IHSG Berbalik Arah Melemah, Mayoritas Sektor Saham Memerah

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.748,32 dan level terendah 7.695,12.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Sep 2024, 10:29 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2024, 10:29 WIB
IHSG Berbalik Arah Melemah, Mayoritas Sektor Saham Memerah
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Senin (9/9/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Senin (9/9/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.721,84. IHSG sempat di zona hijau pada awal sesi perdagangan saham hingga sentuh level tertinggi di 7.748,32. Pada pukul 10.07 WIB, IHSG berbalik arah ke zona merah. IHSG merosot 0,28 persen ke posisi 7.699. IHSG sempat berada di level terendah di 7.695,12.

Sebanyak 305 saham merosot sehingga menekan IHSG. 228 saham menguat dan 253 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 398.162 kali dengan volume perdagangan 6,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.444.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham basic naik 0,16 persen dan sektor saham properti bertambah 0,48 persen. Di sisi lain, sektor saham siklikal melemah 1,32 persen dan pimpin koreksi.

Sektor saham energi merosot 0,65 persen, sektor saham industri turun 0,53 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,56 persen. Selain itu, sektor saham kesehatan tergelincir 0,35 persen, sektor saham keuangan susut 0,21 persen, sektor saham infrastruktur merosot 0,92 persen dan sektor saham transportasi turun 0,25 persen.

Pada awal sesi perdagangan, saham BBRI turun 0,48 persen ke posisi Rp 5.200 per saham. Harga saham BBRI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 5.275 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 5.300 dan level terendah Rp 5.200 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.087 kali dengan volume perdagangan 766.493 saham. Nilai transaksi Rp 402,9 miliar.

 

Review IHSG

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup ke level 7.721 pada Jumat, 6 September 2024. Hal ini mencerminkan optimisme pasar yang berkelanjutan.

Saham-saham bank besar memimpin penguatan. Selain itu, rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat di kisaran 15.378. Saham BBNI melonjak 3,7 persen, saham BBRI dan BMRI masing-masing naik 1,5 persen dan 1 persen.

Saham ISAT melonjak lebih dari 5 persen pekan lalu seiring perusahaan dikabarkan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham EXCL baru-baru ini.

Di sisi lain, aliran dana investor asing mencapai lebih dari USD1 miliar pada pekan lalu, mendorong rekor tertinggi baru selama tiga minggu berturut-turut.

Top Gainers-Losers

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham CINT melonjak 32,98 persen
  • Saham KONI melonjak 25 persen
  • Saham MLPT melonjak 24,86 persen
  • Saham GPSO melonjak 16,35 persen
  • Saham LINK melonjak 14,71 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham ALKA merosot 14,71 persen
  • Saham KOPI merosot 12,94 persen
  • Saham MKAP merosot 12,26 persen
  • Saham TELE merosot 11,11 persen
  • Saham OLIV merosot 11,11 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham AHAP tercatat 24.224 kali
  • Saham BBRI tercatat 11.077 kali
  • Saham IOTF tercatat 8.520 kali
  • Saham ANTM tercatat 7.409 kali
  • Saham ADRO tercatat 6.527 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 492,9 miliar
  • Saham BBNI senilai Rp 179,6 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 167,6 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 153,1 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 118,4 miliar

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Head of Research Retail BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, pada Senin, 9 September 2024, IHSG berpotensi sedikit terkoreksi efek mixednya data pekerjaan di Amerika Serikat. “Akan tetapi, melihat Fed akan tetap cut suku bunga, ada potensi BI cut suku bunga dan memicu adanya inflow asing ke IHSG,” kata dia.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.600-7.670 dan level resistance 7.760-7.800.

"Trading Idea hari ini: KPIG, ADRO, ITMG, UNTR, BRIS dan SSIA,” kata Fanny.

Berikut rekomendasinya:

1.KPIG: Buy on Weakness dengan area beli di 174-180, cutloss jika break di bawah 174. Jika tidak break di bawah 174, potensi naik ke 190-196 short term.

2.ADRO: Spec Buy dengan area beli di 3420-3470, cutloss jika break di bawah 3420. Jika tidak break di bawah 3420, potensi naik ke 3520-3560 short term.

3.ITMG: Spec Buy dengan area beli di 27150-27225, cutloss jika break di bawah 27150. Jika tidak break di bawah 27150, potensi naik ke 27400-27500 short term.

4.UNTR: Spec Buy dengan area beli di 27000, cutloss jika break di bawah 26650. Jika tidak break di bawah 27000, potensi naik ke 27300-27700 short term.

5. BRIS: Buy on Weakness dengan area beli di 2610, cutloss jika break di bawah 2570. Jika tidak break di bawah 2570, potensi naik ke 2660-2700 short term.

6.SSIA: Spec Buy dengan area beli di 1340, cutloss jika break di bawah 1310. Jika tidak break di bawah 1340, potensi naik ke 1380-1420 short term.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya