Daftar 10 Saham Top Gainers-Losers pada 2-6 September 2024

Berikut 10 saham top gainers dan top losers saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada 2-6 September 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Sep 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2024, 17:00 WIB
Daftar 10 Saham Top Gainers-Losers pada 2-6 September 2024
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada periode 2-6 September 2024. Penguatan IHSG dinilai didorong sentimen global. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada periode 2-6 September 2024. Penguatan IHSG dinilai didorong sentimen global.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (7/9/2024), IHSG melompat 0,67 persen ke posisi 7.721,84 dari posisi pekan lalu di 7.670,73. Kapitalisasi pasar bursa naik 0,78 persen menjadi Rp 13.217 triliun dari Rp 13.114 triliun pada pekan lalu.

Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa dengan melambung 13,27 persen menjadi 21,98 miliar saham dari 19,40 miliar saham pada pekan lalu.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa merosot 6,44 persen menjadi 1,12 juta kali transaksi dari 1,2 juta kali transaksi pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian bursa anjlok 70,18 persen menjadi Rp 10,69 triliun dari Rp 35,86 triliun pada pekan lalu.

Investor asing membeli saham Rp 3,26 triliun selama sepekan. Sepanjang 2024, investor asing borong saham Rp 30,99 triliun.

Pada pekan ini mayoritas sektor saham menghijau. Namun, sektor saham energi melemah 0,68 persen, sektor saham basic material susut 2,1 persen dan sektor saham konsumer siklikal tergelincir 0,20 persen.

Adapun sektor saham yang menguat antara lain, sektor saham industri bertambah 0,88 persen, sektor saham konsumer nonsiklikal naik 1,67 persen, sektor saham perawatan kesehatan bertambah 2,33 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan menanjak 4,26 persen, sektor saham properti naik 2,11 persen, sektor saham teknologi mendaki 1,28 persen, sektor saham infrastruktur menguat 1,44 persen dan sektor saham transporasi melesat 0,08 persen.

Di tengah penguatan IHSG, ada 10 saham yang catat penguatan terbesar atau top gainers selama sepekan. Berikut 10 saham top gainers berdasarkan data BEI:

Top Gainers

IHSG Berada di Zona Merah
Pasca libur panjang IHSG dibayangi banyak sentimen, mulai dari peperangan hingga nilai tukar dollas AS yang saat ini menembus Rp16.000,-. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

1.PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI)

Saham AKSI melonjak 117,27 persen ke posisi Rp 302 per saham dari pekan lalu Rp 139 per saham.

2.PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET)

Saham DNET melambung 105,77 persen ke posisi Rp 10.700 per saham dari pekan lalu Rp 5.200 per saham.

3.PT Perma Plasindo Tbk (BINO)

Saham BINO melonjak 10,60 persen ke posisi Rp 312 per saham dari pekan lalu Rp 154 per saham.

4.PT Grand House Mulia Tbk (HOMI)

Saham HOMI melonjak 72,26 persen ke posisi Rp 236 per saham dari pekan lalu Rp 137 per saham.

5.PT Inter Delta Tbk (INTD)

Saham INTD melonjak 72,22 persen menjadi Rp 248 per saham dari pekan lalu Rp 144 per saham.

6.PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI)

Saham KOPI melambung 70,34 persen menjadi Rp 402 per saham dari pekan lalu Rp 236 per saham.

7.PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA)

Saham ITMA melonjak 62,16 persen ke posisi Rp 900 per saham dari pekan lalu Rp 555 per saham.

8.PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA)

Saham ALKA melonjak 53,55 persen menjadi Rp 476 per saham dari pekan lalu Rp 310 per saham.

9.PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA)

Saham LRNA melonjak 39,29 persen menjadi Rp 195 per saham dari pekan lalu Rp 140 per saham.

10.PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO)

Saham PICO melonjak 37,23 persen ke posisi Rp 129 per saham dari pekan lalu Rp 94 per saham.

Top Losers

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu, ada 10 saham yang mencatat top losers atau alami koreksi tajam selama sepekan. Berikut 10 saham top losers pada pekan ini:

1.PT Aman Agrindo Tbk (GULA)

Saham GULA merosot 34,93 persen menjadi Rp 488 per saham dari pekan lalu Rp 750 per saham.

2. PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP)

Saham BCAP merosot 25,81 persen ke posisi Rp 92 per saham dari pekan lalu Rp 124 per saham.

3.PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM)

Saham RAAM merosot 19,02 persen ke posisi Rp 498 per saham dari pekan lalu Rp 615 per saham.

4.PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA)

Saham ESTA merosot 17,65 persen menjadi Rp 98 per saham dari pekan lalu Rp 119 per saham.

5.PT MNC Land Tbk (KPIG)

Saham KPIG merosot 15,14 persen ke posisi Rp 185 per saham dari pekan lalu Rp 218 per saham.

6.PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE)

Saham NICE merosot 14,41 persen ke posisi Rp 392 per saham dari pekan lalu Rp 458 per saham.

7.PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI)

Saham IKBI merosot 14,29 persen ke posisi Rp 450 per saham dari pekan lalu Rp 525 per saham.

8.PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD)

Saham GMTD merosot 13,73 persen ke posisi Rp 4.400 per saham dari pekan lalu Rp 5.100 per saham.

9.PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY)

Saham VTNY merosot 13,53 persen menjadi Rp 115 per saham dari pekan lalu Rp 133 per saham.

10.PT Obm Drilchem Tbk (OBMD)

Saham OBMD merosot 12,88 persen ke posisi Rp 230 per saham dari pekan lalu Rp 264 per saham.

 

Kata Analis

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpampang di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama sepekan, IHSG melonjak 0,67 persen. “Secara teknikal pergerakan IHSG pun masih berada pada fase uptrennya dan masih didominasi oleh volume pembelian,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Dari sisi sentimen, Herditya mengatakan, pergerakan IHSG banyak dipengaruhi faktor global. Pertama, harapan pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yang akan terjadi pada September 2024. “Diperkirakan pemangkasan suku bunga 25 basis poin,” kata dia.

Kedua, data inflasi Indonesia yang cenderung melandai 2,12 persen Year on Year (YoY) dan cadangan devisa meningkat menjadi USD 150 miliar dari sebelumnya USD 145 miliar. Ketiga, Herditya menuturkan, data manufaktur China dan Amerika Serikat (AS) yang cenderung meningkat serta data pekerjaan AS yang dapat dikatakan membaik. Keempat, ada penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Untuk pekan depan, Herditya prediksi, penguatan IHSG akan cenderung terbatas. IHSG akan berada di level support 7.541 dan level resistance 7.757.

Adapun sentimen IHSG antara lain investor akan menanti rilis data inflasi China dan AS yang akan cenderung melandai. Kedua, pergerakan nilai tukar rupiah dan harga komoditas dunia.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya