IHSG Berpotensi Melejit, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 3 September 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.547,7.460 dan level resistance 7.715,7.743 pada perdagangan Selasa, 3 September 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Sep 2024, 08:29 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2024, 08:29 WIB
IHSG Berpotensi Melejit, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 3 September 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bepeluang menguat pada perdagangan Selasa (3/9/2024). IHSG akan menguji posisi 7.743. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bepeluang menguat pada perdagangan Selasa (3/9/2024). IHSG akan menguji posisi 7.743.

IHSG menguat 0,31 persen ke posisi 7.694 dan masih disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Senin, 2 September 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG masih mampu berada di atas 7.547 sebagai support, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave (v) dari wave (i) dari wave 3.

“Hal tersebut berarti, IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 7,743, namun apabila break support maka arah IHSG akan menguji 7.371-7,460,” ujar Herditya.

Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.547,7.460 dan level resistance 7.715,7.743 pada perdagangan Selasa pekan ini.

Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan rebound dengan longer upper shadow disertai volume.Ia mengatakan, IHSG meski berpeluang untuk kembali koreksi, tetapi selama di atas garis moving average (MA)5 harian, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya.

“Namun, jika breakdown support garis MA5 maka berpeluang untuk menguji support garis MA20 untuk masuk ke fase sideways,” ujar dia.

Herditya menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.550-7.750.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menuturkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.580-7.780.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT PP London Sumatera Tbk (LSIP), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

Sedangkan Wafi memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rekomendasi Teknikal

IHSG Ditutup Melemah 0,74 Persen ke Level 6.812
Sebanyak 206 saham naik, 337 saham turun, dan 190 saham stagnan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Bank Jago Tbk (ARTO) - Spec Buy

Saham ARTO menguat 3,14% ke 2.960 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.

Herditya menuturkan, saat ini, posisi ARTO diperkirakan berada di awal wave v dari wave (iii), sehingga ARTO masih berpeluang melanjutkan penguatannya, terutama apabila masih mampu berada di atas 2.840 sebagai stoplossnya.

Spec Buy: 2.880-2.950

Target Price: 3.170, 3.270

Stoploss: below 2.840

 

2.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) - Buy on Weakness

Saham BRMS terkoreksi 1,23% ke 160 disertai dengan munculnya volume penjualan, koreksi BRMS pun menembus MA200.

"Kami perkirakan, posisi BRMS diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [iii], sehingga BRMS masih rawan melanjutkan koreksinya," tutur dia.

Buy on Weakness: 154-159

Target Price: 167, 175

Stoploss: below 146

 

3.PT PP London Sumatera Tbk (LSIP) - Buy on Weakness

Saham LSIP bergerak flat ke 890 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.

"Selama masih mampu berada dia tas 870 sebagai stoplossnya, posisi LSIP saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave v dari wave (a) pada label hitam," tutur dia.

Buy on Weakness: 885-890

Target Price: 920, 930

Stoploss: below 870

 

4.PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) - Buy on Weakness

Saham PGEO terkoreksi ke 1,145 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi PGEO saat ini berada pada bagian dari wave iv dari wave (c) dari wave [b], sehingga penguatannya akan relatif terbatas dan rawan kembali terkoreksi.

Buy on Weakness: 1.080-1.110

Target Price: 1.210, 1.290

Stoploss: below 1.005

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Penutupan IHSG pada 2 September 2024

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar grafik pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Senin sore ini. Penguatan IHSG ini dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi. 

Pada Senin (2/9/2024), IHSG ditutup menguat 23,79 poin atau 0,31 persen ke posisi 7.694,52. Sementara indeks LQ45 naik 5,88 poin atau 0,62 persen ke posisi 950,36. Ini merupakan rekor tertinggi lagi yang dicetak oleh IHSG.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia menuliskan bahwa pasar saham tampaknya merespon sejumlah rilis data ekonomi aktivitas manufaktur di Asia.

"The Caixin General Manufacturing PMI mengungkapkan manufaktur China untuk Agustus 2024 naik menjadi 50,4 dari sebelumnya di Juli 2024 tercatat 49,8, sehingga sektor manufaktur ada di zona ekspansi," tulis Tim Riset Pilarmas dikutip dari Antara.

Sementara itu, investor mencerna data akhir yang menunjukkan aktivitas manufaktur Jepang tetap kontraksi pada Agustus 2024, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Indeks manufaktur Jepang naik menjadi 49,8 pada Agustus 2024 dibandingkan dengan 49,1 pada Juli 2024.

Pelaku pasar juga fokus menelaah prospek pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS), berdasarkan rilis laporan pengeluaran konsumsi pribadi yang meningkat 0,2 persen bulan ke bulan dan 2,5 persen tahun ke tahun.

Pelaku pasar berasumsi meskipun data tersebut memberikan ruang untuk penurunan suku bunga Fed akhir tahun ini namun di sisi lain data tersebut juga menunjukkan ekonomi AS tetap solid.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indonesia mengalami deflasi 0,03 persen month to month (mtm) pada Agustus 2024.

Sedangkan, secara tahunan laju inflasi Indonesia hampir tidak berubah pada 2,12 persen year on year (yoy) pada Agustus 2024, dibandingkan dengan 2,13 persen (yoy) pada Juli 2024, sesuai dengan ekspektasi.

 

 


Bursa Saham Asia Pasifik

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 2,05 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor industri yang masing-masing naik sebesar 1,21 persen dan 0,99 persen.

Sedangkan, tiga sektor menurun yaitu sektor barang konsumen non primer turun paling dalam minus 2,22 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor properti yang masing- masing turun sebesar 0,20 persen dan 0,10 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu LUCK, ITMA, IOTF, WIKA dan BULL. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GULA, BCAP, OBMD, RAAM dan BDKR.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.233.086 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,65 miliar lembar saham senilai Rp12,05 triliun. Sebanyak 351 saham naik 243 saham menurun, dan 200 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 53,09 poin atau 0,14 persen ke 38,700,89, indeks Hang Seng melemah 297,09 poin atau 1,65 persen ke 17.691,97, indeks Shanghai melemah 31,17 poin atau 1,10 persen ke 2.811,03, dan indeks Strait Times menguat 20,15 poin atau 0,59 persen ke 3.463,90.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya