di Selandia Baru

Di tempat lain di Asia-Pasifik, Bank Sentral Selandia Baru diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 3,75% dalam pertemuan kebijakan hari itu, menurut jajak pendapat Reuters.

Bank sentral telah memangkas suku bunga sebesar 125 basis poin sejak Agustus lalu, tetapi masih diharapkan untuk melakukan pemotongan lebih lanjut untuk mendukung ekonomi yang sedang resesi dengan tingkat pengangguran yang masih meningkat.

 

Pergerakan Saham di AS

Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Beralih ke bursa asing, bursa saham Asia dominan lesu. Sedangkan bursa saham Eropa semuanya melemah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Semalam di AS, ketiga indeks naik, dengan S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi setelah saham-saham reli beberapa detik sebelum bel penutupan.

Indeks pasar yang luas naik 0,24% ke penutupan rekor 6.129,58, setelah menyentuh rekor intraday 6.129,63 sebelum bel terakhir.

Nasdaq Composite ditutup naik 0,07% di 20.041,26, sementara Dow Jones Industrial Average menambahkan 10 poin, atau 0,02%, untuk menyelesaikan sesi di 44.556,34.

Sektor energi menjadi yang berkinerja terbaik di S&P 500, naik 1,9%, sementara saham teknologi juga meningkat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya